Polisis Tembak Polisi di Solok Selatan
Eks Kapolres Solok Selatan Ungkap Hubungan Baik dengan Dadang, Hampir Jadi Korban Penembakan
Mantan Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti Surya mengaku tidak memiliki masalah pribadi dengan AKP Dadang Iskandar, terdakwa kasus penembakan yan
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Mantan Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti Surya mengaku tidak memiliki masalah pribadi dengan AKP Dadang Iskandar, terdakwa kasus penembakan yang menewaskan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.
Arief menyebut, selain hubungan profesional yang baik, ia dan Dadang juga berasal dari daerah yang sama, yakni Provinsi Jawa Barat.
“Selama ini hubungan saya dengan terdakwa baik-baik saja. Saya juga berasumsi, karena kami sama-sama dari Jawa Barat, tidak ada alasan untuk bermasalah,” ujar Arief saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus polisi tembak polisi di Pengadilan Negeri Padang, Rabu (21/5/2025).
Menurut Arief, sosok Dadang dikenal sebagai pribadi yang humoris di lingkungan Polres. Ia bahkan kerap berjoget dalam berbagai kegiatan di institusi.
“Kalau ada acara di Polres, dia sering berjoget tanpa diminta. Itu sudah jadi kebiasaannya,” katanya.
Baca juga: Sebelum Penembakan Ulil, Dadang Iskandar Ikut Rapat Pengamanan Pilkada Bersama Eks Kapolres Solsel
Selama berdinas di Polres Solok Selatan, lanjut Arief, tidak pernah ada laporan kedisiplinan atau aduan dari anggota lain terkait sikap Dadang.
“Tidak pernah ada sanksi disiplin yang dijatuhkan kepadanya,” jelasnya.
Arief juga membenarkan bahwa sebelum insiden penembakan, terdakwa sempat dua kali mencoba menemuinya secara pribadi, bahkan membawa amplop berwarna cokelat.
“Dia datang bawa amplop cokelat, tapi saya tolak,” ungkapnya.
Namun, Arief mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa pelaku penembakan terhadapnya adalah Dadang, anak buahnya sendiri.
Baca juga: Terungkap! Selain Tembak Kompol Ulil, Dadang Juga Berencana Bunuh Kapolres Solok Selatan, Tapi Gagal
“Saya tidak menyangka, ternyata pelakunya adalah anggota saya sendiri,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa dirinya nyaris menjadi korban penembakan, karena arah tembakan yang dilepaskan Dadang mengarah ke tempat tidurnya.
“Sasaran tembaknya adalah kasur yang biasa saya tiduri. Bukan cuma sekali, tapi empat kali tembakan ke arah itu,” tegasnya.
Terkait kabar penembakan yang menewaskan Kompol Ryanto, Arief mengaku mendapat informasi dari Abdul Rohim, yang saat itu menjabat sebagai KBO Reskrim Polres Solok Selatan.
“Waktu itu Abdul Rohim datang sambil berteriak, ‘Dadang PKI, Dadang PKI!’ Saya tanya kenapa, dia bilang Dadang nembak Kasatreskrim. Saya langsung perintahkan untuk bawa korban ke rumah sakit,” tuturnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.