Penemuan Mayat di Batang Anai

Tirai Sandiwara Sang Calon Mantu yang Jadi Dalang Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman

Orang yang selama ini menjadi sandaran mereka dalam mencari Siska, justru adalah iblis berwujud manusia yang telah merenggut nyawa putri mereka.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
PEMBUNUHAN BERANTAI - Kakak sulung, Siska, Diana Pramata Rusdi (29) saat ditemui di rumah duka, Selasa (23/6/2025). Diana menyesal karena mempercayai pelaku yang sebelumnya dikenal baik, dan berharap Wanda dihukum seberat-beratnya. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Batang Anai, Padang Pariaman, menjadi riuh sejak penemuan potongan tubuh manusia, pada Selasa (17/6/2025).

Tidak hanya potongan tubuh, setelah petugas kepolisian mengamankan pelaku bernama Wanda alias Koyek, bertemu pula fakta baru, yaitu ada dua lagi korban yang sudah ia bunuh.

Total tiga korban ini, menandakan bahwa telah terjadi pembunuhan berantai di daerah tersebut, dengan hubungan korban yang dekat dengan pelaku.

Pembunuhan yang terjadi dalam 1,5 tahun, itu memakan korban pacar pelaku Siska Oktavia Rusdi (24), serta dua orang temannya Adek Gustiana (24) dan Septia Adinda.

Baca juga: Dua Unit Rumah Terbakar di Mata Air Padang Subuh Tadi, Tujuh Jiwa Terpaksa Mengungsi

Kakak sulung, Siska, Diana Pramata Rusdi, harus menelan pahitnya kenyataan, bahwa orang yang paling mereka percayai, sang calon menantu idaman, adalah dalang di balik hilangnya dan terbunuhnya adik bungsunya.

Kenangan itu masih begitu lekat dalam benak Diana.

Malam itu, Siska, seorang mahasiswi akhir STIE KBP Padang, dan sahabat karibnya, Adek Agustina, pamit pada keluarga.

Tujuan mereka satu, bertemu dengan Satria Juhanda, atau akrab disapa Wanda, pria yang sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarga besar mereka, calon suami Siska.

Baca juga: Pacaran Sejak 2019, Pelaku Mutilasi Jadi Orang Pertama Laporkan Siska Hilang ke Polsek Batang Anai

Tak ada sedikit pun gurat curiga di wajah keluarga.

Bagaimana mungkin, Wanda adalah sosok yang begitu mereka percaya, pria baik yang selalu menunjukkan kepedulian.

Namun, sejak malam itu, tawa Siska dan Adek lenyap ditelan bumi.

Dua dara itu seolah raib, tanpa jejak, dan kegelisahan mulai menyelimuti. Keluarga pun bergegas menghubungi Wanda.

Pria itu dengan tenang membenarkan pertemuan mereka, bahkan mengaku sempat bercengkerama di pinggir jalan sebelum akhirnya berpisah.

KASUS PEMBUNUHAN MUTILASI- Sejumlah petugas kepolisian saat mengevakuasi dua kantong jenazah di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (19/6/2025). Dua kantong jenazah tersebut akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang.
KASUS PEMBUNUHAN MUTILASI- Sejumlah petugas kepolisian saat mengevakuasi dua kantong jenazah di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (19/6/2025). Dua kantong jenazah tersebut akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang. (Dokumentasi/Polres Padang Pariaman)

"Pelaku ini bilang, dia terakhir kali bertemu dengan Siska dan Adek di dekat daerah Palapa. Setelah itu, pelaku mengaku pergi meninggalkan Siska dan Adek," tutur Diana, sorot matanya kosong menatap ruang tamu rumah duka, seolah masih mencari bayangan adiknya.

Masih jelas di ingatakannya, dimana pelaku waktu itu juga merasa terkejut serta khawatir karena Siska dan Adek belum kembali hingga esok harinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved