Kota Pariaman

Teka-teki Absennya Persikopa Pariaman di Piala Soeratin U-17 2025: Pendanaan Jadi Polemik

Absennya Persikopa Pariaman di gelaran Piala Soeratin U 17 masih menjadi tanda tanya besar di benak masyarakat Kota Pariaman,

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
PERSIKOPA PARIAMAN: Mantan Ketua Hariana Persikopa Pariaman Buyung Lapau, mengaku prestasi menterang Perikopa Pariaman dalam dua tahun terakhir bukanlah sebuah kebetulan, namun berkat kerja keras, pengurus, pelatih, pemain, Pemerintah Kota Pariaman, insan sepak bola dan masyarakat baik di ranah dan di Rantau. 

Terlebih ia menilai masih banyak masyarakat Kota Pariman yang lebih kompeten dibanding dirinya dalam mengurus sepak bola.

Situasi yang dihadapinya untuk mengundurkan diri, menurut Buyung Lapau setali tiga uang dengan Ketua Umum Perikopa Pariaman Periode 2022-2027 Genius Umar yang kalah dalam kontestasi Pilkada 2024 dan menetap di Jakarta.

“Seharusnya Pembina Persikopa Pariaman (Wali Kota) mengambil Langkah cepat melihat situasi ini dengan melakukan pergantian pengurus. Mengingat Persikopa Pariaman saat ini sudah menjadi wajah sepak bola Sumbar dan Kota Pariaman khususnya,” tuturnya.

Baca juga: Ironi, Persikopa Pariaman di Piala Soeratin U-17 Sumbar 2025 Absen di Kandang Sendiri

Absennya Persikopa Pariaman pada tahun 2025, menurut Mantan Ketua PABSI Sawahlunto tersebut menghadirkan kekecewaan mendalam bagi dirinya, bahkan sejumlah perantau yang sempat ikut berperan dalam prestasi Persikopa Pariaman dua tahun terakhir banyak mengungkapkan hal serupa, baik secara langsung maupun panggilan telepon.

Namun, Buyung lapau tidak pesimis, menurutnya situasi ini pasti akan menimbulkan rasa kebersamaan bagi masyarakat Kota Pariaman untuk mengembalikan Marwah Persikopa Pariaman.

Benarkah Persikopa Pariaman Terkendala Pendanaan

Masalah pendanaan bukanlah masalah baru dalam dunia sepak bola, seperti yang terjadi pada Persikopa Pariaman di gelaran Piala Soeratin u-17 tahun 2025 tingkat Sumbar.

Namun masalah pendanaan ini seperti muncul tiba-tiba, mengingat status Persikopa Pariaman merupakan klub “Plat Merah”, karena dalam SK kepengurusan Persikopa Pariaman ditegaskan bahwa segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya pengurus Persikopa Pariaman periode 2022-2027, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman dan anggaran yang sah dan tidak mengikat.

Bahkan Buyung Lapau mengaku di akhir masa dinasnya (2024), Pj Wako Pariaman (Roberia) sudah menganggarkan di APBD 2025 sebesar Rp500 juta untuk kelangsungan prestasi Persikopa Pariaman tahun ini.

“Saya tahu persis anggaran itu ditujukan untuk bonus prestasi Perikopa Pariaman tahun 2024 sebesar Rp100 juta dan persiapan Perikopa Pariaman sebanyak Rp400 juta untuk persiapan di tahun 2025,” tuturnya.

Bonus prestasi itu dianggarkan berdasarkan Keputusan Wali Kota Pariaman tentang “Penghargaan Kepada Persatuan Sepak Bola Usia 17 yang Bersumber dari APBD Kota Pariaman tahun 2025”.

Penganggaran tersebut bersandar pada UU Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menerangkan bahwa reward prestasi dan hadiah boleh dianggarkan melalui APBD.

Sedangkan, Anggaran Rp400 juta itu berdasarkan pengalaman Pemko Pariaman yang sempat kewalahan tiap kali Persikopa Pariaman berhasil melaju ke tingkat nasional, seperti dua tahun sebelumnya, yang masih bersandar pada sokongan pihak ketiga, serta semangat donatur dan budaya badoncek masyarakat Pariaman di ranah dan Rantau.

Berdasarkan penganggaran Pj Wako Pariaman di APBD awal 2025, sejatinya tidak ada alasan lagi bagi Persikopa Pariaman untuk tidak tampil di Piala Soeratin u-17 tingkat Sumbar tahun 2025.

“Yang jelas anggaran sudah ada di APBD awal 2025, tapi bagaimana sekarang, saya tidak tahu lagi. Apakah masih ada di APBD 2025 atau apakah tidak bisa dicairkan,” ujarnya, mengingat, sejak Januari 2025, ia sudah tidak aktif lagi.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved