Sumatera Barat
KemenHAM Sumbar Bahas Hak Anak, Kekerasan Seksual Jadi Isu Utama
Dewi menegaskan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak menjadi persoalan paling menonjol di Sumatera Barat.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (KemenHAM) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pertemuan bersama sejumlah pemangku kepentingan untuk membahas permasalahan terkait perlindungan hak anak, Kamis (4/9/2025).
Pertemuan ini turut dihadiri Badan Kesbangpol Sumbar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bagian Hukum Pemprov Sumbar, Lembaga Perlindungan Anak, serta beberapa stakeholder lainnya yang dinilai memiliki peran penting dalam penanganan persoalan anak di daerah.
Kepala Kantor Wilayah KemenHAM Sumbar, Dewi Novyenti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan amanah baru dari Kementerian Hukum dan HAM pusat.
Pihaknya ditugaskan untuk menyampaikan laporan terkait tindak lanjut rekomendasi konvensi internasional hak asasi manusia yang telah diratifikasi Indonesia, khususnya yang berfokus pada pemenuhan hak anak.
Baca juga: Polres Pasbar Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW & Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musala
“Tujuannya adalah memantau bagaimana pemerintah provinsi maupun daerah menindaklanjuti rekomendasi tersebut. Kita ingin melihat bagaimana hak-hak anak ditangani oleh organisasi perangkat daerah terkait di tingkat kabupaten maupun kota,” ujar Dewi di Padang.
Dewi mencontohkan, peran OPD seperti Dinas Kesehatan maupun Dinas Pendidikan sangat krusial dalam penyelesaian masalah hak anak. Karena itu, KemenHAM hadir di Sumbar untuk melakukan pemantauan sekaligus memastikan rekomendasi dari pusat dijalankan di lapangan.
Ia menambahkan, KemenHAM setiap tahunnya selalu menetapkan tema berbeda untuk pemantauan HAM di daerah. Tahun ini, fokus diarahkan pada isu hak anak.
Dalam pelaksanaannya, setiap Kanwil KemenHAM diminta menentukan lima hingga sepuluh isu tematis terkait anak yang kemudian dipetakan bersama stakeholder.
Baca juga: Dua Penumpang Motor Tewas Terlindas Truk di Pasaman Barat, Polisi: Pengendara Luka Berat
“Setelah pemetaan selesai, bulan ini juga akan ada pembahasan bersama mengenai tindak lanjut dari isu-isu yang ditemukan. Ada banyak masalah terkait hak anak yang harus diperhatikan, mulai dari kekerasan seksual, eksploitasi anak, stunting, hingga penelantaran,” ungkapnya.
Dewi menegaskan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak menjadi persoalan paling menonjol di Sumatera Barat.
Menurutnya, anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap pelanggaran HAM.
“Kerap kali anak-anak menjadi korban dari orang-orang di sekitar mereka sendiri,” kata Dewi.
Ia juga menekankan, permasalahan HAM anak bukan hanya soal anak menjadi korban, melainkan juga ketika anak terjerumus menjadi pelaku.
“Kalau anak tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian di rumah, mereka bisa melampiaskan kekerasan itu kepada teman atau lingkungannya,” jelasnya.
Selain kekerasan seksual, Dewi menyebut kasus penelantaran anak juga masih banyak ditemukan.
BKKBN Sumbar Soroti Tantangan Pengasuhan 1.000 HPK, Implementasi di Daerah Masih Terkendala |
![]() |
---|
Danrem 032/Wbr Buka Turnamen Mini Soccer Piala Panglima TNI 2025 yang Diikuti 32 Tim |
![]() |
---|
Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada Dikalung Songket Tiba di Ranah Minang |
![]() |
---|
Kejati Sumbar Lepas Satgas PKH Bertekad Penuhi Target 3 Juta Hektare Lahan |
![]() |
---|
Pangdam I/Bukit Barisan Sebut Rencana Validasi Korem 032/Wirabraja Jadi Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.