Angka sebanyak itu dibutuhkan untuk memperbaiki tebing pengaman sementara menjadi permanen.
Baca juga: Dugaan Penyebab Jembatan Lubuk Alung - Sikabu di Padang Pariaman Ambruk
Hanya saja saat itu, jumlah perbaikan sebanyak itu tidak tersanggupi pemerintah daerah. Sehingga dilakukan penghitungan ulang untuk perbaikan tebing pengaman semi permanen.
Jumlahnya saat itu berkisar Rp 2 M, dari patokan jumlah itu, Helmi menaksir kerugian jembatan saat ini bisa mencapai Rp 10 M lebih.
"Soalnya kerusakan jembatan ini lebih parah, sebagian sisi jembatan ambruk, tentu biaya kerugiannya lebih besar," jelas Helmi.
Kendati demikian Helmi menggaris bawahi itu baru taksiran kasat mata yang ia perkirakan.
Lebih lanjut, BPBD Padang Pariaman akan melakukan assessment terlebih dahulu dan konsultasi pada sejumlah pihak.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jembatan Penghubung Lubuk Alung - Sikabu di Padang Pariaman Ambruk
Emak-Emak Keluhkan Ambruknya Jembatan Lubuk Alung-Sikabu, Ongkos Ojek Bertambah
Sejumlah warga Sikabu, Lubuk Alung Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menilai ambruknya jembatan penghubung Lubuk Alung - Sikabu Berdampak pada pengeluaran sehari - hari.
Sejumlah warga mengaku dengan ambruknya jembatan itu membuat mereka kesulitan dalam akses transportasi.
Seorang warga Lisnawati (55), mengaku ambruknya jalan ini membuat ia harus memutar untuk pergi ke Lubuk Alung.
Ia yang harusnya membutuhkan waktu 15 menit ke Pasar Lubuk Alung, terpaksa harus melewati jalan alternatif dan menambah durasi perjalanan.
"Kalau lewat jalan alternatif saya harus memutar dan memakan waktu 10 menit sampai 15 menit untuk ke pasar," terangnya.
Selain menambah durasi waktu perjalanan, melewati jalan alternatif juga membuatnya menambah ongkos ojek.
Biasanya Lisna hanya membayar Rp 10 ribu untuk ke Pasar Lubuk Alung via jembatan, namun, jika melalui jalur alternatif bianya akan bertambah Rp 15 ribu sampai Rp 10 ribu.
Hal serupa juga dibenarkan oleh Mukdiarti (70), menurutnya ambruknya jembatan ini akan membuat pengeluaran lebih banyak.