Berita Populer Sumbar

4 BERITA POPULER SUMBAR: Kronologi Pria Minum Racun saat Live TikTok dan Laka Maut di Kayu Tanam

Terdapat juga berita terkait kejadian kebakaran yang menghanguskan rumah di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.

Editor: Rezi Azwar
Dokumen/Polsek Lubuk Alung
PERCOBAAN BUNUH DIRI - Polsek Lubuk Alung, Polres Padang Pariaman amankan tindakan percobaan bunuh diri dengan racun tikus sembari siaran langsung di media sosial, pukul 11.30 WIB, Selasa (21/10/2025). Aksi percobaan bunuh diri ini dilakukan oleh warga Lubuk Alung Padang Pariaman berinisial F (30). 

TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah berita menarik TribunPadang.com dalam 24 jam terakhir, yang disajikan pada berita populer Sumatera Barat (Sumbar).

Ada berita terkait seorang pria berinisial F (30) asal Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, yang nekat meminum racun dan menyiarkanya aksinya secara langsung di media sosial TikTok.

Kemudian, kecelakaan antara sepda motor Honda Beat dengan mobil tavel PT Tintin yang membuat satu orang meninggal dunia di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Selanjutnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang  memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas di Segmen Sianok dapat memicu longsor dan banjir bandang (galodo) di wilayah perbukitan Sumatera Barat.

Terdapat juga berita terkait kejadian kebakaran yang menghanguskan rumah di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.

Baca juga: Cuaca 7 Kota di Sumbar 22 Oktober 2025: Merata Hujan Ringan, Hanya Pariaman Berawan

Akibat kebakaran tersebut membuat belasan penghuninya harus mengungsi ke rumah tetangganya.

Baca berita selengkapnya:

1. Kronologi Pria di Lubuk Alung Padang Pariaman Nekad Minum Racun saat Live TikTok

PERCOBAAN BUNUH DIRI - Polsek Lubuk Alung, Polres Padang Pariaman amankan tindakan percobaan bunuh diri dengan racun tikus sembari siaran langsung di media sosial, pukul 11.30 WIB, Selasa (21/10/2025). Aksi percobaan bunuh diri ini dilakukan oleh warga Lubuk Alung Padang Pariaman berinisial F (30).
PERCOBAAN BUNUH DIRI - Polsek Lubuk Alung, Polres Padang Pariaman amankan tindakan percobaan bunuh diri dengan racun tikus sembari siaran langsung di media sosial, pukul 11.30 WIB, Selasa (21/10/2025). Aksi percobaan bunuh diri ini dilakukan oleh warga Lubuk Alung Padang Pariaman berinisial F (30). (Dokumen/Polsek Lubuk Alung)

Aksi nekat yang dilakukan seorang pria inisial F (30) warga Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat diduga akibat tekanan mental yang dipicu fitnah dari mantan kekasih. 

F nekat meminum racun tikus dan menyiarkan aksinya secara langsung di media sosial TikTok. 

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa motif di balik aksi ekstrem ini adalah rasa tertekan hebat setelah dituduh dan difitnah.

Baca juga: Hasil Arsenal Vs Atletico Madrid: Amunisi The Gunners Sukses Tumpas Pasukan Los Rojiblancos

"Mendapati perlakuan itu, F merasa tertekan hingga melakukan aksi percobaan bunuh diri," ungkap Kapolres.

Kronologi kejadian bermula pada hari Selasa (21/10/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. 

Saat itu, F sedang melakukan siaran langsung di aplikasi TikTok dari Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung.

Di tengah siaran langsung, muncul komentar dan tanggapan dari pacar serta mantan pacarnya .

Baca juga: Kalau Pacaran Selalu Bucin, Kesaksian Teman Pria yang Nekad Live Minum Racun Tikus di Lubuk Alung

Interaksi tersebut berubah menjadi bencana.

F menjadi sasaran fitnah dan penghinaan yang terus terjadi saat live hingga diakhiri dengan tantangan atau tawaran untuk memakan racun tikus.

Terpukul oleh serangan mental di depan publik tersebut, F nekat menanggapi tantangan itu.

Sambil terus melakukan siaran langsung, ia segera menuju pasar untuk membeli racun tikus.

Kembali ke rumah, ia lantas memakan beberapa potongan racun tersebut di depan kamera saat live TikTok masih berlangsung.

Beruntung, aksi memilukan ini segera diketahui.

Setelah F memakan potongan racun tikus, kakak korban bernama Fajar menyadari apa yang dilakukan adiknya tersebut.

Fajar dengan sigap langsung menghentikan perbuatan adiknya dan meminta bantuan warga tetangga.

Pertolongan pertama segera diberikan dengan memaksa F meminum susu beruang untuk menetralisir racun.

Keluarga kemudian dengan cepat melapor ke Polsek Lubuk Alung.

Berkat kecepatan tindakan keluarga dan Polsek Lubuk Alung, nyawa F berhasil diselamatkan.

Kondisinya dilaporkan sadar dan sehat, dan ia kini telah diamankan di Polsek Lubuk Alung untuk menjalani pendampingan psikologis guna mencegah upaya serupa di masa mendatang .

Disclaimer: Berita ini ditulis untuk tujuan informasi publik dan edukasi mengenai tindakan percobaan bunuh diri di Lubuk Alung. Redaksi tidak bermaksud menormalisasi atau mendorong tindakan serupa dalam bentuk apa pun. Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda ingin melakukan bunuh diri, segera hubungi layanan konseling terdekat

2. Motor Terseret ke Kolong Bus Travel Tintin di Kayu Tanam, Satu Tewas di Puskesmas

KECELAKAAN PADANG PARIAMAN - Satu unit bus travel jurusan Payakumbuh-Padang mengalami kecelakaan di jalan nasional Padang-Bukittinggi, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Selasa (21/10/2025).
KECELAKAAN PADANG PARIAMAN - Satu unit bus travel jurusan Payakumbuh-Padang mengalami kecelakaan di jalan nasional Padang-Bukittinggi, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Selasa (21/10/2025). (pdg24 jam)

Kecelakaan yang melibatkan satu unit sepeda motor Hinda beat BA 2352 AAN dengan mobil travel PT Tintin BA 7219 MU, membuat satu korban meninggal dunia di Puskesmas Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (21/10/2025).

Kecelakaan yang terjadi sekira pukul 08.30 WIB di jalan raya Padang Bukittinggi tepatnya di Korong Kandang Ampek Angkek Kayu tanam, Padang Pariaman ini membuat tiga korban harus menjalani perawatan di puskesmas.

Kanit Laka Ipda Rudi mengatakan, tiga korban yang harus menjalani perawatan ini antaranya sopir bus G (42), pengemudi motor RF (25) dan pembonceng sepeda motor DF (24).

Baca juga: Jadwal Mentari TV Hari Rabu 22 Oktober 2025, Tonton Deretan Acara Seru dan Edukatif untuk Keluarga

“Dari ketiga korban tersebut, RF dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Kayu Tanam,” ujarnya.

Sedangkan sopir bus mengalami luka-luka dan pembonceng sepeda motor DF mengalami luka berat, sehingga harus dirujuk dari Puskesmas Kayu Tanam ke RSUD Padang Pariaman.

Kanit menerangkan kecelakaan berlangsung saat bus melaju dari arah Padang menuju Bukittinggi dengan kecepatan sedang.

Sesampai di lokasi kejadian, dari arah berlawanan dan pengemudi sepeda motor dengan kecepatan tinggi seperti hilang kendali.

“Sepeda motor ini di tempat kejadian mengambil ruas jalan bus, sehingga kecelakaan tidak terhindarkan,” ujarnya.

Akibatnya sepeda motor tersebut langsung menghantam bagian depan bus hingga membuat kaca depan pecah dan bagian depan penyok.

Sedangkan sepeda motor ringsek ke bagian bawah bus karena tidak terkandali.

Kanit mengimbau agar pengendara bisa lebih berhati-hati dalam berkendara dengan memastikan kondisi kendaraan dan fisik.

“Jika memang kelelahan istirahat dan kalau ada masalah kendaraan lebih baik di perbaiki dulu,” ujar Kanit.(*)

3. Getaran di Segmen Sianok Bisa Picu Longsor dan Galodo di Wilayah Perbukitan di Sumbar

Taman Ngarai Maaram dapat menjadi salah satu pilihan tempat rekreasi keluarga di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
GEMPA SEGMEN SIANOK - Penampakan Ngarai Sianok di Sumatera Barat.  BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang  memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas di Segmen Sianok dapat memicu longsor dan banjir bandang (galodo) di wilayah perbukitan Sumatera Barat. (TRIBUNPADANG.COM/M FUADI ZIKRI)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang  memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas di Segmen Sianok dapat memicu longsor dan banjir bandang (galodo) di wilayah perbukitan Sumatera Barat.

Jalur sesar aktif ini melintasi lima daerah, yakni Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan Tanah Datar.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, mengatakan sejak 13 Oktober 2025 hingga kini tercatat lebih dari 47 kali gempa kecil di sekitar bagian utara Segmen Sianok, tepatnya di Kabupaten Pasaman.

Baca juga: Wako Fadly Amran Apresiasi Kerja KPID Sumbar Gelar Program Edukatif Goes To School di SMPN 1 Padang

Aktivitas ini menunjukkan adanya pergerakan signifikan di lapisan kerak bumi yang perlu diwaspadai.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, usai Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar BPBD Sumatera Barat, Senin (20/10/2025).

Rapat tersebut turut dihadiri Kalaksa BPBD se-Sumbar dan sejumlah perwakilan lembaga terkait.

“Segmen Sianok ini terbentang melewati lima daerah di Sumbar. Itu sebagian daerah Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, dan sebagian Tanah Datar,” ujar Suaidi kepada wartawan.

Suaidi menjelaskan, sejak 13 Oktober 2025 hingga saat ini, BMKG mencatat lebih dari 47 kali aktivitas gempa kecil yang berpusat di bagian utara Segmen Sianok, tepatnya di Kabupaten Pasaman.

Fenomena tersebut, katanya, menjadi sinyal adanya pergerakan signifikan di lapisan kerak bumi di sekitar jalur sesar tersebut.

“Gempa-gempa itu mengumpul di satu zona Segmen Sianok bagian utara, yang kalau kita lihat merupakan kelurusan dari Segmen Kajai-Talamau. Ini yang kami curigai sebagai zona persiapan atau relaksasi gempa,” kata Suaidi.

Menurutnya, ada dua kemungkinan dari aktivitas ini. Mulai dari zona persiapan gempa besar atau zona relaksasi akibat tekanan sisa dari gempa Kajai Talamau tahun 2022.

Hasil analisis sementara BMKG menunjukkan, jika aktivitas di segmen utara terus berkembang, maka potensi kekuatan gempanya bisa mencapai magnitudo sekitar 6, setara dengan Gempa Pasaman tahun 2022.

Namun, Suaidi menegaskan bahwa kondisi ini belum dapat dikategorikan sebagai prediksi gempa besar, melainkan bentuk kewaspadaan dini.

“Kalau dilihat dari pola sub-segmen Sianok Utara, potensi magnitudo sekitar 6. Tapi ini bukan prediksi, hanya hasil perhitungan dari pola aktivitas yang sedang kami amati,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, BMKG bersama BPBD Sumbar akan memperkuat mitigasi bencana dan edukasi kebencanaan di nagari-nagari yang berada di sepanjang jalur Segmen Sianok.

Langkah ini dinilai penting karena aktivitas gempa di daratan juga dapat memicu longsor dan banjir bandang (galodo) di wilayah perbukitan.

“Yang paling dikhawatirkan bukan hanya gempanya, tapi juga longsor akibat getaran yang terus terjadi di daerah perbukitan. Karena itu, kami akan melatih dan mengedukasi kelompok siaga bencana di nagari-nagari sepanjang lintasan Sianok,” ungkap Suaidi.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar memperhatikan perubahan kondisi lingkungan, terutama di daerah yang rawan longsor dan memiliki aliran sungai tersumbat akibat material tanah.

“Perlu kerja bakti bersama membuka jalur sungai yang tertutup material longsor supaya tidak terjadi banjir bandang,” tambahnya.

Secara tektonik, Segmen Sianok termasuk dalam sistem Sumatra Fault System yang membentang dari ujung Aceh hingga Lampung.

Wilayah ini menjadi salah satu jalur sesar paling aktif di Indonesia dan sudah beberapa kali memicu gempa besar di masa lalu, antara lain pada 1926, 1943, dan 2007.

“Sejarah menunjukkan gempa-gempa besar di Padang Panjang dan Bukittinggi semuanya bersumber dari Segmen Sianok. Maka penting bagi daerah-daerah yang dilintasinya untuk terus memperkuat mitigasi,” kata Suaidi.

Suaidi menegaskan bahwa peningkatan aktivitas gempa ini tidak untuk menimbulkan kepanikan, melainkan menjadi peringatan alam agar masyarakat lebih waspada.

Menurutnya, bencana sering kali terjadi karena manusia mengabaikan tanda-tanda alam yang sebenarnya sudah muncul sebelumnya.

“Biasanya bencana terjadi karena kita abai. Alam sudah memberi informasi kepada kita, dan sekarang saatnya kita belajar dari itu. Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di sepanjang Segmen Sianok,” tutupnya.(*)

4. Rumah Dihuni 14 Orang di Salo Agam Hangus Terbakar

KEBAKARAN RUMAH: Pemilik rumah terlihat pingsan dan dibantu oleh masyarakat sekitar setelah melihat rumahnya yang terbakar di Jorong Solok Baruah, Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Selasa (21/10/2025). Saksi mata, Serli sebut kebakaran diduga terjadi sekira pukul 08:45 WIB.
KEBAKARAN RUMAH: Pemilik rumah terlihat pingsan dan dibantu oleh masyarakat sekitar setelah melihat rumahnya yang terbakar di Jorong Solok Baruah, Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Selasa (21/10/2025). Saksi mata, Serli sebut kebakaran diduga terjadi sekira pukul 08:45 WIB. (Dok. Warga)

Belasan penghuni rumah yang terbakar di Jorong Solok Baruah, Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat kini mengungsi ke rumah tetangga. 

Pejabat Sementara (PJ) Wali Nagari Salo, Roni kepada TribunPadang.com menuturkan berdasarkan data yang terhimpun melalui kartu keluarga, ada 14 orang yang menghuni rumah terbakar tersebut.

Jumlah ini berasal dari tiga kepala keluarga.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Setara Pasaman 2022, Aktivitas Segmen Sianok Terus Dipantau

Namun saat ini hanya 13 orang yang tinggal di rumah karena satu penghuni sedang kuliah di Padang. 

"Sekarang semua anggota keluarga menginap sementara di rumah tetangganya," tambah Roni, Selasa (21/10/2025).

Kebakaran rumah di Jorong Solok Baruah, Nagari Salo ini diketahui dari teriakan anak kecil.

Tetangga korban, Kamal mengatakan saat kejadian dia berada di dalam rumah.

Tiba-tiba terdengar ada anak kecil meminta tolong.

Mendengar suara tersebut, Kamal bergegas keluar rumah dan melihat api sudah membesar di rumah tetangganya.

"Ada anak kecil minta tolong, saya keluar, lalu melihat api sudah membesar di rumah ini," ucapnya sembari menunjuk rumah yang terbakar.

"Sudah habis sampai ke atas," sambungnya.

Namun kata Kamal, awalnya ia melihat nyala api di bagian dalam rumah sebelum menyebar ke bagian atap.

Saat kebakaran pemilik rumah tidak ada di lokasi kebakaran lantaran sedang bertani di sawah, ke pasar dan lainnya.

Sedangkan di lokasi kebakaran hanya dia, anaknya dan seorang warga sekitar.

"Kita bertiga di sini, saya, anak laki-laki saya dan ada seorang perempuan tadi," ucapnya.

Baca juga: Harga Pangan di Padang Panjang Turun, Cabai Merah Masih Bertahan di Rp95 Ribu per Kg

 "Saya juga meminta tolong, hingga tedengar sama yang lainnya. Setelah itu baru banyak orang datang ke sini," sebutnya.

Ia menambahkan, warga langsung bergegas membantu pemadaman dengan air seadanya sebelum datang petugas Damkar.

"Kami selamatkan rumah gadang terlebih dahulu, tidak lama, Damkar langsung datang untuk memadamkan api," tambahnya.

"Kejadiannya sekitar jam 08:45 WIB hingga 09:00 WIB pagi lah," pungkasnya.

Saksi Mata Ungkap Kejadian

KEBAKARAN RUMAH- Masyarakat, Khairul saat memberikan keterangan pasca kebakaran rumah di Jorong Solok Baruah, Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/10/2025). Khairul sebut sudah jadi tradisi masyarakat di Nagari Salo jika terjadi musibah.
KEBAKARAN RUMAH- Masyarakat, Khairul saat memberikan keterangan pasca kebakaran rumah di Jorong Solok Baruah, Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/10/2025). Khairul sebut sudah jadi tradisi masyarakat di Nagari Salo jika terjadi musibah. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Saksi mata Serli Eka Aulia mengatakan saat kebakaran, ia sedang berada di Jorong Tigo Kampuang, lalu melihat api membumbung tinggi di lokasi kebakaran.

"Saya sedang ada kegiatan di Jorong Tigo Kampuang, di sebelahnya Jorong Solok Baruah yang terjadi kebakaran," ungkapnya saat ditemui Tribunpadang.com di lokasi kebakaran.

"Saat ada kegiatan itulah, api terlihat membumbung tinggi, lalu saya bergegas ke lokasi kebakaran," jelasnya.

Baca juga: Hasil Pekan ke-9 BRI Super League: Borneo FC Perkasa di Puncak Klasemen, Kabau Sirah Terjun Bebas

Singkat cerita kata Serli, ia sampai di lokasi sekitar pukul 08:50 WIB dan menyebut kebakaran terjadi sekira 08:45 WIB.

"Saya sampai di sana jam 08:45 WIB, kira-kira 5 menit sebelumnya lah terjadi kebakaran," terangnya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lokasi kebakaran, terlihat kondisi rumah sudah hangus terbakar dan hanya menyisakan dinding yang terbuat dari tembok.

Di bagian atap rumah maupun pintu sudah hangus dilalap si jago merah, terlihat dari arang yang menghitam.

Sedangkan di lokasi kebakaran, warga terlihat ramai mengunjungi lokasi kebakaran.

Tidak hanya mengunjungi lokasi, warga juga bergotong royong membersihkan sisa-sisa puing kebakaran.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved