Keracunan di Pauh

Update Keracunan Makanan di Pauh, BBPOM di Padang Masih Tunggu Hasil Uji Labor Sampel Bubur

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuliana Margaretha (39) juga tengah dirawat di RS Unand sejak Kamis (14/12/2023). Ia mengalami keluhan yang sama dengan Gary dan pasien lainnya.

"Muntahnya sangat kuat, sampai-sampai cairan empedu saya keluar, cairan warna kuning gitu, saya mikir apa tetap di gedung H atau ke RS, akhirnya saya putuskan untuk pergi ke RS sekitar jam 12.00 WIB lewat," kata Gary.

Setelah sampai di RS, ia muntah lagi di parkiran. Sepengetahuannya, muntah itu juga disertai keluarnya cairan empedu.

Ia lalu dibawa satpam dengan kursi roda ke dalam ruangan perawatan.

"Awalnya saya ditangani dengan maag dulu, dikasih obat, karena perkiraan awal itu maag. Namun, ga ada perubahan, saya tetap muntah, sakit perutnya malah bertambah, rasa-rasa dibelah gitu perut saya, dan saya mulai diare, diare cair gitu, awal-awal ada ampas lama-lama hilang ampasnya berganti darah, jadi merah diarenya," kata Gary.

Setelah itu dilakukan perawatan, akhirnya Gary menduga apa yang dialaminya ialah keracunan, sama seperti pasien lainnya.

"Saya dites darah dan ditunjukkan sel darah putihnya naik. Saya diberi perawatan, di kasih anti biotik. Sampai sekarang mulai membaik, namun untuk sekarang mualnya masih ada, diarenya masih ada tapi sudah tak berdarah lagi," terang dia.

Suasana di pekarangan IGD RS Unand pada Kamis (14/12/2023) malam. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Baca juga: Mahasiswa Unand dan Guru SD Dirawat di RS Unand, Diduga Keracunan Setelah Sarapan Bubur Kemarin

Mahasiswa baru Unand ini mengakui sering sarapan di tempat yang sama. Namun sepekan terakhir ia merasa ada bahan-bahan yang dikurangi dari bubur yang ia santap.

Kualitas rasa, dan bumbunya makin hambar. Oleh sebab itu, untuk pertama kalinya ia pakai kecap asin untuk mengurangi rasa hambar di buburnya.

"Sejak awal dia buka saya sering sarapan di tempat itu, karena memang rasanya enak, bumbunya enak, harganya relatif murah jadi orang ramai ke sana sampai kemarin," ujar dia lagi.

Ia kemarin sarapan seorang diri. Namun ia juga dengar kabar teman indekosnya juga ada yang sadapan di tempat itu. 

"Dia cuma diare sekali dan tak kenapa-kenapa, mungkin karena imun tubuhnya kuat," tuturnya.

Ia tak menyangka mengalami kejadian seperti ini, padahal menurutnya lokasi sarapan itu bersih, rasa buburnya enak, dan penjualnya ramah.

Nurmalise, ibu Gary Andreas pada sore kemarin mendapat kabar bahwa anaknya diduga keracunan.

Mendapat kabar itu, ia langsung bertolak menuju Padang dan tiba pukul 05.00 WIB pagi tadi.

Halaman
123

Berita Terkini