Berita Populer Sumbar

4 BERITA POPULER SUMBAR Zahira Bertemu Ibunya yang Ditahan Imigrasi dan 3 Orang Meninggal Akibat DBD

Anak dari seorang Warga Negara Asing (WNA) yang tengah menjalani proses detensi, mendatangi sang ibu, Nur Amira, di Kantor Imigrasi Agam.

Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
KASUS KEWARGANEGARAAN- Zahira memeluk ibunya Nur Amira (WNA) Malaysia yang ditahan di Detensi Imigrasi Agam, Sumatera Barat, Senin (29/9/2025). Sejumlah berita menarik Tribunpadang.com dalam 24 jam terakhir, yang disajikan pada berita populer Sumatera Barat (Sumbar). 

Sedangkan untuk sebelumnya, Gina menyebut bahwa pada bulan Januari ada 22 kasus, Februari 10 kasus, Maret 11 kasus, April 20 kasus, dan Mei 40 kasus dengan korban meninggal satu orang.

Selanjutnya bulan Juni 30 kasus, Juli 29 kasus, Agustus 41 kasus dan September 44 kasus dengan dua orang korban meninggal dunia.

Menyikapi itu, Gina Alecia menjelaskan untuk penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah dilakukan, baik penyelidikan epidemiologi, penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging.

"Tinggal sekarang penegasan ke masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus di rumah dan pekarangan masing-masing," ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa hal ini harus menjadi perhatian semua pihak karena butuh penanganan serius dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

Terakhir, ia menyebut bahwa ada penetapan KLB di wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur dari W1 (laporan wabah 1x24 jam) dari Dinas Kesehatan ke pusat melalui Aplikasi SKDR. 

"Penetapan KLB selama dua kali masa inkubasi penyakit sampai tidak ada kasus. KLB ditetapkan tanggal 19 September dan akan berakhir pada tanggal 16 Oktober 2025, itupun jika tidak ditemukan kasus baru yang berhubungan secara epidemiologi di daerah tersebut," pungkasnya.(*)

3. Eksekusi Tanah di Muaro Bodi Sijunjung Ricuh, Polisi Terkena Batu dan Mobil Water Cannon Dikerahkan

SENGKETA LAHAN SIJUNJUNG: Suasana memanas di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Senin (29/9/2025) siang.Hal itu terjadi karena eksekusi lahan yang berhadapan dengan warga setempat.
SENGKETA LAHAN SIJUNJUNG: Suasana memanas di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Senin (29/9/2025) siang.Hal itu terjadi karena eksekusi lahan yang berhadapan dengan warga setempat. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Eksekusi pengosongan lahan di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, berujung ricuh, Senin (29/9/2025).

Pantauan TribunPadang.com, aksi saling dorong terjadi antara pihak kepolisian dan masyarakat suku Muaro Paneh, Nagari Muaro Bodi.

Baca juga: KP2MI Ingatkan Bahaya PMI Non Prosedural: Rentan Eksploitasi hingga Perdagangan Orang

Penghuni rumah menolak eksekusi yang akan dilakukan hingga terjadi aksi lempar batu, bahkan beberapa warga diamankan.

Terlihat juga satu anggota kepolisian terkena batu hingga berdarah juga sedang dibawa ke Rumah Sakit.

Untuk membubarkan massa juga ditembaki dengan water cannon atau kendaraan taktis berisi air bertekanan tinggi untuk membubarkan massa oleh petugas kepolisian.

Salah satu anggota suku kaum Muaro Paneh yang menetap di lahan itu bernama Eliyanti menuturkan sengketa ini berawal dari Niniak Mamak Pandito Ibrahim, Masrun ingin menguasai tanah kaumnya.

Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan sanak dan saudara lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved