Berita Populer Sumbar
4 BERITA POPULER SUMBAR: Gubernur Mahyeldi Diam saat Ditanya Soal Putranya, Ayah Cabuli Anak Kandung
Kemudian, Gubernur Mahyeldi membantah adanya dana pemerintah daerah (pemda) di Sumbar yang mengendap atau menganggur di perbankan.
TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah berita menarik TribunPadang.com dalam 24 jam terakhir, yang disajikan pada berita populer Sumatera Barat (Sumbar).
Ada berita terkait Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi memilih irit bicara saat dimintai tanggapan awak media mengenai penunjukan putranya, Muhammad Taufiqur Rahman, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat.
Kemudian, Gubernur Mahyeldi membantah adanya dana pemerintah daerah (pemda) di Sumbar yang mengendap atau menganggur di perbankan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Afrizal, seorang Sosiolog dari Universitas Andalas (Unand), memberikan analisis mengenai motif tersembunyi di balik tragedi nekatnya seorang pria di Padang Pariaman meminum racun tikus.
Baca juga: Cuaca 7 Kota di Sumbar Kamis 23 Oktober 2025 Umumnya Berawan
Terdapat juga berita penangkapan seorang ayah kandung yang diduga cabuli putrinya sendiri yang berusia 15 tahun di Padang Pariaman.
Baca berita selengkapnya:
1. Mahyeldi Diam dan Tinggalkan Wartawan Saat Ditanya Soal Putranya Jadi Ketua PSI Sumbar
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi memilih irit bicara saat dimintai tanggapan awak media mengenai penunjukan putranya, Muhammad Taufiqur Rahman, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat.
Sebelumnya, Taufiqur Rahman resmi ditunjuk memimpin DPW PSI Sumbar dalam agenda konsolidasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI yang digelar di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Dalam foto yang beredar luas di media sosial, tampak Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menyerahkan surat keputusan (SK) penunjukan secara seremonial kepada Taufiqur Rahman.
Baca juga: Gregoria Mariska Tunjung Telan Pil Pahit Langsung Tersingkir Usai Kalah di Glaz Arena Cesson-Sevigne
Saat ditemui usai kegiatan di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu (22/10/2025), Mahyeldi hanya memberikan jawaban singkat ketika ditanya mengenai langkah politik putranya tersebut.
“Itu urusan dia (terkait langkah politik Taufiqur),” kata Mahyeldi sambil tersenyum.
Ketika kembali ditanya apakah Taufiqur sempat meminta restu sebelum bergabung dengan PSI, Mahyeldi memilih diam dan langsung menuju mobil dinasnya, meninggalkan awak media yang menunggu pernyataan lanjutannya.
Taufiqur Rahman Ketua PSI Sumbar
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menunjuk Muhammad Taufiqur Rahman, putra Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sumatera Barat.
Penunjukan ini diumumkan dalam agenda konsolidasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Dalam foto yang beredar luas, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni tampak menyerahkan surat keputusan (SK) penunjukan secara seremonial kepada Taufiqur Rahman.
Baca juga: Sudah Beraksi di 10 TKP, Pelaku yang Tipu Pedagang di Bukittinggi Ditangkap Polisi
Kabar ini juga dibenarkan oleh Sekretaris DPW PSI Sumbar, Nofria Atma Rizki saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Kamis (16/10/2025).
“Betul, memang DPP menunjuk saudara Taufiq untuk menjadi Ketua DPW PSI Sumbar. Penunjukan itu dilakukan kemarin di Jakarta,” ujar Nofria.
Menurut Nofria, pergantian pengurus di DPW PSI Sumbar memang sedang berlangsung, dan terpilihnya Taufiqur Rahman menjadi bagian dari penyegaran struktur partai di daerah.
“Saat ini kita memang sedang proses penggantian pengurus. Dan terpilihnya Taufiq ini menjadi kekuatan baru bagi PSI di Sumbar,” lanjutnya.
Menariknya, Taufiqur Rahman sebelumnya dikenal sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan merupakan putra dari Mahyeldi, Gubernur Sumatera Barat yang juga mantan Ketua DPW PKS Sumbar.
Terkait hal ini, Nofria menegaskan bahwa PSI tidak mempermasalahkan latar belakang politik Taufiq.
“Ini nggak masalah, justru bagus. Sesuai dengan visi PSI sebagai partai super terbuka, kita terbuka kepada seluruh anak bangsa, terutama tokoh-tokoh muda. Apalagi Bro Taufiq ini kan tokoh muda di Sumbar. Jadi harapannya makin mantap lah, jadi kekuatan baru bagi PSI,” katanya.
Ia menambahkan, para kader PSI di daerah juga menyambut baik penunjukan tersebut.
“Respons kader sama, positif. Harapannya sama, semangat PSI itu kan terbuka untuk siapa pun. Politik itu harus bersatu seperti yang dicontohkan Pak Presiden Prabowo,” tambahnya.
Soal waktu pelantikan resmi, Nofria menyebut pihaknya masih menunggu keputusan dari Ketua DPW baru.
“Untuk pelantikan, kita menunggu arahan dari Bro Taufiq. Sementara SK-nya sudah diterima dari DPP, bisa dilihat dari foto yang beredar sejak kemarin malam,” ujarnya.
Taufiq sendiri saat ini masih berada di Jakarta usai menerima SK penunjukan dari DPP PSI.
Lebih jauh, Nofria menyampaikan harapan besar PSI Sumbar di bawah kepemimpinan Taufiqur Rahman.
“Insya Allah di bawah kepemimpinan Bro Taufiq, PSI Sumbar makin besar. Kita berharap bisa punya kursi di DPRD kabupaten dan kota, punya fraksi di DPRD Sumbar, dan bisa mengusung calon kepala daerah, bahkan calon gubernur atau wakil gubernur dari internal PSI,” tutupnya.(*)
2. Bantah Dana Pemda Mengendap, Gubernur Sumbar: Tak Semua Benar yang Dikatakan Menteri Keuangan
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi membantah adanya dana pemerintah daerah (pemda) di Sumbar yang mengendap atau menganggur di perbankan.
Pernyataan itu disampaikan Mahyeldi menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengungkapkan masih terdapat dana pemda sebesar Rp234 triliun mengendap di bank hingga akhir September 2025.
Menurut data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per 15 Oktober 2025, dana tersebut tercatat sebagai sisa saldo kas pemda di perbankan akibat lambatnya realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Revolusi Pelayanan 24 Jam, Tim CIGIN, Jawaban Perumda Tirta Anai Atas Erosi Kepercayaan Pelanggan
Namun, Mahyeldi menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak terjadi di Sumbar.
“Mungkin itu daerah lain (yang dimaksud Menteri Purbaya ada dana pemda mengendap di perbankan),” ujar Mahyeldi saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Rabu (22/10/2025).
Mahyeldi tak menampik bahwa dana milik pemda memang disimpan di bank.
Namun, menurutnya, dana tersebut selalu digunakan sesuai dengan mekanisme pembelanjaan daerah.
“Namanya dana pemerintahan itu masuk ke pendapatan, kemudian dibelanjakan. Jadi, kalau ada di bank, itu hanya sekian hari.
Sementara karena proses kegiatan harus melalui perencanaan APBD,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur dua periode itu juga mempertanyakan maksud pernyataan Menteri Purbaya soal dana yang disebut “mengendap”.
“Mengendap dalam artian apa?” ucapnya.
Mahyeldi menilai pernyataan tersebut perlu dikritisi karena tidak sepenuhnya benar menggambarkan kondisi keuangan daerah di seluruh Indonesia.
“Saya kira ini perlu dikritisi. Tidak semua benar yang dikatakan Menteri Keuangan itu,” tegas Mahyeldi.
Menkeu Sebut Dana Pemda Mengendap
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa geram atas mengendapnya uang milik 15 pemerintah daerah (pemda) di bank.
Adapun total uang milik pemda yang menganggur di bank sejumlah Rp234 triliun. Dia mengatakan hal ini menjadi wujud pemda tidak cakap dalam menyerap anggaran.
"Serapan rendah mengakibatkan menambah simpanan uang Pemda yang nganggur di bank sampai Rp234 triliun. Jadi jelas, ini bukan soal uangnya tidak ada tapi soal kecepatan eksekusi," kata Purbaya dilansir Tribunnews,com, Rabu (22/10/2025).
Purbaya lantas membeberkan serapan anggaran APBD seluruh provinsi di Indonesia hingga September 2025 baru 51,3 persen atau setara dengan Rp712,8 triliun.
Padahal, sambung Purbaya, total pagu yang ada mencapai Rp1.389 triliun. Serapan anggaran ini lebih rendah 13,1 persen dibanding di bulan yang sama pada tahun lalu.
Purbaya menyoroti belanja modal yang mengalami penurunan. Padahal, dia menuturkan model penyerapan anggaran tersebut bisa berdampak langsung kepada ekonomi masyarakat seperti pembangunan dan terbukanya lapangan kerja.
"Artinya perputaran ekonomi daerah berjalan lebih lambat. Yang perlu perhatian serius adalah belanja modal hanya Rp58,2 triliun atau turun lebih dari 31 persen."
"Padahal ini belanja yang langsung berdampak ke pembangunan dan lapangan kerja," tegasnya.
Tak hanya itu, Purbaya turut mengkritik serapan anggaran di sektor lain yang turut anjlok seperti belanja barang dan jasa dan belanja lainnya.
Dia pun mendesak agar pemda segera memaksimalkan serapan anggaran hingga akhir tahun 2025.
Ia tidak ingin ada lagi ada dana yang hanya nganggur dalam bentuk kas dan deposito di bank.
"Saya ingatkan, percepatan realisasi belanja terutama yang produktif harus ditingkatkan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Uang daerah jangan dibiarkan mengendap di kas atau deposito," jelasnya.
"Kalau uangnya bergerak, ekonomi ikut hidup dan masyarakat langsung merasakan manfaatnya," sambung Purbaya.
Namun, meski pemda diultimatum untuk membelanjakan anggaran hingga akhir tahun, Purbaya tetap ingin agar belanja dilakukan lebih cepat.
Hal ini semata-mata demi menjaga kepercayaan investor serta masyarakat terhadap pemda.(*)
3. Sosiolog Unand: Aksi Pria Lubuk Alung Minum Racun di TikTok Bentuk Pembelaan Diri di Ruang Publik
Kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan F (30), pegawai swasta di Lubuk Alung, akibat fitnah mantan kekasihnya, menuai sorotan dari kalangan akademisi.
Aksi ekstrem F yang menelan racun tikus saat siaran langsung di TikTok, yang awalnya diinterpretasikan murni sebagai dampak tekanan jiwa akibat fitnah, kini dilihat dari sudut pandang yang lebih kompleks, pembelaan marwah diri atau harga diri di ruang publik digital.
Prof. Dr. Afrizal, seorang Sosiolog dari Universitas Andalas (Unand), memberikan analisis mengenai motif tersembunyi di balik tragedi ini.
Baca juga: Lokasi Makodam XX/Tuanku Imam Bonjol Patut Jauhi Zona Merah Tsunami, Diskusi Kapendam di PWI Sumbar
Menurut Prof. Afrizal, meskipun tekanan mental akibat fitnah berperan besar, peristiwa tersebut sulit disimpulkan sebagai perbuatan akibat tekanan jiwa hebat semata.
"Dari pemberitaan yang saya baca, ada kutipan yang menyebutkan F menerima 'tantangan atau tawaran untuk memakan racun tikus' dari mantan pacar dan pacarnya," jelas Prof. Afrizal.
"Simpulan saya berdasarkan kutipan tersebut adalah F sangat marah dengan tuduhan-tuduhan pacar dan mantan pacarnya, dan untuk menyatakan dia tidak seperti yang dituduhkan, F meminum racun tikus seperti yang diminta oleh keduanya,” ujarnya.
Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah Sumbar, Berpotensi hingga Pukul 22.30 WIB
Aksi 'Bucin' Berubah Jadi Pembelaan Kehormatan
Prof. Afrizal menegaskan, perbuatan nekat F tersebut dapat dikategorikan sebagai pembelaan marwah diri.
Ia melihat bahwa di tengah kondisi psikologis F yang rentan yang menurut temannya, Bento, memang sangat bucin dan cenderung menyalahkan diri sendiri hingga melukai diri F memilih jalur ekstrem untuk membuktikan kejujurannya.
"Kelihatan, pada dasarnya F menunjukkan pembelaan marwah diri ke orang banyak," kata Prof. Afrizal.
Menurutnya pilihan F melakukan aksi sembari siaran langsung, guna menunjukkan kejujurannya kepada publik dan kepada pihak yang menuduhnya.
Dalam pandangan sosiologis, Prof. Afrizal menyoroti bagaimana media sosial seperti TikTok telah menjadi panggung baru bagi seseorang untuk memproklamasikan kehormatan atau membela diri dari serangan publik, meskipun dengan cara yang fatal.
F, yang dikenal bucin dan rentan, terlempar ke dalam situasi di mana kehormatannya dipertaruhkan di depan follower-nya.
Ketika fitnah dan tantangan racun dilontarkan, ia merasa harus mengambil tindakan paling ekstrem sebagai bentuk protes dan pembuktian diri bahwa ia tidak seperti yang dituduhkan.
Beruntung, aksi dramatis ini berhasil digagalkan oleh kakak F yang sigap memberikan pertolongan pertama berupa susu beruang.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Badai di Bukittinggi, Warga Lereng Gunung Marapi Diimbau Waspada Lahar Dingin
Kronologi Kejadian
Aksi nekat yang dilakukan seorang pria inisial F (30) warga Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat diduga akibat tekanan mental yang dipicu fitnah dari mantan kekasih.
F nekat meminum racun tikus dan menyiarkan aksinya secara langsung di media sosial TikTok.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa motif di balik aksi ekstrem ini adalah rasa tertekan hebat setelah dituduh dan difitnah.
"Mendapati perlakuan itu, F merasa tertekan hingga melakukan aksi percobaan bunuh diri," ungkap Kapolres.
Kronologi kejadian bermula pada hari Selasa (21/10/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat itu, F sedang melakukan siaran langsung di aplikasi TikTok dari Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung.
Di tengah siaran langsung, muncul komentar dan tanggapan dari pacar serta mantan pacarnya .
Interaksi tersebut berubah menjadi bencana.
F menjadi sasaran fitnah dan penghinaan yang terus terjadi saat live hingga diakhiri dengan tantangan atau tawaran untuk memakan racun tikus.
Terpukul oleh serangan mental di depan publik tersebut, F nekat menanggapi tantangan itu.
Sambil terus melakukan siaran langsung, ia segera menuju pasar untuk membeli racun tikus.
Kembali ke rumah, ia lantas memakan beberapa potongan racun tersebut di depan kamera saat live TikTok masih berlangsung.
Beruntung, aksi memilukan ini segera diketahui.
Setelah F memakan potongan racun tikus, kakak korban bernama Fajar menyadari apa yang dilakukan adiknya tersebut.
Fajar dengan sigap langsung menghentikan perbuatan adiknya dan meminta bantuan warga tetangga.
Pertolongan pertama segera diberikan dengan memaksa F meminum susu beruang untuk menetralisir racun.
Keluarga kemudian dengan cepat melapor ke Polsek Lubuk Alung.
Berkat kecepatan tindakan keluarga dan Polsek Lubuk Alung, nyawa F berhasil diselamatkan.
Kondisinya dilaporkan sadar dan sehat, dan ia kini telah diamankan di Polsek Lubuk Alung untuk menjalani pendampingan psikologis guna mencegah upaya serupa di masa mendatang .
Disclaimer: Berita ini ditulis untuk tujuan informasi publik dan edukasi mengenai tindakan percobaan bunuh diri di Lubuk Alung. Redaksi tidak bermaksud menormalisasi atau mendorong tindakan serupa dalam bentuk apa pun. Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda ingin melakukan bunuh diri, segera hubungi layanan konseling terdekat
4. Bejat! Ayah Cabuli Anak Kandung Usia 15 Tahun di Padang Pariaman, Korban Trauma Berat
Jajaran kepolisian Polres Padang Pariaman berhasil meringkus seorang ayah kandung berinisial AM (45), pelaku dugaan tindak pidana pencabulan terhadap putrinya sendiri, yang diketahui berusia 15 tahun.
Penangkapan ini dilakukan Tim Opsnal Gagak Hitam Reborn setelah melakukan pengejaran menyusul laporan yang masuk akhir Agustus lalu.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan kasus kejahatan sedarah yang menggegerkan publik ini.
Baca juga: Tujuh Tuan Rumah Merana di Pekan ke-9 BRI Super League 2025, Hanya Dua yang Menang
Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini terungkap dari laporan masyarakat yang masuk ke SPKT Polres Padang Pariaman pada tanggal 25 Agustus 2025.
"Setelah dilakukan proses pemeriksaan mendalam terhadap korban, didapati fakta mengejutkan bahwa pelaku tindak pidana cabul tersebut adalah ayah korban sendiri, inisial AM," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir kepada awak media, Rabu (22/10/2025).
Kapolres merinci, setelah identitas pelaku terkonfirmasi, Tim langsung bergerak melakukan penyelidikan untuk melacak keberadaan AM.
Upaya pencarian membuahkan hasil pada Rabu dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
"Tim kami mendapati informasi bahwa pelaku berada di sebuah rumah di daerah Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Tim Opsnal Gagak Hitam Reborn langsung menuju lokasi. Sesampainya di sana, kami menemukan pelaku sedang berjalan di pinggir jalan," jelas Kapolres.
Tanpa perlawanan berarti, pelaku AM langsung diamankan Tim dan dibawa ke Markas Komando (Mako) Polres Padang Pariaman untuk pemeriksaan dan dimintai keterangan lebih lanjut.
Baca juga: Trotoar Jadi Tempat Lapak PKL di Jalan Sutan Syahrir, Satpol PP Padang Lakukan Penertiban
AKBP Ahmad Faisol Amir menambahkan bahwa saat ini pelaku AM telah resmi dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan guna kepentingan proses penyidikan.
Sementara itu, kondisi korban dilaporkan mengalami trauma berat dan saat ini berada dalam pendampingan ibunya di Lubuk Alung.
Pihak kepolisian memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan psikologis.
"Seluruh pendampingan terhadap korban, mulai dari Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman hingga ahli psikolog, telah dilakukan dalam proses penyidikan ini. Kami berkomitmen untuk memastikan korban mendapatkan pemulihan trauma yang optimal," tutur AKBP Ahmad Faisol Amir.(*)
| 3 Berita Populer Padang: Kasus Dugaan Pelecehan 16 Murid, Wanita di Bukittinggi Buang Bayi |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER SUMBAR Kronologi Nenek Tewas Dianiaya, Korban Disenggol Mobil Colt Diesel Meninggal |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER SUMBAR: Kronologi Kasus Pencabulan di Gasan, Truk Hantam Garasi dan Tenda Pelaminan |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER SUMBAR: Kronologi Pria Minum Racun saat Live TikTok dan Laka Maut di Kayu Tanam |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER SUMBAR Peningkatan Aktivitas Gempa di Segmen Sianok, Penipuan dengan Modus Hipnotis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.