Virus Corona

WHO Umumkan Status Darurat Dunia untuk Wabah Virus Corona, Sudah 212 Warga China Meninggal

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020. Tedros mengumumkan status darurat dunia atas virus corona yang hingga saat ini, sudah membunuh 212 orang di China.

TRIBUNPADANG.COM - Status darurat wabah virus corona sudah membunuh 212 orang di China.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat dunia.

Dalam konferensi pers, Sekretaris Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, kasus infeksi di luar China jadi pertimbangan status itu diumumkan.

Apa yang akan Terjadi Jika Rumah Sakit Khusus Corona di China Telat Dibangun? Ada Ancaman Besar

Ilmuwan Hongkong Klaim Sudah Kembangkan Vaksin Virus Corona tapi Belum Bisa Langsung Digunakan

Hingga saat ini, angka penularan virus corona sudah mencapai 98 orang di 18 negara, dengan belum ada korban meninggal yang dilaporkan.

Jumlah itu termasuk delapan kasus penularan dari manusia ke manusia yang ditemukan di Amerika Serikat (AS), Vietnam, Jepang, dan Jerman.

Sementara di China, patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah membunuh 212 orang, dengan kasus infeksi sudah mencapai lebih dari 7.700 orang.

Jutaan Orang Menyaksikan Langsung Proses Konstruksi Rumah Sakit Khusus Corona di Wuhan, Ada 18 Juta

Terungkap Awal Mulanya Virus Corona, Bukan Kelelawar Tapi dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan, China

"Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di dunia. Namun, apa yang tengah berlangsung di dunia," ujar Tedros.

Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya.

Dilansir BBC, Kamis (30/1/2020), perhatian utama WHO adalah virus tersebut bisa menular hingga ke negara dengan sistem kesehatan lemah.

Virus Corona Senjata Biologis China yang Tak Sengaja Tersebar ? Berikut Komentar Mantan Intelijen

Dalam Waktu 48 Jam Rumah Sakit Corona Pertama di China Dibuka, Fasilitas 1.000 Tempat Tidur

"Biarkan saya menekankannya. Pengumuman ini bukanlah bentuk ketidakpercayaan terhadap China," kata Tedros seraya memuji upaya Beijing menghentikan penyebarannya.

Otoritas "Negeri Panda" dilaporkan melakukan berbagai langkah pencegahan untuk memerangi virus corona yang pertama kali tercatat pada Desember 2019 lalu.

Di antaranya menutup Pasar Seafood Huanan di Wuhan, tempat penjualan hewan liar yang disebut menjadi asal penyebaran virus China.

Peneliti China Ungkap Asal Virus Corona, Berawal dari Pasar yang Menjual Serigala hingga Rubah

Akibat Virus Corona, Suami Istri dan Anak Asal Riau Terisolasi di Wuhan China: Kami Baik-baik Saja

Selain itu, mereka juga membangun fasilitas medis secara cepat yang bisa digunakan pada pekan ini, dan bisa menampung hingga 1.000 pasien.

"Inilah waktunya untuk fakta, bukan ketakutan. Inilah waktunya bagi ilmu pengetahuan, bukan rumor. Saatnya tiba bagi solidaritas, bukan stigma," tegasnya, dikutip dari Sky News.

Status darurat dunia itu diumumkan WHO merujuk pada peristiwa kesehatan luar biasa yang mengancam negara-negara karena penularannya.

Beredar Foto Mayat Bergelimpangan Akibat Virus Corona di WhatsApp, Ternyata Hoaks, Ini Faktanya

VIDEO - Menkes Imbau Tetap Waspada Meski Virus Corona Belum Jadi Kedaruratan Global

Sejauh ini, badan kesehatan internasional sudah mendeklarasikan lima kasus darurat, termasuk Ebola pada 2014 dan 2019, serta virus Zika.

Sejumlah negara seperti AS, Perancis, hingga Jepang sudah mengumumkan evakuasi terhadap warganya dari Wuhan, di mana kota itu kini ditutup demi menghindari infeksi lanjutan. (*)

Berita Terkini