Siswa SMP Sawahlunto Tewas di Kelas

Dua Kasus Bunuh Diri Siswa SMP Sebulan, Pemko Sawahlunto Perkuat Pendampingan Psikologis

Pemerintah Kota Sawahlunto memperkuat pendampingan psikologis siswa setelah dua kasus dugaan bunuh diri pelajar SMP terjadi dalam satu bulan terakhir.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
Dok. Asril
KASUS BUNUH DIRI - Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril. Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat memperkuat pendampingan psikologis siswa setelah dua kasus dugaan bunuh diri pelajar SMP terjadi dalam satu bulan terakhir. 

Ia juga menyebut dalam kasus ini pihaknya telah memiliki program tetap yang telah dilaksanakan seperti bergerilya memberikan materi atau jadi narasumber ke tiap sekolah.

Kemudian juga memiliki UPTD Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), yang siap melakukan bimbingan konseling dan pendampingan.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68 Terbaru: Hari Ini Berangkat dari Teluk Bayur ke Sikakap

“Kita juga memiliki Program Forum Anak Kota Arang Sawahlunto menjadi pelopor dan pelapor hingga bisa memberikan dampak positif khususnya buat anak,”jelasnya.

Siswa Dikenal Rajin

Kematian siswa SMPN 7 Sawahlunto, Sumatera Barat berinisial BE (15) yang ditemukan tewas di ruang kelas masih meninggalkan duka mendalam.

Bagi keluarga dan pihak sekolah, sosok BE dikenal sebagai anak yang rajin, patuh, dan tidak pernah menimbulkan masalah.

Ayah korban, Agus, meminta pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian anaknya, BE (15), yang ditemukan meninggal dunia di ruang kelas pada Selasa (28/10/2025).

Agus mengaku tidak menyangka anaknya akan pergi secepat itu. Menurutnya, BE dikenal sebagai anak rajin dan penurut. Setiap hari, ia membantu orang tua tanpa banyak mengeluh.

Pihak keluarga syok dan tidak menyangka BE meninggal karena tidak ada masalah atau hal mencurigakan yang terjadi padanya.

“Mendengar BE gantung diri saya kaget dan lemas padahal tidak ada masalah apapun dan masih misteri kenapa bisa nekat seperti itu,”kata Agus saat ditemui TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Machfud Lantik Dandim 0319/Mentawai Letkol Inf Bambang Budi Hartanto

Dijelaskannya, BE merupakan anak yang rajin, patuh dan sering membantu orang tua.

Di sekolah BE juga memiliki banyak teman dan tidak terdengar ada bentrok atau pembulian.

“Kalau masalah asmara BE tidak memiliki teman cewek (pacar),”katanya.

Ia juga menuturkan sebelum BE meninggal tidak ada hal mencurigakan sama sekali yang diberitakan kepada orang tua.

“BE juga sempat memberitau hpnya rusak pada ibunya dan juga akan diperbaiki, dia pun tidak mempermasalahkan,”jelasnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved