SMAN 5 Bukittinggi Disegel
7 Fakta Kasus Penggembokan SMAN 5 Bukittinggi oleh Warga Nagari Kurai Limo Jorong
Aksi penggembokan gerbang SMAN 5 Bukittinggi, Sumatera Barat, terjadi pada Senin14 Juli 2025, sebagai bentuk protes
TRIBUNPADANG.COM - Aksi penggembokan gerbang SMAN 5 Bukittinggi, Sumatera Barat, terjadi pada Senin14 Juli 2025, sebagai bentuk protes dari warga Nagari Kurai Limo Jorong terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025.
Berikut adalah rangkuman fakta-fakta penting dari kejadian tersebut:
1. Sebanyak 177 Siswa Gagal Masuk SMA di Bukittinggi
Total 177 peserta didik tidak diterima di seluruh SMA di Bukittinggi pada PPDB 2025.
Dari jumlah tersebut, 35 siswa berada di zona sekitar SMAN 5, termasuk 8 orang dari Kelurahan Koto Selayan.
Baca juga: Hari ke-3 Penggembokan SMAN 5 Bukittinggi, Akan Dibuka Setelah Ada Solusi dari Gubernur
2. Aksi Penggembokan oleh Parik Paga Kurai Limo Jorong
Warga Nagari Kurai Limo Jorong melakukan aksi penggembokan gerbang SMAN 5 sebagai bentuk protes terhadap sistem penerimaan siswa.
Tindakan ini dilakukan oleh Parik Paga, lembaga adat penjaga keamanan nagari, yang menyatakan sekolah dibangun di atas tanah pusaka.
Mereka menuntut prioritas penerimaan bagi anak-anak nagari, sesuai perjanjian awal saat pendirian sekolah.
3. Tidak Ada Aksi Anarkis, PBM Tetap Berlangsung
Meski digembok, proses belajar mengajar tetap berjalan di SMAN 5 Bukittinggi.
Guru dan siswa tetap bisa mengikuti kegiatan belajar, meskipun akses gerbang utama sempat terganggu.
Parik Paga memastikan aksi ini bukan bentuk kekerasan, melainkan bentuk kekecewaan atas sistem PPDB.
Baca juga: Parik Paga Gembok SMAN 5 Bukittinggi karena Kecewa Sistem Penerimaan Siswa, Tak Ada Aksi Anarkis
4. Wali Kota dan Kapolresta Turun Tangan
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, bersama Kapolresta Kombes Pol Rully Indra Wijayanto mendatangi lokasi pada Selasa (15/7/2025).
Wali kota menyatakan telah menghubungi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, untuk mencari solusi.
Pemko Bukittinggi meminta data siswa yang tidak diterima dan berjanji menyampaikan ke gubernur.
5. Ada Sejarah Penutupan di Tahun 2017
Tokoh masyarakat Hasanuddin Sutan Rajo Bujang menyebut penggembokan juga pernah dilakukan pada 2017 dengan alasan yang sama: janji prioritas penerimaan siswa nagari tidak dipenuhi.
Baca juga: Meski Digembok, Parik Paga Kurai Limo Jorong Pastikan PBM Tetap Berlanjut di SMAN 5 Bukittinggi
6. Warga Siap Buka Gembok Setelah Ada Solusi
Parik Paga menyatakan siap membuka gembok sekolah jika solusi disepakati oleh pemerintah kota dan provinsi.
Mereka menegaskan tidak ingin menghambat pendidikan, hanya ingin hak anak nagari diperhatikan.
7. Desakan Prioritas dan Evaluasi Sistem PPDB
Warga mendesak agar Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar mengevaluasi sistem PPDB.
Mereka menilai sistem zonasi dan seleksi tidak berpihak kepada anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah.
Disclaimer: Fakta-fakta ini dirangkum berdasarkan berita yang telah tayang di TribunPadang.com
KAN Koto Selayan Desak SMAN 5 Bukittinggi Terima 16 Siswa, Tegaskan Marwah Ninik Mamak |
![]() |
---|
KAN Koto Selayan: SMAN 5 Bukittinggi Seolah Tolak Kesepakatan, 16 Siswa Belum Tertampung |
![]() |
---|
KAN Koto Selayan Tagih Janji Mantan Wako Djufri Prioritaskan Anak Nagari Masuk SMAN 5 Bukittinggi |
![]() |
---|
KAN Koto Selayan Desak SMAN 5 Bukittinggi Terima 16 Anak Didik Belum Tertampung |
![]() |
---|
Ombudsman Sumbar: Seleksi Siswa SMAN 5 Bukittinggi Sudah Sesuai Aturan, Penyegelan Rugikan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.