Kisah Inspiratif Sahida Ilmi, Anak Petani Asal Kulon Progo yang Tembus Fakultas Kedokteran Gigi UGM
Sahida Ilmi (18), remaja asal Padukuhan Gedangan, Kalurahan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
TRIBUNPADANG.COM - Sahida Ilmi (18), remaja asal Padukuhan Gedangan, Kalurahan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil meraih mimpinya menembus Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu perguruan tinggi bergengsi di Indonesia.
Putri dari pasangan petani Sugi (50) dan Susti Handayani (48) itu diterima di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Di balik keberhasilannya, tersimpan kisah perjuangan hidup yang penuh haru.
Sahida merupakan lulusan SMA Negeri 1 Wates dengan nilai rata-rata rapor 87,85.
Nilai pelajaran kimia dan biologi yang mendekati angka 90 memperbesar peluangnya lolos ke jurusan bergengsi seperti FKG UGM.
Baca juga: Viral! Rumah Warga di Deli Serdang Digunduli Penyewa, Atap hingga Pintu Raib saat Pemilik Berduka
Sejak kecil, Sahida dikenal sebagai siswi berprestasi. Selama SMA, ia rutin meraih peringkat teratas dan pernah menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten pada bidang Fisika.
Keseharian Sahida diwarnai dengan kedisiplinan belajar. Ia terbiasa menyempatkan waktu belajar di pagi hari setelah salat subuh dan malam hari selepas salat isya hingga pukul 22.00 WIB.
“Saat hari sekolah, saya belajar 1–2 jam. Kalau hari libur, saya manfaatkan untuk mengerjakan tugas,” ujar Sahida, dikutip dari Kompas.com.
Sahida tinggal bersama keluarganya di rumah sederhana berdinding batako tanpa plafon.
Ayahnya bekerja sebagai buruh tani sekaligus mengoperasikan mesin penggiling padi hasil pemberian sang kakak.
Baca juga: Sosok Memed, Operator Sound Horeg Viral Asal Jatim Dijuluki Thomas Alva Edi, Picu Pro Kontra MUI
Penghasilan keluarga hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Untuk menunjang pendidikan Sahida, sang ayah harus menempuh jarak delapan kilometer setiap hari demi mengantar-jemput putrinya ke sekolah, dengan biaya bensin sekitar Rp15.000 per hari.
“Kebutuhan makan masih bisa ditutupi dari hasil tani, tapi untuk biaya lain seperti operasional sekolah, saya perlu kerja tambahan,” tutur Sugi.
Semangat belajar Sahida tak lepas dari pesan almarhum guru SD-nya yang selalu mengingatkan untuk istiqamah dalam menuntut ilmu. Pesan itu terus ia pegang hingga kini.
Kisah perjuangan Sahida yang menyentuh hati membuat pimpinan UGM datang langsung ke rumahnya.
Baca juga: Siswa SMP di Madiun Dikeluarkan Setelah Dua Hari Belajar, Sang Ibu Curhat hingga Viral
Pada Sabtu (28/6/2025), Wakil Rektor UGM Arief Setiawan Budi Nugroho dan Dekan FKG UGM Suryono menyempatkan diri menemui Sahida dan keluarganya di kediaman mereka yang dikelilingi hamparan sawah.
“Waktu kami datang, Sahida sedang membantu ibunya,” tulis Imam Santoso, dosen ITB yang turut menginisiasi kunjungan tersebut melalui akun Instagram @santosoim.
Isi Buku Jokowi's White Paper Karya Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Sianipar |
![]() |
---|
Jokowi Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Sentil Isu Ijazah dan Sosok Mulyono yang Bikin Heboh |
![]() |
---|
Komentar Soal Ijazah Jokowi Viral, Mantan Rektor UGM Mengaku Tak Tahu Sedang Direkam |
![]() |
---|
Mantan Rektor UGM Cabut Klaim soal Ijazah Jokowi, Sebut Direkam Tanpa Izin |
![]() |
---|
Profil Prof Sofian Effendi, Mantan Rektor UGM Menduga Ijazah Jokowi Palsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.