Menyapa Nusantara
Menyerap Hasil Produksi Petani Ujung Negeri Melalui Program MBG
Natuna kini punya peluang baru, hasil tani lokal terserap Program MBG lewat dapur gizi sekolah, petani didorong lebih mandiri.
Para penerima merupakan kelompok tani binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna yang aktif dan telah menyatakan komitmen untuk memanfaatkan seluruh bantuan secara optimal dan berkelanjutan.
Komitmen ini tidak berdiri sendiri. Kelompok tani yang terlibat telah memenuhi sejumlah kriteria penting, mereka terdaftar dalam sistem manajemen penyuluhan pertanian, memiliki lahan aktif yang diprioritaskan untuk membudidayakan komoditas bantuan, dan menyanggupi untuk tidak mengalih fungsikan lahan tersebut.
Dengan kata lain, bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar siap tumbuh dan berkembang.
Kepala DKPP Natuna Wan Sazali menyebutkan Pemkab Natuna mengerahkan penyuluh pertanian untuk membantu petani menghasilkan tanaman yang baik agar laku dijual.
Pupuk
Selain Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan juga ambil bagian dalam meningkatkan produksi hasil pertanian, dengan mengalokasikan anggaran untuk program pupuk bersubsidi.
Kementerian Perdagangan telah menyiapkan 117 ton pupuk subsidi untuk Natuna, terdiri atas 113 ton NPK dan 4 ton urea.
Harga jual pupuk terjangkau, hanya Rp2.300 per kg untuk NPK dan Rp2.250 per kg untuk urea, jauh di bawah harga pasar yang bisa mencapai Rp20.000 per kg untuk NPK. Namun, pupuk ini tidak bisa diakses bebas.
Pemerintah memastikan penyaluran pupuk ini juga tepat sasaran. Hanya kelompok tani aktif dan terverifikasi yang bisa mengakses, dengan syarat, terdaftar di sistem manajemen penyuluhan pertanian, memiliki lahan siap tanam, menyatakan komitmen tertulis, dan petani harus membayar terlebih dahulu sesuai kebutuhan.
Setelah pembayaran dilakukan, DKPP Natuna akan mengusulkan ke pemerintah pusat untuk mengirimkan pupuk sesuai jumlah yang dipesan. Jika kuota 117 ton tidak terpenuhi, sisa alokasi bisa dialihkan ke daerah lain.
Pupuk subsidi ini ditujukan untuk sembilan komoditas utama nasional seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, kopi, dan kakao.
Pemkab Natuna
Di luar program pusat, Pemkab Natuna juga menganggarkan lebih atas Rp1 miliar untuk pengadaan pupuk gratis jenis NPK dan dolomit. Bantuan ini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman, namun tetap disalurkan dengan seleksi ketat agar tepat sasaran, dengan mengadopsi kebijakan Pemerintah Pusat
Seluruh program ini bukan sekadar bagi-bagi bantuan. Pemerintah ingin mengubah pola pikir dan peran petani di Natuna. Petani tengah dibentuk untuk tidak lagi hanya sebagai penerima bantuan, tetapi juga sebagai pelaku aktif yang mampu menjaga, merawat, dan mengembangkan pertanian secara mandiri dan berkelanjutan.
Dengan dukungan program ketahanan pangan dan MBG, Natuna kini berada di jalur yang tepat untuk memperkuat ketahanan pangan sendiri. Hasil produksi lokal yang dulu hanya dikonsumsi terbatas, kini punya pintu masuk ke dapur-dapur gizi yang melayani ribuan anak.
Dari pekarangan sederhana di ujung negeri, sebuah perubahan sedang tumbuh dan kelak bisa memberi makan masa depan. (ANTARA)
Oleh Muhamad Nurman
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.