Kereta Api Tabrak Mobil

Perlintasan KA Jati Adabiah Padang Dijaga dari Pagi Sampai Malam, Petugas: Tak Pernah Kosong

Menurut Syafri, sistem penjagaan dilakukan dengan pola shift agar jalur kereta tetap aman sepanjang hari.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
PETUGAS JAGA PERLINTASAN - Petugas penjaga perlintasan kereta api Jati Adabiah Padang, Syafri Endi, saat diwawancarai TribunPadang.com terkait tugasnya menjaga jalur kereta tanpa palang pintu, Senin (22/9/2025). Syafri Endi, mengungkapkan dirinya bersama dua rekan lainnya ditugaskan oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang hampir satu bulan terakhir. Menurut Syafri, sistem penjagaan dilakukan dengan pola shift agar jalur kereta tetap aman sepanjang hari. 

Untuk sementara, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang menempatkan tiga petugas jaga di perlintasan tersebut.

Mereka bertugas secara bergantian mulai pukul 05.40 WIB hingga 21.07 WIB setiap harinya.

“Kami ada tiga orang yang berjaga di sini dengan sistem shift. Sudah sekitar 22 hari kami bertugas di lokasi ini,” kata petugas penjaga lintas, Syafri Endi, saat ditemui TribunPadang.com, Senin (22/9/2025).

Syafri menegaskan, keberadaan petugas memang untuk mengantisipasi kecelakaan serupa agar tidak terulang.

“Setiap kali kereta melintas, kami hentikan kendaraan masyarakat. Itu sudah jadi tugas utama kami,” jelasnya.

Meski begitu, Syafri mengakui EWS di lokasi tersebut hingga kini belum bisa difungsikan.

“Untuk EWS masih belum berfungsi sampai saat ini,” ungkapnya.

Dua petugas teknis juga tampak melakukan pemeriksaan pada alat peringatan dini tersebut, namun belum ada keterangan lebih lanjut kapan EWS bisa dioperasikan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah minibus tertemper KA Minangkabau Ekspres di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (21/8/2025).

Dalam minibus tersebut, sebanyak tujuh orang siswi yang berasal dari SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 10 Padang.

Berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi kejadian, Yulianti, menyebutkan bahwa sebanyak tujuh orang siswi berada dalam minibus tersebut saat kecelakaan terjadi.

Menurut Yulianti, saat kecelakaan terjadi, rombongan anak sekolah tersebut baru saja balik dari sebuah masjid untuk menyolatkan jenazah orang tua temannya yang baru saja meninggal.

Rumah duka tersebut juga tidak jauh dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) kecelakaan.

"Saat balik dari masjid itu mobil ini hendak balik ke rumah duka, tapi ketika melintas ternyata datang kereta itu dan akhirnya tabrakan," katanya.

Baca juga: BTP Tempatkan Petugas Jaga di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Jati Adabiah Padang

Yulianti juga menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi sekira pukul 11.45 WIB. Ia yang saat itu tengah bersantai di dalam rumah terkejut mendengar suara tabrakan tersebut.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved