TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica menyebut stok bantuan beras pemerintah yang berada di gudang tidak sampai ke seluruh rakyat.
Cindy mengungkapkan hal tersebut saat memantau dan menyerahkan bantuan beras periode Juni-Juli 2025 kepada 102 kk di Kelurahan Koto Selayan, Kota Bukittinggi.
Penyerahan tersebut berlangsung di Aula Balai Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (19/8/2025).
Kata Cindy, ia menemukan fakta di lapangan bahwa stok beras pemerintah tidak sampai ke ke seluruh rakyat.
Baca juga: Nikita Mirzani Murka Rekeningnya Dibuka di Persidangan, Apakah Pihak Bank Melanggar Hukum?
"Saya menemukan itu di lapangan, kurang dari 1 tahun menjabat dan dilantik menjadi anggota Komisi IV DPR RI," ungkapnya.
Hal kedua yang ditemui Cindy, harga beras di pasar setempat sempat melonjak di atas Harga Ecer Tertinggi (HET).
"Sehingga hal ini mencekik kantong masyarakat, khususnya emak-emak," terangnya.
Cindy melanjutkan, hal ketiga yang ditemuinya ialah beras yang tertimbun lama di gudang dikhawatirkan menurun kualitasnya.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica Serahkan Bantuan Beras ke 102 Kepala Keluarga di Bukittinggi
"Sempat pula kita dihebohkan dengan boros oplosan atau beras yang tidak sesuai dengan kualitasnya," pungkas Cindy.
Situasi seperti ini menunjukan bahwa produksi melimpah saja tidak cukup, namun pangan harus dihadirkan langsung ke masyarakat.
"Produksi melimpah saja tidak cukup, tapi harus dihadirkan langsung ke meja makan bapak dan ibu," tuturnya.
"Tentunya dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang terjaga," sambungnya.
Baca juga: Dekati Kawah Gunung Talang, Sejumlah Pendaki Kena Blacklist dari Pendakian via Bukik Bulek
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 102 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menerima bantuan beras periode Juni-Juli 2025 dari Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica.
Penyerahan bantuan beras tersebut berlangsung di Auditorium Balai Kota Bukittinggi, Selasa (19/8/2025).
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis mengapresiasi perhatian anggota komisi IV DPR RI yang berkontribusi memperjuangkan pertanian di kota Bukittinggi.
Kata Ibnu Asis, saat sekarang di kota Bukittinggi terdapat 153 hektar lahan pertanian basah yang tersebar di tiga kecamatan.
Baca juga: UNP Serahkan Sensor IoT untuk Dukung Optimalisasi Budidaya Hidroponik di Padang
"Saat ini indeks pertanian di Kota Bukittinggi baru berada di angka 2,2 atau dalam setahun petani dapat melakukan panen dua kali," ungkapnya.
Ibnu Asis menjelaskan, pemerintah membagikan beras kepada 4.937 kk pada periode Juni-Juli 2025.
"Untuk kali ini, bantuan beras diserahkan khusus kepada 102 orang warga di Kelurahan Koto Selayan, karena daerah lainnya telah diserahkan," sebutnya.
Anggota komisi IV DPR RI, Cindy Monica, mengatakan bahwa dirinya mendapati di lapangan jika eras yang melimpah di gudang tidak cepat sampai ke rakyat.
Harga beras di pasar sempat melonjak di atas HET (Harga Eceran Tertinggi), sehingga mencekik kantong masyarakat, terutama keluarga dengan banyak tanggungan.
"Beras yang tersimpan lama dikhawatirkan menurun kualitasnya, sempat pula kita dihebohkan dengan adanya beras oplosan," terangnya.
Baca juga: Lokasi Pencarian Korban Hanyut di Sungai Batang Pasaman Sumbar Diperluas, Tim Dibagi Tiga Kelompok
Kata Cindy, situasi seperti itu menandakan produksi melimpah saja tidak cukup.
Cindy menyebut, pangan harus dihadirkan di meja makan rakyat dengan harga terjangkau dan kualitas terjaga.
"Kami di Komisi IV mengawal ketat mitra kami, seperti Kementerian Pertanian, Bapanas, dan Bulog. Kami juga memastikan beras yang diproduksi melimpah harus didistribusikan melimpah pula," bebernya.
"Kami juga telah memanggil Menteri Pertanian, Kepala Bapanas dan Kepala Bulog untuk memastikan masalah ini tidak dibiarkan," sambungnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)