"Saya khawatir, langsung berangkat jam 3 sore dari Dumai, kaget juga kan, apalagi diduga keracunan," kata Nurmalise.
"Syukurlah sekarang udah mulai baikan, meski masih mual," tambahnya.
Yuliana Margaretha (39) juga tengah dirawat di RS Unand. Ia mengalami keluhan yang sama dengan Gary dan pasien lainnya.
Yuliana yang merupakan guru SD 17 Pauh itu mengaku sempat sarapan bubur pada pukul 10.00 WIB kemarin.
"Kemarin siang pukul 11.30 WIB saya muntah-muntah sampai delapan kali di sekolah, lalu dibawa pulang oleh suami, sampai di rumah mencret-mencret," kata Yuliana.
Setelahnya, perutnya semakin sakit sehingga langsung dibawa suaminya ke RS Unand. Awalnya ia menyangka asam lambungnya kambuh.
Baca juga: Dinkes Padang Segera Periksa Sampel Makanan Diduga Penyebab 20 Orang Keracunan di Pauh
"Dua pekan sebelumnya udah asam lambung, pas di rumah sakit tak ada mikir keracunan, diperiksa dan dikasih obat oleh dokter, beberapa saat ternyata banyak pasien yang masuk lagi karena muntah-muntah dan gejala yang sama," kata warga Puncak Jawa Gadut ini.
Kemarin ia sarapan bubur lantaran mulai merasa asam di mulutnya, sehingga memilih sarapan bubur.
"Sarapan di sana ini kali kedua. Karena mungkin kemarin lapar, tak ada yang aneh dari rasa buburnya. Karena ramai juga pengen coba, ternyata enak makanya beli lagi. Tapi tak ada yang mencurigakan dari rasanya," tuturnya.
Saat ini Yuliana masih mendapat perawatan di RS Unand. Ia masih merasa mual, kepalanya juga sakit, pagi tadi juga masih mencret tapi tak separah kemarin.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News