Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi angkat bicara soal jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) yang dirilis oleh Mabes Polri.
Berdasarkan data Mabes Polri, ada 1.125 orang yang diduga terafiliasi NII di Sumatera Barat.
Menurut Mahyeldi, data ini perlu diperjelas agar informasi yang beredar tidak bias.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Perantau Minang Mudik, Mahyeldi Minta OPD Terkait Memperbaiki Jalan yang Rusak
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pemudik saat Libur Lebaran 2022, Gubernur Mahyeldi Minta OPD Lakukan Persiapan
Indikasi adanya angka ribuan orang ini perlu dijelaskan oleh instansi terkait.
Saat ini menurutnya informasi seputar jaringan teroris NII di Sumbar bias.
"Sekarang ini sebenarnya sudah bias," katanya, Selasa (19/4/2022).
Sepanjang pengetahuannya, lanjut Mahyeldi NII itu bukan berpusat di Sumbar.
Pusat NII ini ada di daerah lain.
"Apalagi ada yang mengatakan mereka akan menggulingkan pemerintahan. Saya kira informasi itu sudah terlalu," katanya.
Ia pun berharap pihak terkait bisa lebih menjelaskan.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Apresiasi Bantuan Pemprov Jambi: Peduli Gempa Pasaman & Pasaman Barat, Rp125 Juta
Sehingga tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan pendapat yang berbeda satu sama lainnya.
Apalagi, lanjutnya, sebelum ini ada beberapa kota di Sumbar yang dicap intoleran.
"Masa Padang Panjang, Kota Pariaman, dan Kota Padang dikatakan Intoleran. Kita harapkan NGO yang seperti ini jangan diamini saja," katanya.
Terkait hal ini, Mahyeldi pun mengharapkan pemerintah bisa mengontrol agar tidak menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam.