Keracunan MBG di Agam
Hasil Lab BPOM Padang Belum Keluar, Program Makan Bergizi Gratis di Agam Masih Dihentikan
Hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang terkait penyebab keracunan massal program Makan Bergizi Gratis
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
Ia menegaskan, hasil laboratorium dari BPOM nantinya akan menjadi dasar bagi pihak terkait untuk mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) terkait kelanjutan program MBG di Agam.
“Kita berharap secepatnya keluar hasilnya, jadi program ini bisa aktif kembali dan siswa bisa mendapatkan haknya lagi,” pungkas Hendri.
Dinkes Harap Dapur MBG Beroperasi Kembali
Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Kesehatan atau Dinkes berharap dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat dihentikan sementara akibat kasus keracunan massal di Desa Manggopoh dan Kampung Tengah bisa segera beroperasi kembali.
Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian, mengatakan pihaknya menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM Padang untuk memastikan penyebab pasti keracunan yang menimpa 120 orang pada Rabu (1/10/2025) malam.
“Kita sudah mengantarkan sampel ke BPOM Padang hari Kamis pagi. Sampel yang dibawa itu ada nasi goreng, muntah korban, tinja korban, dan air minum,” kata Hendri Rusdian kepada TribunPadang.com, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium biasanya keluar dalam waktu dua minggu atau 14 hari kerja, namun Dinkes Agam meminta agar proses itu bisa dipercepat.
“Kita harap bisa lebih cepat karena hasil itulah yang akan menentukan langkah selanjutnya, termasuk kapan dapur MBG bisa kembali beroperasi,” ujar Hendri Rusdian.
Ia menjelaskan, hingga kini Dinkes Agam masih melakukan pemantauan kondisi para korban melalui Puskesmas Manggopoh, karena lokasi dapur MBG berada di wilayah kerja puskesmas tersebut.
Baca juga: Dinkes Agam Tunggu Hasil Lab BPOM Padang & Penyebab Keracunan, 1 Korban Dirawat di RSUD Lubuk Basung
“Masih ada satu korban yang dirawat di RSUD Lubuk Basung, siswa MTSN laki-laki. Sementara yang lain sudah pulang dan kondisinya membaik,” kata Hendri Rusdian.
Dinkes juga masih membuka posko kesehatan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada warga atau siswa lain yang mengalami gejala susulan.
Lebih lanjut, ia menegaskan pihaknya mendukung penuh keberlanjutan program MBG yang dinilai penting untuk mendukung pemenuhan gizi anak sekolah.
Namun, ia menekankan agar pelaksanaan program ke depan dilakukan lebih hati-hati dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Kita berharap dapur MBG ini bisa cepat beroperasi kembali, tapi tentunya harus memperhatikan keamanan pangan. Ini program yang sangat strategis karena membantu anak-anak kita mendapatkan gizi yang baik,” ujar Hendri Rusdian.
Baca juga: Usai Didepak Semen Padang FC, Eduardo Almeida Sampaikan Pesan Haru: Padang Selalu di Hatiku
Ia menambahkan, Dinkes akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh dapur MBG di Agam agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kita tunggu dulu hasil BPOM Padang. Kalau sudah ada kepastian penyebabnya dan dinyatakan aman, baru dapur MBG bisa kembali jalan,” tutup Hendri Rusdian.(*)
13 Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Sudah Dipulangkan, Sudah Diberi Obat |
![]() |
---|
Ketua DPRD Padang Minta SPPG Batasi Masak MBG 2 Ribu Porsi, Khawatir Makanan Cepat Basi |
![]() |
---|
Cegah Kasus Keracunan Seperti di Agam, DPRD Padang Minta Dinkes Rutin Turun Awasi Dapur MBG |
![]() |
---|
Ketua DPRD Padang Minta SPPG Kurangi Porsi Masakan MBG, Cegah Tragedi Keracunan di Agam |
![]() |
---|
Dinkes Agam Harap Dapur Program MBG Kembali Beroperasi Menyusul Hasil BPOM Padang Diketahui |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.