Lina, Riki dan mungkin puluhan PKL lain di Pantai Purus berharap cuaca di hari-hari ke depan bersahabat.
Kalau tak berjualan, mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Solusinya, kata Riki, adalah dengan berutang.
"Semakin lama utang semakin menumpuk, bagaimana lagi," katanya.
Di sepanjang pantai Purus, saat angin bertiup kencang, pengunjung tak terlalu ramai. Awan abu-abu pekat tampak menggelayut di atas lepas pantai Purus.
Ombak yang mula-mula bergerak malas menepuk-nepuk bibir pantai, kini bergerak tak beraturan, memicu gelombang tinggi.
Sesekali, percikan ombak bahkan mencapai bahu trotoar. (TribunPadang.com/Nandito Putra)