Keracunan MBG di Padang Panjang

Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Terus Bertambah, Total Sudah 27 orang Selasa Malam

Jumlah pelajar di Padang Panjang, Sumatera Barat yang mengalami gejala mual dan sakit perut terus bertambah

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
DUGAAN KERACUNAN MBG - Suasana IGD RSUD Padang Panjang, Selasa (7/10/2025). Plt Direktur RSUD Padang Panjang, Desi Rahmawati menyebut pelajar terus bertambah menjadi 27 orang hingga malam hari. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PANJANG - Jumlah pelajar di Padang Panjang, Sumatera Barat yang mengalami gejala mual dan sakit perut terus bertambah hingga Selasa (7/10/2025) malam. 

Data terakhir dari RSUD Padang Panjang mencatat total 27 orang pelajar dirawat dengan keluhan serupa.

Pernyataan tersebut disampaikan Desi saat dimintai keterangan oleh Tribunpadang.com di IGD RSUD Padang Panjang.

Desi mengungkapkan, sebelumnya total pelajar yang masuk ke IGD RSUD Padang Panjang sebanyak 13 orang hingga Selasa sore usai santap Makan Bergizi Gratis (MBG).

Namun ujar Desi, pasien dari pelajar terus bertambah dengan keluhan yang sama dengan murid sebelumnya, yaitu mual, sakit perut, demam, dan nyeri menelan.

"Sekarang totalnya menjadi 27 orang," beber Desi.

Baca juga: Gelar Rapat Identifikasi RPHD, KemenHAM Sumbar Tekankan Produk Hukum Daerah Bebas Diskriminasi

Kata Desi, rombongan pelajar yang masuk bertambah sejak pukul 18:00 WIB hingga pukul 19:00 WIB.

"Dari awalnya 13, bertambah sebanyak 6 orang pukul 18:00 WIB dan pukul 19:00 WIB 8 orang," sebutnya.

Saat Tribunpadang.com meminta keterangan kepada Desi sekira pukul 20:00 WIB, para pelajar sudah tidak terlihat lagi.

Sedangkan, berdasarkan keterangan Desi, para pasien sudah dipulangkan karena kondisinya sudah stabil.

"Kondisinya stabil, lalu dipulangkan," bebernya.

Baca juga: Wako Fadly Amran Ikuti Monev Keterbukaan Informasi 2025, Targetkan Predikat Kota Informatif

Lalu, saat ditanya mengenai penambahan pelajar sebanyak 14 orang tersebut berasal dari sekolah mana, Desi menyebut masih dalam tahap pendataan.

"Kita masih mendata, dari sekolah mana mereka berasal," tambahnya.

Pengakuan Kimora

Belasan pelajar SMPN 3 Padang Panjang dilarikan ke RSUD Padang Panjang setelah menyantap menu MBG ayam krispi, tahu, dan sayur kol di sekolah, Selasa (7/10/2025).

Sejumlah pelajar mengaku mengalami sakit perut dan sesak napas tak lama setelah makan siang. Mereka menjalani perawatan di ruang gawat darurat rumah sakit tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan sejumlah pelajar saat ditemui Tribunpadang.com di Ruangan Emergency RSUD Padang Panjang.

Salah satu siswi, Kimora, mengatakan dirinya makan menu MBG ayam krispi sekitar pukul 11.00 WIB di sekolahnya. Menu yang disajikan berisi ayam bertepung, tahu goreng, dan sayur kol.

"Menunya tadi ayam pakai tepung, tahu goreng dan sayur kol," ungkapnya.

Baca juga: Maigus Nasir Pembina Upacara Lomba Kepramukaan Fiesta Unand Ke-39 di Bumi Perkemahan Pramuka Unand

Namun 5 menit setelah itu, ia langsung merasakan mual,sakit perut dan sesak nafas.

"5 menit setelahnya saya merasakan sakit perut dan sesak nafas," kata Kimora.

Ia mengaku dilarikan ke RSUD Padang Panjang sekira pukul 12:30 WIB.

"Tadi sekitar setengah 1 dibawa ke sini," tambahnya.

Penjelasan Disdik Padang Panjang

Sejumlah pelajar di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang usai mengalami mual, muntah, dan demam. 

Dugaan sementara, para siswa tersebut mengalami gejala setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Nasrul, membenarkan informasi tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025). 

Menurutnya, kejadian bermula ketika pihak sekolah melaporkan adanya beberapa siswa yang mengeluh sakit setelah makan siang program MBG.

“Awalnya kami mendapatkan laporan dari pihak sekolah bahwa sebanyak tujuh orang siswa di salah satu SD di kawasan Padang Panjang Timur mengalami kondisi badan yang kurang fit, seperti muntah,” kata Nasrul.

Baca juga: Wawako Maigus Nasir Terima Kunjungan Pengkot Pelti Padang, Silaturahmi dan Koordinasi Strategis

Mendapat laporan itu, pihaknya segera menghubungi Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan memantau kondisi anak-anak tersebut.

“Setelah mendapat laporan, saya langsung koordinasikan dengan Dinas Kesehatan untuk turun ke lapangan. Mereka saat ini sedang melakukan pengecekan kondisi anak-anak dan menelusuri penyebab pastinya,” ujarnya.

Nasrul menjelaskan, dari tujuh siswa yang sempat mendapatkan perawatan di RSUD Padang Panjang, enam orang sudah diperbolehkan pulang, sementara satu siswa masih menjalani perawatan. 

Namun, beberapa saat kemudian, dua siswa lain juga dilaporkan mengalami gejala serupa dan ikut dibawa ke rumah sakit.

“Informasi terbaru, dari tujuh anak yang dirawat, enam sudah pulang dan satu masih dirawat. Tapi barusan juga ada dua anak lagi yang datang ke rumah sakit dengan gejala yang sama,” jelasnya.

Baca juga: 11 Pelajar di Padang Panjang Dilarikan ke RS Usai Santap MBG, Korban Mual Muntah hingga Sesak Napas

Untuk memastikan penyebab kejadian tersebut, pihak Dinas Kesehatan kini sedang melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi oleh para siswa.

“Sampel makanan sudah diambil untuk diuji di laboratorium. Jadi, untuk saat ini kami belum bisa memastikan apakah penyebabnya benar dari makanan program MBG atau faktor lain,” terang Nasrul.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh sekolah penerima program MBG di Kota Padang Panjang untuk memantau kondisi siswa secara ketat dan segera melapor jika ada gejala serupa.

“Kami sudah mengingatkan seluruh sekolah yang menjadi sasaran program untuk segera melapor bila ada hal serupa. Untuk sementara, belum ada laporan tambahan yang kami terima,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved