Berita Populer Padang
4 BERITA POPULER PADANG: Pelaku Pengancaman Ditangkap dan Kasus Campak di Puskesmas Meningkat
Bahkan, pada September lalu, wilayah Kelurahan Jati sempat mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.
Ringkasan Berita:
- Seorang pria berinisial BA ditangkap polisi dalam dugaan tindak pengancaman pakai parang di Kecamatan Nanggalo.
- Puskesmas Andalas mencatat 27 kasus suspek campak sepanjang Mei hingga Oktober 2025.
- Terdapat adanya peningkatan kasus suspek campak di Puskesmas Pauh.
- Kemudian, Puskesmas Andalas mencatat 2.400 kasus ISPA selama periode Agustus sampai Oktober 2025.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah informasi menarik yang disajikan dalam rangkuman berita populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita terkait penangkapan seorang pria yang diduga melakukan pengancaman dengan senjata tajam berupa parang di Kecamatan Nanggalo, Padang.
Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, mencatat sebanyak 27 kasus suspek campak terjadi sepanjang Mei hingga Oktober 2025.
Kasus warga terdampak penyakit campak di Puskesmas Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang mengalami peningkatan drastis sejak awal Oktober 2025.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumatera Barat Hari Ini Kamis, 13 November 2025: Hujan Ringan di Agam dan Kota Solok
Peningkatan suspek di Puskesmas Pauh ini terjadi sebanyak dua kali lipat dari bulan sebelumnya dengan jumlah 15 kasus, mayoritas terdampak anak usia di bawah 10 tahun dan balita.
Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 2.400 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selama periode Agustus hingga Oktober 2025.
Baca berita selengkapnya:
1. Ancam Warga Pakai Parang Gegara Kesal, Pria di Padang Ditangkap Polisi
Seorang pria berinisial HE alias BA (37) diamankan kepolisian dari Polresta Padang usai melakukan pengancaman terhadap seorang warga dengan menggunakan senjata tajam.
Inisial BA diduga melakukan pengancaman di kawasan Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (11/11/2025) pukul 14.30 WIB.
Aksi pelaku juga terekam kamera CCTV, dan saat ini sudah diamankan oleh jajaran Tim Klewang Satuan Reskrim Polresta Padang.
Baca juga: Anjing Liar Masuk dan Ganggu Aktivitas Belajar di Sekolah, Damkar Padang Lakukan Evakuasi
Kapolresta Padang melalui Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, , membenarkan penangkapan tersebut.
Kompol Muhammad Yasin menuturkan penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari korban terkait peristiwa pengancaman tersebut.
"Pelaku langsung kami amankan beberapa jam setelah korban, seorang warga Kota Padang melaporkan peristiwa pengancaman yang dialaminya," ujar Muhammad Yasin, Rabu (12/11/2025).
Pelaku diamankan beserta barang bukti berupa dua bilah parang.
Baca juga: UNP Gelar Program PKM DPPM 2025 di Nagari Maninjau, Kenalkan Pendekatan OVOP
Saat menjalani pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya dan alasan dirinya melakukan perbuatan tersebut dikarenakan pelaku kesal kepada korban.
"Saat ini kita masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini," ujarnya.
Keterangan korban kepada kepolisian, saat kejadian dirinya mendapatkan ancaman oleh pelaku dengan sebilah senjata tajam berupa parang.
Yasin menyebutkan korban mengaku sudah dua kali mendapatkan ancaman, yaitu pada Minggu tanggal 19 Oktober 2025 lalu di kawasan Jalan Raya Siteba Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.
Kemudian, pada Selasa tanggal 11 November 2025 di Kawasan Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang - Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait membawa, menggunakan kepemilikan senjata tajam tanpa izin yang sah dan digunakan untuk perbuatan pengancaman, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Kami dari Polresta Padang tidak mentolerir segala bentuk premanisme termasuk bentuk pemerasan, pungli ataupun pengancaman di wilayah hukum Polresta Padang," pungkasnya.(*)
2. Kasus Campak di Puskesmas Andalas Padang Capai 27 Suspek, Warga Diminta Perkuat Imunisasi Anak
Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 27 kasus suspek campak terjadi sepanjang Mei hingga Oktober 2025.
Kepala Puskesmas Andalas, Weni Fitria Nazulis, mengatakan penyakit campak masih rentan menyerang anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun.
Bahkan, pada September lalu, wilayah Kelurahan Jati sempat mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.
Baca juga: Jadwal SIM Keliling Kota Padang Kamis 13 November 2025, Cek Lokasi dan Syarat Perpanjang SIM A dan C
“KLB campak sempat terjadi di Kelurahan Jati pada September lalu. Saat itu ada dua orang kakak beradik yang positif terkena campak,” ujar Weni saat ditemui TribunPadang.com, Rabu (12/11/2025).
Weni menjelaskan, penularan campak dapat dicegah melalui imunisasi rutin yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah.
“Imunisasi menjadi penting untuk mencegah penularan dan komplikasi serius, seperti radang paru, infeksi telinga, hingga gangguan pada otak. Anak yang sudah diimunisasi memiliki daya tahan tubuh lebih baik terhadap virus,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini terdapat 58 Posyandu aktif di wilayah kerja Puskesmas Andalas yang siap melayani masyarakat untuk memperoleh imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak.
Program pencegahan penyakit campak kini tengah digencarkan melalui kerja sama lintas instansi serta dukungan aktif masyarakat.
Baca juga: Peringati HKN 2025, Wako Ramlan Nurmatias Sebut Sempat Ada Lonjakan Kasus Campak di Bukittinggi
Upaya ini penting mengingat penularan campak kerap terjadi di lingkungan sekolah maupun permukiman padat.
“Sinergi semua pihak sangat dibutuhkan agar cakupan imunisasi meningkat dan tidak ada lagi kasus KLB di wilayah kami,” tuturnya.
Weni juga mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap campak sebagai penyakit ringan.
Sebab, bila tidak ditangani dengan tepat, campak dapat menyebabkan komplikasi berat dan bahkan mengancam keselamatan anak.
3. Angka Suspek Campak di Puskesmas Pauh Padang Melonjak Sejak Oktober 2025, Imunisasi Masih Rendah
Kasus warga terdampak penyakit campak di Puskesmas Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang mengalami peningkatan drastis sejak awal Oktober 2025.
Peningkatan suspek di Puskesmas Pauh ini terjadi sebanyak dua kali lipat dari bulan sebelumnya dengan jumlah 15 kasus, mayoritas terdampak anak usia di bawah 10 tahun dan balita.
Kepala Puskesmas Pauh, Mela Aryanti, menerangkan, suspek campak ini, hampir ada setiap bulan hanya jumlahnya satu sampai dua kasus.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Bahas Penghargaan Buya Hamka dan Wisata Religi Maninjau
“Sejak Oktober 2025 hingga awal November 2025 ini, peningkatannya cukup drastis dari bulan sebelumnya, dua kali lipat,” ujarnya ditemui TribunPadang.com, Rabu (12/11/2025).
Peningkatan suspek ini banyak terjadi di Kelurahan Pisang yang memiliki catatan angka imunisasi rendah di antara kelurahan lain di Puskesmas Pauh.
Gejala umum yang terlihat pada penderita campak, demam, munculnya ruam, diare dan lain sebagainya.
“Kalau gejala awal biasanya kami berikan vitamin dan obat yang sesuai dengan keluhan pasien. Kalau tahap lanjut akan kami lakukan tes labor untuk memastikannya,” ujar Kapus.
Kapus menilai peningkatan jumlah ini juga didorong oleh faktor cuaca yang beberapa waktu terakhir sering berubah, sehingga daya tahan tubuh anak menurun.
Terlebih bagi anak yang belum mendapatkan vaksinasi, kondisi daya tahan tubuh yang menurun membuat virus lebih gampang bersarang.
Menurut Mela langkah antisipasi yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam kondisi saat ini dengan mengawasi anak agar tidak bermain hujan atau berlama-lama di luar ruangan saat kondisi cuaca panas maupun hujan.
“Kalau anak sudah demam harus diistirahatkan, biarkan imun tubuhnya memproses virus yang masuk. Agar bisa dinetralisir,” ujarnya.
Menyikapi angka imunisasi yang masih hanya 60 persen, Mela mengaku telah melakukan sejumlah pendekatan pada orang tua anak untuk mengizinkan vaksinasi.
Hanya saja pemahaman orang tua yang masih belum sepenuhnya yakin akan vaksinasi, membuat upaya edukasi dan sosialisasi itu sering mengapung begitu saja.
“Kami selalu melakukan sweeping untuk imunisasi ini, tapi kalau orang tuanya tidak mau, susah juga kita. Bahkan ada ibu anak yang bilang ayahnya tidak izinkan. Tentu kita tidak bisa paksakan,” ujarnya.
Masalah imunisasi ini untuk kasus campak merupakan persoalan serius bagi Mela, karena melalui itu anak bisa mengenal virus campak agar tidak terdampak.
Ia melihat pengaruh vaksinasi covid 19 sejak tahun 2019 merubah stigma negatif terhadap imunisasi di tengah masyarakat.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jumat 14 November 2025, Waspada Hujan Lebat di Lima Puluh Kota pada Dini Hari
Narasi baru terkait itu berseliweran dimana-man, mulai dari tempat belanja harian, saat menunggui anak, bahkan saat sedang membuka media sosial.
“Padahal informasi yang beredar di media sosial dan narasi yang muncul di tengah masyarakat itu sifatnya tidak terverifikasi. Tapi masyarakat meyakini,” ujarnya.
Dalam persoalan ini, Mela mengaku agak kewalahan, namun tetap terus berupaya baik secara langsung maupun melalui kader posyandu dan PKK di masing-masing kelurahan.
Upaya dari pendekatan PKK ini menurut mela beberapa waktu belakang sempat menaikan angka imunisasi sebanyak 70 anak.
4. Kasus ISPA di Puskesmas Andalas Capai 2.400 Selama 3 Bulan, Warga Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem
Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 2.400 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selama periode Agustus hingga Oktober 2025.
Kepala Puskesmas Andalas, Weni Fitria Nazulis, menjelaskan tingginya angka kasus ISPA dipicu oleh perubahan cuaca yang tidak menentu di wilayah Kota Padang.
“Perubahan cuaca ekstrem dari panas ke hujan memicu meningkatnya risiko ISPA, terutama pada anak-anak dan lansia. Kami terus mengimbau masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungan,” ujar Weni saat ditemui TribunPadang.com, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Pastikan Tokoh Nasional dan Dunia Hadir di Konferensi Wakaf Internasional
Menurutnya, fluktuasi suhu dan kelembapan udara turut memengaruhi stabilitas virus di udara.
Virus penyebab ISPA cenderung bertahan lebih lama dalam kondisi kering dan dingin.
Selain itu, perubahan perilaku masyarakat saat cuaca ekstrem seperti lebih banyak beraktivitas di ruang tertutup juga meningkatkan risiko penularan.
Tak hanya ISPA, Weni menyebutkan bahwa sebanyak 27 suspek campak juga tercatat di wilayah kerja Puskesmas Andalas sepanjang Mei hingga Oktober 2025.
Ia menekankan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyebaran virus campak yang masih ditemukan di sejumlah wilayah.
“Virus campak bisa dicegah melalui imunisasi yang sudah disediakan gratis oleh pemerintah. Anak-anak yang telah diimunisasi umumnya lebih terlindungi dari risiko penularan,” jelasnya.
Baca juga: Program CSR: PT Semen Padang Serahkan 16 Tong Sampah Terpilah ke Sekolah dan Masjid Raya Sumbar
Imunisasi berperan penting dalam mencegah komplikasi serius akibat campak, seperti radang paru-paru, infeksi telinga, hingga gangguan pada otak.
Saat ini terdapat 58 Posyandu aktif di wilayah kerja Puskesmas Andalas yang menjadi pusat layanan imunisasi dan kesehatan anak.
Program pencegahan penyakit campak terus digencarkan melalui kerja sama lintas instansi dan dukungan masyarakat.
“Sinergi antarinstansi dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan pencegahan penyakit menular seperti campak. Sebagian besar penularan terjadi di sekolah maupun lingkungan sekitar, sehingga perlu upaya bersama,” tutur Weni.
BERITA POPULER PADANG
populer Padang
Padang
Kasus Luar Biasa campak
Campak
Puskesmas Andalas
Puskesmas Pauh
| 4 BERITA POPULER PADANG: Cuaca Buruk Picu Banjir Rob, Nelayan Tak Melaut dan Harga Ikan Jadi Mahal |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER PADANG: Truk Terguling di Sitinjau Lauik & Empat Pelaku Ganjal Kartu ATM Ditangkap |
|
|---|
| 3 Berita Populer Padang: Tiga Rumah di Air Manis Rusak dan Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon |
|
|---|
| 3 BERITA POPULER PADANG: Pelajar Minta Lepas Cincin, Rosad Kembali Gabung Tim dan Pelantikan KONI |
|
|---|
| 3 BERITA POPULER PADANG: Simulasi Tsunami, Kerugian kebakaran Rp400 Juta dan Evakuasi Ular Piton |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Pelaku-pengancaman-di-Padang-12112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.