"Riwayat perjalanan dinas dari Jakarta berkegiatan dari 13 dan 14 Maret 2020, kembali ke Padang tanggal 15 Maret 2020," kata Feri Mulyani, Kamis (26/3/2020) di Padang.
Pada tanggal 16 Maret 2020 pesien mengalami batuk pilek, nyeri dan sesak nafas.
Kemudian tanggal 19 Maret 2020 berobat ke Rumah Sakit Semen Padang atau SPH.
• 13 Pesta Pernikahan di Bukittinggi Terpaksa Batal Gegara Corona, 2 Acara Keagamaan pun Diundur
Lalu dilakukan pemeriksaan labor dan rontgen thorax, dan ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
"Kemudian dirujuk ke RS Ahmad Mochtar karena RSUP M Djamil Padang penuh," ungkapnya.
Di Ahmad Moctar pasien tidak mau dirawat dan kembali pulang.
"Pasien diisolasi di rumah sendiri, tidak ke mana-mana, kebetulan istrinya tenaga kesehatan pukesmas di Padang," ungkapnya.
Lanjutnya, tracking pesien tidak akan sulit, dikarenakan pasien isolasi mandiri.
• VIRAL Video Wanita Pingsan di Pinggir Jalan Bukittinggi, Warga Tak Berani Mendekat, Ini Faktanya
Saat ini, kondisi fisik pasien sudah sehat.
"Namun untuk memastikan walaupun kondisinya sehat, kita akan ulangi swab tenggorokan apakah hasilnya positif atau negatif," ungkapnya.
Feri Mulyani mengatakan, Dinkes Padang akan melakukan pemeriksaan pada orang yang kontak erat dengan pesien.(*)