Buta Setelah Cabut Gigi

Kisah Tragis Hilangnya Cahaya di Mata Hengki: Tuduhan Malpraktik, dan Fakta Medis yang Terkuak

Dua tahun lalu, sebuah keputusan sederhana untuk mencabut gigi telah mengubah seluruh hidup Hengki Saputra (30),

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
BUTA SETELAH CABUT GIGI: Nasib tragis menimpa Hengki Saputra, 30 tahun, warga Koto Tabang, Ampalu, VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman. 

Namun, rasa sakit yang tak tertahankan akhirnya mendorongnya berkonsultasi dengan dokter.

Ia bahkan sempat menanyakan risiko tersebut kepada sang dokter di klinik.

"Saya sudah tanyakan pada dokternya, risiko kebutaan tersebut. Tapi dokternya bilang tidak masalah dan memberi penjelasan yang meyakinkan, melalui sepak terjangnya sebagai dokter gigi," ujarnya, mengenang percakapan itu.

Keyakinan dari sang dokter lantas mendorongnya untuk melangkah ke meja operasi, ditemani sang ibu, Nurhasni, yang setia mendampingi.

Baca juga: Dokter Gigi Rini di Pariaman Beberkan Rekam Medis Hengki 4 Tahun Silam, sebelum Mengalami Kebutaan

Nurhasni mengingat betul, proses pencabutan berlangsung dramatis. Dokter sempat dua kali beristirahat sebelum gigi Hengki berhasil dicabut.

"Darahnya waktu itu sangat banyak, saya cemas juga melihatnya. Terlebih dokternya sempat istirahat juga dalam proses pencabutan," tuturnya, suaranya bergetar.

Sebuah tindakan pemutihan gigi juga dilakukan bersamaan, dengan total biaya sekitar Rp350 ribu, tanpa kwitansi pembayaran.

Setelahnya, Hengki hanya diberi obat tanpa merek untuk meredakan nyeri dan pendarahan.

Jejak Kegelapan dan Pupusnya Harapan

Beberapa kemudian, Hengki kembali ke Pekanbaru, mencoba melanjutkan rutinitasnya di bengkel.

Namun, gejala aneh mulai muncul. Kepalanya sering sakit, suhu tubuh meningkat, dan nafsu makan menurun drastis.

Baca juga: Kasus Kebutaan Hengki, Dokter Rini: Mencabut Gigi Bisa Menyebabkan Kebutaan Itu Adalah Mitos

Ia masih berusaha berpikir positif, menganggap itu hanya efek samping biasa, cukup dengan obat warung dan istirahat.

Namun, seminggu setelah pencabutan, cahaya di matanya mulai memudar.

"Satu pekan mungkin, penglihatan sebelah kiri saya mulai kabur," katanya sambil memegangi kepala, menelungkup di atas kasur.

Ia mencoba memaksa diri bekerja, demi menghidupi keluarga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved