Anjing Gigit Warga

Kasus Gigitan Hewan di Padang Capai 34, Dinas Pertanian Ingatkan Warga Waspada Rabies

Dinas Pertanian Kota Padang mencatat sebanyak 34 kasus gigitan hewan dilaporkan sepanjang Januari hingga September 2025.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Dok. Riri
GIGITAN ANJING LIAR: Petugas bersama warga melakukan pencarian anjing liar yang menggigit warga di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Selasa (7/10/2025). Dinas Pertanian Kota Padang mencatat sebanyak 34 kasus gigitan hewan dilaporkan sepanjang Januari hingga September 2025. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG — Dinas Pertanian Kota Padang mencatat sebanyak 34 kasus gigitan hewan dilaporkan sepanjang Januari hingga September 2025.

Data ini hanya mencakup laporan yang diterima langsung oleh dinas, sementara sebagian kasus lainnya ditangani langsung oleh puskesmas tanpa dilaporkan ke instansi tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Padang, drh. Sofia Hariani, menjelaskan bahwa jumlah kasus tersebut belum mencerminkan angka riil di lapangan.

“Sejak Januari sampai September 2025, data yang kami himpun ada 34 orang korban gigitan yang melapor ke Dinas Pertanian," katanya, Kamis (9/10/2025).

"Namun, data lengkapnya ada di Dinas Kesehatan karena sebagian masyarakat langsung ke puskesmas tanpa melapor ke kami,” sambungnya.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pencurian Toko Emas di Lubuk Alung Padang Pariaman, Kerugian Capai Rp185 Juta

Lebih lanjut, Sofia mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025, delapan hewan telah diuji laboratorium karena diduga terinfeksi rabies.

Hasilnya, enam hewan dinyatakan positif, terdiri dari lima ekor anjing dan satu ekor kucing,  sementara dua hewan lainnya negatif.

Menghadapi ancaman tersebut, Dinas Pertanian Kota Padang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap anjing dan kucing liar yang berkeliaran di lingkungan sekitar.

Ia juga menekankan pentingnya vaksinasi rabies secara rutin, minimal satu kali dalam setahun, bagi hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan kera.

“Vaksinasi rabies sangat penting untuk mencegah penularan. Saat ini kami masih memiliki stok vaksin rabies sebanyak 216 dosis untuk program vaksinasi kolektif,” jelasnya.

Baca juga: Anjing Liar Gigit Warga di Padang Sarai Positif Rabies, Dinas Pertanian Masifkan Vaksinasi

Sampai saat ini, Dinas Pertanian telah mencatat 1.594 vaksinasi rabies terhadap hewan penular rabies (HPR), yang terdiri dari 1.284 dosis vaksin anjing dan kucing, serta 310 dosis lainnya untuk HPR lainnya.

“Jadi kami masih bisa melayani masyarakat yang ingin divaksin secara kolektif di lingkungan atau kompleks perumahannya. Layanan ini gratis, tanpa dipungut biaya,” tegasnya.

Namun, apabila stok vaksin dari Dinas Pertanian telah habis, masyarakat diimbau untuk melakukan vaksinasi secara mandiri ke dokter hewan praktik atau rumah sakit hewan di Kota Padang.

Selain vaksinasi, Sofia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, tumpukan sampah rumah tangga sering kali menjadi sumber makanan bagi anjing liar yang berpotensi menularkan rabies.

“Kalau ada tumpukan sampah, itu bisa menjadi sumber makanan bagi anjing-anjing liar. Otomatis mereka akan terus hidup dan berkembang biak. Jadi, menjaga kebersihan lingkungan adalah bagian penting dari pencegahan rabies,” jelasnya.

Baca juga: Total 19 Rumah Hangus Terbakar di Pasa Gadang Padang, 140 Warga Mengungsi

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved