Karhutla di Lima Puluh Kota
Stafsus Kemenhut Sebut Kepolisian Selidiki Terkait Kebakaran Lahan di Lima Puluh Kota
"Tadi sesuai laporan dari tim, bahwa sudah ada penyelidikan yang dilakukan oleh Polri khususnya polres," kata Rahmadi.
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, LIMA PULUH KOTA - Staf Khusus Kementerian Kehutanan Bidang Penegakan Hukum, Irjen Pol K Rahmadi, menyebut petugas kepolisian sudah melakukan penyelidikan terkait kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu disampaikan langsung oleh Irjen Pol K Rahmadi saat meninjau lokasi kebakaran lahan perbukitan di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupten Lima Puluh Kota, Rabu (23/7/2025).
Kata Rahmadi, ia sudah mendapatkan laporan terkait penyelidikan yang dilakukan oleh Polri terhadap kejadian kebakaran lahan yang terjadi di Harau.
"Tadi sesuai laporan dari tim, bahwa sudah ada penyelidikan yang dilakukan oleh Polri khususnya polres," kata Rahmadi.
Baca juga: Ironi, Persikopa Pariaman di Piala Soeratin U-17 Sumbar 2025 Absen di Kandang Sendiri
Ia menjelaskan, penyelidikan tersebut untuk mengetahui siapa pelaku yang menyebabkan karhutla di Harau terjadi.
"Selain itu juga sudah dimintakan keterangan ahli bahwasanya kebakaran ini bukan karena alam, kemungkinan besar ada unsur kesengajaan," bebernya.
"Namun masih dalam proses penyelidikan," sambungnya.
Jadi, ujar Rahmadi, saat ini belum ada tersangka dan masih dalam mengumpulkan bukti-bukti.
"Sehingga nanti ketika peristiwa inI sudah mengarah ke orang yang patut dicurigai akan langsung ditindak," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Staf Khusus Kementerian Kehutanan Bidang Penegakan Hukum, Irjen Pol K Rahmadi, meninjau langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Penanganan Karhutla di Lima Puluh Kota, Stafsus Kemenhut: Penggunaan Heli Bombing Sudah Mendesak
Irjen Pol K Rahmadi mengatakan, dirinya meninjau secara langsung kejadian kebakaran lahan perbukitan di kawasan objek wisata Harau.
"Kami datang langsung ke lokasi pada hari kelima karhutla, untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja dari stakeholder di lapangan," ungkapnya, Rabu (23/7/2025).
Ia mengatakan, secara spesifik karhutla yang terjadi di kawasan Lembah Harau berbeda dengan daerah lain.
"Lembah Harau ini daerahnya curam, berbeda dengan daerah lain," sebutnya.
Kata Irjen Pol K Rahmadi, alat khusus harus digunakan untuk memadamkan api di sejumlah titik lokasi.
"Sehingga alat untuk memadamkan api harus menggunakan alat khusus agar bisa menjangkau titik hotspot yang ada pada tebing perbukitan," terangnya.
Baca juga: Karhutla di Lima Puluh Kota Sudah Berlangsung Seminggu, Polisi Kerahkan Mobil Water Cannon
Dirinya telah memberikan beberapa rekomendasi kepada Satuan Petugas (Satgas) di lapangan yang membantu memadamkan api.
Rahmadi juga mengungkapkan bahwa Bupati Lima Puluh Kota telah mengeluarkan surat keputusan tanggap darurat.
"Dari surat inilah, kita akan dorong ke pemerintahan pusat untuk bisa menyediakan alat khusus berupa heli bombing," bebernya.
Ia beralasan, penggunaan heli bombing atau alat dalam menjatuhkan muatan air dari udara perlu dilakukan, mengingat medan kebakaran di Lembah Harau sangat curam.
"Kalau menggunakan alat manual dan yang sudah ada, masih menyulitkan," terangnya.
Diketahui bahwa lokasi kebakaran lahan perbukitan ini berjarak 16 kilometer dari Kota Payakumbuh.
Untuk titiknya lebih dari satu dan terjadi di perbukitan yang berdekatan dengan lokasi homestay atau penginapan.
Baca juga: Karhutla Masih Terjadi di Sumbar, BMKG Sebut 8 Titik Panas Terpantau di Lima Puluh Kota

Untuk lokasi detailnya, berjarak 16 kilometer dari Kota Payakumbuh.
Jika menggunakan sepeda motor, dari Kota Payakumbuh akan menghabiskan waktu di perjalanan selama kurang lebih 28 menit saja.
Dari Kota Payakumbuh dan memasuki Kabupaten Limapuluh Kota akan terlihat kepulan asap dari jalan raya.
Asap tersebut membumbung tinggi di area perbukitan.
Setelah memasuki gapura objek wisata Lembah Harau, akan terlihat dari sisi kiri dan kanan jalan bekas karhutla.
Banyak arang maupun pohon terbakar di berbagai perbukitan di sekitar kawasan objek wisata Lembah Harau tersebut. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)
Karhutla di Sumbar Teratasi dan Tak Ada Lagi Laporan Titik Api, Modifikasi Cuaca Dinilai Efektif |
![]() |
---|
Hari Pertama Pelaksanaan Hujan Buatan di Sumbar, 3 Ton Garam Disemai Pakai Pesawat |
![]() |
---|
Pesawat yang Dioperasikan untuk Menciptakan Hujan Buatan Mampu Mengangkut 1 Ton Garam |
![]() |
---|
Hari Ini, BPBD Sumbar Gelar Modifikasi Cuaca dalam Penanganan Karhutla di Lima Puluh Kota dan Solok |
![]() |
---|
Polisi Dalami Motif di Balik Karhutla Limapuluh Kota: Demi Gambir atau Perkebunan Lain? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.