Orang Tenggelam di Danau Maninjau

5 Fakta Tragis Penembak Ikan di Danau Maninjau, Dari Hilang Dini Hari hingga Jenazah Tersangkut

Seorang warga bernama Dodi Prinando (40) dilaporkan hilang saat menyelam menembak ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Dok. SAR Padang
ORANG TENGGELAM: Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban penembak ikan yang ditemukan meninggal dunia di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Selasa (16/9/2025). Jenazah ditemukan tidak jauh dari titik terakhir korban terlihat. 

 Drone thermal digunakan untuk memantau dari udara, sementara Aqua Eye digunakan untuk mendeteksi objek di bawah permukaan air.

Penggunaan teknologi ini menunjukkan keseriusan tim dalam menemukan korban, meskipun tantangan di lapangan sangat berat.

4. Dodi Prinando Akhirnya Ditemukan pada Hari Keempat Pencarian

Setelah empat hari pencarian intensif dan penuh tantangan, harapan keluarga untuk menemukan Dodi dalam kondisi selamat pupus sudah.

Tim gabungan akhirnya menemukan jenazah Dodi pada Selasa (16/9/2025) pagi, sekitar pukul 07.10 WIB. Jenazah ditemukan tidak jauh dari titik terakhir korban terlihat.

"Korban ditemukan pada koordinat 0°20'41.34"S - 100°12'46.92"T, tidak jauh dari lokasi kejadian," jelas Novi Yurandi.

Baca juga: Berpotensi Cuaca Ekstrem, BPBD Padang Pariaman Ingatkan Daerah Perbukitan Waspada Bencana Longsor

Penemuan ini mengakhiri pencarian yang melelahkan dan penuh tantangan oleh petugas.

Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Maninjau untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Operasi pencarian pun secara resmi dinyatakan ditutup.

5. Jenazah Terperangkap Tumbuhan Rambat di Dasar Danau

Fakta menarik terungkap saat jenazah Dodi dievakuasi. Tim SAR menemukan bahwa jenazah korban terperangkap oleh tumbuhan rambat yang telah menjadi kendala utama pencarian.

Diduga kuat, saat menyelam, Dodi tersangkut di antara tumbuhan-tumbuhan tersebut hingga tidak bisa naik ke permukaan, menyebabkan ia tenggelam.

"Kendala utama dalam pencarian adalah banyaknya tumbuhan rambat di dasar danau yang menyulitkan penyelaman. Namun berkat kerja sama semua pihak, korban akhirnya bisa ditemukan," tutur Novi.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved