Penanganan Covid

Ramadhan Masa Pandemi Covid-19, Gubernur Mahyeldi : Sumatera Barat, Sudah Memasuki Zona Kuning

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Wagub Sumbar Audy Joinaldy saat diwawancara, Jumat (12/3/2021).

"Saat ini penumpang masih normal, seperti biasa, belum ada lonjakan penumpang baik pergi maupun pulang," ungkapnya.

Ia menambahkan, setiap hari ada tiga bus yang masuk dan keluar dengan kapasitas bus ALS bervariasi sesuai dengan kelasnya.

Adapun kelas ekonomi berkapasitas 46 kursi, kelas pre eksekutif 21 kursi dan kelas eksekutif 36 kursi.

"Yakni, dengan ongkos yang berbeda juga, kelas ekonomi ongkosnya Rp 160 Ribu. Kelas pre eksekutif ongkornya Rp 290 Ribu dan kelas eksekutif Rp 215 Ribu," paparnya. 

Pengurus PO Naikilah Perusahaan Minang (NPM) Sumbar, Hariado menyayangkan pelarangan mudik lebaran tersebut.

"Kalau kita minta jangan dilarang dong, karena kita sebagai pengusaha angkutan menantikan dan butuh arus mudik lebaran ini," kata Hariado, Jumat (26/3/2021).

Hariado mengatakan, pelarangan mudik lebaran sangat berdampak pada penurunan pendapatan NPM.

Baca juga: Pemudik yang Lolos Masuk Sumbar Diminta Tak Merantau Lagi, Gubernur: Banyak Peluang di Kampung

Baca juga: Viral Video Ratusan Mobil Pemudik dari Arah Riau Terobos Posko Cek Poin di Kamang Baru Sijunjung

Baca juga: Bus AKAP Kembali Beroperasi, Gubernur Irwan Prayitno: Kalau Pulang Mudik, Tetap tidak Boleh

Pelarangan mudik tahun 2020 saja, pendapatan NPM menurun drastis.

"Kalau tahun 2020 kemarin, penurunannya drastislah, pendapatan hanya 30 persen karena pelarangan ini," ungkapnya.

Menurutnya, pengusaha transportasi sangat menantikan mudik lebaran tahun ini untuk menggeliatkan usaha transportasi.

Baca juga: Mudik Dilarang, Mulyadi Minta Pengawasan Jalur Mudik Tetap Diperketat

Baca juga: Hari Raya Makin Dekat, Mulyadi Minta Aturan Mudik Diperketat

Baca juga: VIDEO Lagu Ojo Mudik Didi Kempot Dilengkapi Chord Kunci Gitar, Jaga Jarak Cuci Tangan Pakai Masker

Dikatakannya, saat ini juga sudah ada vaksin Covid-19, Hariadi mempertanyakan kenapa masih dilakukan pelarangan.

"Apa dong gunanya vaksin Covid-19, jika belum bisa dirasakan oleh rakyatnya. Apa gunanya vaksin, kalau masih dilarang mudik," ungkapnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah membolehkan saja mudik tahun 2021 ini sebab sebagian masyarakat juga sudah menerima vaksin.

Sementara pengurus PO Naikilah Perusahaan Minang (NPM) Sumbar, Hariado menyayangkan pelarangan mudik lebaran tersebut.

"Kalau kita minta jangan dilarang dong, karena kita sebagai pengusaha angkutan menantikan dan butuh arus mudik lebaran ini," kata Hariado, Jumat (26/3/2021).

Halaman
1234

Berita Terkini