Stok Hewan Kurban di Pasar Ternak Palangki Sijunjung Masih Banyak, Calon Pembeli Malah Sepi

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Pasar ternak Palangki yang terletak di Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung mulai ramai para penjual hewan kurban.

Saat TribunPadang.com berkunjung pada Sabtu (24/5/2025) keramaian mulai terlihat sejak memasuki area pasar.

Puluhan mobil pikap berjejer di lokasi parkir yang digunakan nantik untuk mengangkut sapi maupun kerbau.

Terdengar para pedagang ternak memanggil para pembeli untuk melihat sapi yang ia jual.

Baca juga: Sapi di Pasar Ternak Palangki Sijunjung Terbebas dari Virus Jelang Idul Adha 2025

Beberapa pedagang atau pembeli memiliki gaya yang unik menggunakan topi cowboy dan kain sarung tergantung di leher mereka.

Kain sarung digunakan nantik untuk marosok, marosok adalah tradisi perdagangan taranak yang dilakukan oleh panggaleh taranak di Minangkabau, Sumatera Barat.

Keunikan tradisi ini terletak pada proses tawar-menawar harga melalui aktivitas gerakan tangan penjual dan pembeli yang dilaksanakan di bawah topi atau kain sarung.

Salah satu pedagang sapi di Pasar Ternak Palangki bernama Dacap menuturkan stok sapi kurban masih banyak dan cukup untuk kebutuhan permintaan jelang Hari Raya Idul Adha 2025.

Baca juga: Pedagang Pasar Ternak Palangki Sijunjung Mengeluh Sepinya Pembeli Jelang Idul Adha 2025

Ia tidak bisa membeberkan berapa kebutuhan hewan kurban yang nanti akan dilakukan pemotongan.

“Stok hewan kurban masih banyak disebabkan penjual lebih banyak ketimbang calon pembeli,”katanya.

Peningkatan daya beli sapi kurban sebelumnya meningkat ketika setelah Hari Raya Idul Fitri.

Saat itu para peternak membeli sapi untuk persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Presiden Prabowo Kurban Sapi di Sijunjung Sumbar, Disiapkan untuk Masjid Istiqomah Muaro

“Sekarang jika diternakkan tidak sempat soalnya hari raya kurban sudah mulai dekat kurang lebih dua minggu lagi,” jelasnya.

Harga sapi kurban yang dibanderol di Pasar Ternak Palangki beragam, mulai dari Rp12 juta sampai dengan Rp 25 juta per ekor.

Rata-rata yang cepat laku di pasaran sapi dengan berkisar Rp13-14 juta.

“Harga daging sapi saat ini memang mulai naik bahkan bisa Rp180 ribu sekilo, mangkanya harga sapi kurban pun mulai naik juga,” terangnya.

Ia juga mengatakan terkait sapi yang diusulkan untuk hewan kurban Presiden Prabowo tidak berasal dari Palangki tetapi daerah Kamang Baru.

“Sempat tau kalau ada seekor sapi asal Kamang yang di usulkan jadi hewan kurban Presiden Prabowo,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo, direncanakan akan berkurban seekor sapi di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada Hari Raya IdulAdha 1446 Hijriah.

Lokasi penyembelihan hewan kurban Presiden dipilih di Masjid Istiqomah berlokasi di Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sijunjung, Ronaldi saat dihubungi, Minggu (18/5/2025).

Dinas Peternakan Kabupaten Sijunjung sudah mengusulkan sapi dengan bobot 800 kilogram untuk hewan kurban Presiden Prabowo Subianto saat Idul Adha 1446 Hijriah di daerah setempat.

Lanjut Ronaldi sapi yang diusulkan berasal dari Kecamatan Kamang Baru.

“Kita sudah usulkan sapi untuk korban Presiden tinggal dinilai oleh tim pusat, sapi itu milik peternak daerah Kamang Baru.” terangnya.

Ia juga mengatakan sapi itu telah melalui rangkaian survei di beberapa kandang milik peternak di Kabupaten Sijunjung.

Setelah diusulkan tim dari pusat bakal berhubungan langsung dengan penjual untuk bernegosiasi perihal harga.

"Berhubungan dengan penjual, nanti mereka yang nego masalah harga," terangnya. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)