Banjir di Mentawai
Banjir dan Longsor Lumpuhkan Listrik dan Internet di Sipora Selatan Kepulauan Mentawai
Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, mengungkapkan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sipora
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, mengungkapkan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sipora Selatan telah menyebabkan aliran listrik dan jaringan internet di wilayah tersebut lumpuh total.
Menurut Rinto, saat ini pihak terkait tengah berupaya memulihkan akses listrik dan jaringan komunikasi yang terganggu akibat bencana tersebut.
“Sekarang yang paling krusial adalah aliran listrik dan sinyal di wilayah Sipora Selatan mati total,” kata Rinto Wardana Samaloisa kepada TribunPadang.com, Minggu (15/6/2025).
Rinto menyebutkan, pihaknya telah meminta PLN dan Telkomsel untuk segera mengambil langkah pemulihan.
“Saya sudah beberapa kali ingatkan PLN dan Telkomsel agar segera memulihkan aliran listrik dan jaringan yang terputus ini,” jelasnya.
Baca juga: 3 Jembatan Putus Akibat Bencana Banjir & Longsor di Mentawai, Merupakan Akses Vital Penghubung Desa
Ia menambahkan, keberadaan listrik dan jaringan internet sangat vital bagi masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti bencana.
“Warga sangat membutuhkan listrik dan jaringan untuk berkomunikasi. Seperti kejadian banjir di Dusun Sao, baru diketahui setelah tiga hari karena listrik dan sinyal di sana mati total. Informasi itu saya dapatkan ketika mengecek kondisi jembatan rusak di sekitar lokasi,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (10/6/2025) melanda sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Siberut Utara, Sipora Utara, dan Sipora Selatan. Peristiwa tersebut mengakibatkan tiga jembatan ambruk.
“Iya, ada tiga jembatan yang rusak akibat banjir. Satu di Dusun Sirilanggai, Kecamatan Siberut Utara, satu di Bosua, dan satu lagi di Katiet, keduanya berada di Kecamatan Sipora Selatan,” ungkap Rinto.
Baca juga: 3 Kecamatan di Mentawai Dilanda Banjir dan Longsor, Sejumlah Titik Terdampak Didirikan Dapur Umum
Ia menambahkan, pihaknya telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Mentawai untuk segera meninjau lokasi dan melakukan penanganan.
“Kami sudah instruksikan PUPR untuk melakukan pengecekan. Antara Senin atau Selasa, tim akan turun ke lapangan. Untuk jembatan di Katiet, saat ini sudah mulai diperbaiki,” ucapnya.
Rinto menyebut, ketiga jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan antar-desa di wilayah terdampak.
“Jembatan-jembatan ini sangat penting untuk konektivitas masyarakat. Saat ini kondisi warga mulai berangsur normal,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari, terhitung sejak 11 hingga 24 Juni 2025.
Baca juga: Jadwal Kapal Mentawai Fast Senin 16 Juni - Minggu 22 Juni 2025, Berikut Daftar Rute Keberangkatan
“Benar, kami menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan, mulai 11 Juni. Ini berkaitan dengan bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Siberut Utara, Sipora Utara, dan Sipora Selatan,” jelas Rinto.
Ancaman Nyata! Hutan Pulau Sipora Mentawai Terancam Habis, Banjir dan Krisis Air Mengintai Warga |
![]() |
---|
Kerusakan Parah Hutan Mentawai, Koalisi Masyarakat Sipil Minta Cabut Izin PBPH di Pulau Sipora |
![]() |
---|
Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Deforestasi Picu Banjir Parah Mentawai, Ratusan Hektare Sejak 2001 |
![]() |
---|
Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Mentawai, Sebagian Warga Terdampak Telah Terima Bantuan |
![]() |
---|
UPDATE Banjir Mentawai: 871 KK di Tiga Kecamatan Terdampak, Warga Kembali Beraktivitas Normal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.