Gempa Dharmasraya

BREAKING NEWS Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Dharmasraya, BMKG Catat Dua Gempa Lain di Sumbar

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 3,1 di Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (04/06/202

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
BMKG
GEMPA BUMI SUMBAR - Gempa bumi dengan magnitudo 3,1 terjadi pada Rabu (4/6/2025) pukul 14:17 WIB, mengguncang Dharmasraya, Sumbar. Gempa terjadi di darat pada jarak 22 Km. 

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 3,1 di Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (04/06/2025).

"Gempa terjadi pada 04 Juni 2025, sekira pukul 14:17 WIB dan berpusat di Dharmasraya, Sumbar," kata Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi.

Sementara itu, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.78° LS;101.53° BT, atau lebih tepatnya berlokasi di darat pada jarak 22 Km Barat Laut Dharmasraya.

"Sedangkan gempa bumi terjadi pada kedalaman 239 Km," jelasnya.

Sebelumnya, BMKG juga mencatat dua kejadian gempa bumi pada Selasa (3/6/2025) yang terjadi di Tanah Datar dan Padang Panjang.

Baca juga: Soal Kuota Pemain Asing Liga 1 Musim Depan, Semen Padang FC Tunggu Keputusan PSSI

Gempa pertama berpusat di Tanah Datar dengan magnitudo 2,4, terjadi sekira pukul 17:50 WIB.

"Untuk episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.48° LS;100.64° BT, atau lebih tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 Km Tenggara Batusangkar, Tanah Datar," beber Suadi.

Lalu, gempa kedua dengan magnitudo 2,8 juga mengguncang Padang Panjang pada Selasa (3/6/2025) kemarin, sekira pukul 18:37 WIB.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.46° LS;100.42° BT, atau lebih tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 Km Timur Laut, Padang Panjang.

"Gempa terjadi pada kedalaman 10 Kilometer," sebutnya.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 167: Analisis Struktur Teks Biografi B.J. Habibie

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

Baca juga: Sumbar Catat 12 Gempa Bumi dalam Satu Pekan, Tak Ada yang Terasa oleh Masyarakat

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 2,0 SR Guncang Bukittinggi, BMKG: Dipicu Segmen Sianok

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved