Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Kehilangan Suami dan Kakak "Dimakan Galodo" Gunung Marapi Sumbar, Pipit Siap Menata Hidup Kembali

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pipit bersama sejumlah saudaranya duduk di atas puing rumahnya beratapkan tenda TNI AD setelah kehilangan kakak, suami dan seluruh harta bendanya disapu banjir lahar dingin Gunung Marapi di Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR - Semua telah pergi, Fitnelfiendra harus menata lagi, rumah, kakak hingga suami, hanyut bersama Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi.

Di sisa puing rumah yang sudah habis terbawa banjir di Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat. Ia dan anak gadisnya menunggui matahari pergi.

Di bawah tenda bermerek TNI AD, Pipit (sapaan akrabnya) selalu menunggu uluran tangan masyarakat luas.

Bersama terik yang asing, tanpa atap rumah permanen yang ia tinggali selama puluhan tahun lalu.

Pipit menunggu kedatangan para relawan menyusuri puing bangunan yang sudah rata dengan tanah.

Ada pakaian, sembako dan peralatan tidur, yang datang bergantian, setiap hari menghampirinya dari para relawan.

Uluran tangan yang selalu menghadirkan senyum cerah dari air muka Pipit dan korban lainnya.

"Baik bantuan materi, tenaga atau sekedar mendengarkan cerita saja. Saya sudah merasa sangat senang dengan kehadiran mereka (relawan)," ujar Pipit menebar senyum ke arah para relawan yang menyapanya.

Banjir Lahar Dingin Hanyutkan Rumah Pipit

Sewaktu menyambut kedatangan para relawan, Pipit coba kembali lagi pada ingatannya di malam banjir lahar dingin terjadi, Sabtu (20/5/2024).

Saat sore hari (Sabtu) kondisi cuaca di Manunggal, Limo Kaum, hujan intensitas ringan berlangsung, tidak lama.

Saat malam kondisi cuaca sangat bersahabat, Pipit baru sekira pukul 21.00 WIB masuk ke rumah, hendak istirahat.

Kebetulan malam itu ia sendirian, suaminya tidur di rumah mertua Pipit. Anaknya satu kuliah di Kota Padang dan satu bekerja di Pekanbaru.

Malam itu, seperti malam biasanya tidak ada yang berbeda. Di ruang tv Pipit duduk santai sambil berselancar dalam sosial media.

Hampir satu jam, ia memantau informasi terbaru di telepon genggamnya, terdengar suara air bergemuruh.

Halaman
1234

Berita Terkini