Berita Populer Padang

Populer Padang: Pabrik Karet Kembali Terbakar Gegara Angin dan Guru Besar Unand Protes Menkes

Para guru besar melihat kebijakan ini menyimpang dari standar pendidikan kedokteran di Indonesia.

Editor: Rahmadi
Dokumentasi/Damkar Kota Padang
KEBAKARAN PBARIK KARET- Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api yang kembali membakar pabrik karet PT Teluk Luas di Tanjung Saba Pitameh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (20/5/2025). Kebakaran disebabkan karena tiupan angin ke getah karet yang masih panas sehingga menimbulkan api kembali. 

"Tumpukan bahan getah karet itu kan masih panas, kemudian ditiup angin, karena itu apinya hidup kembali," jelasnya.

"Setelah padam kita juga sudah melalukan upaya pendinginan, mudah-mudahan saja tidak terbakar lagi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Budi Payan, menyebut pihaknya mengerahkan 22 unit mobil pemadam untuk memadamkan api yang membakar kawasan pabrik karet milik PT Teluk Luas di Tanjung Saba Pitameh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (18/5/2025).

Dari total 22 mobil pemadam tersebut, beberapa di antaranya berasal dari sembilan kabupaten dan kota di Sumbar serta instansi terkait lainnya.

Baca juga: Hilang di Pulau Hibala Nias Selatan, Kapal KM Sepakat Bersama 04 Ditemukan di Mentawai

"Itu ada bantuan dari Damkar sembilan kabupaten dan kota di Sumbar," ujar Budi Payan saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Senin (19/5/2025).

Kemudian tambahan satu unit masing-masing dari Pelindo, Semen Padang, dan TNI AU.

"Sisanya 10 unit dari kita sendiri. Jadi totalnya ada 22 unit mobil pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api itu," ujarnya.

Budi juga mengatakan, lebih dari 250 personel diterjunkan dalam proses pemadaman tersebut.

"Dari Damkar Kota Padang kita turunkan sekitar 150 personel, ditambah sekitar 100 personel dari instansi Damkar lainnya. Jadi totalnya lebih dari 250 personel dikerahkan," ungkapnya.

Terkait lamanya proses pemadaman, Budi menyebut ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan.

 Salah satunya adalah bahan baku karet yang mudah terbakar serta ketiadaan hydrant di lokasi kebakaran.

"Kendala utama yang dihadapi adalah bahan karet yang mudah terbakar. Selain itu, tidak adanya hydrant di area pabrik membuat mobil pemadam harus bolak-balik mencari sumber air. Ini yang memperlambat proses pemadaman," jelasnya.

KEBAKARAN PABRIK KARET : Salah satu unit armada Damkar dari Kota Padang Panjang yang datang membantu memadamkan kebakaran di PT Teluk Luas, Kota Padang, Minggu (28/5/2025). Puluhan armada dari luar Kota Padang datang membantu pemadaman
KEBAKARAN PABRIK KARET : Salah satu unit armada Damkar dari Kota Padang Panjang yang datang membantu memadamkan kebakaran di PT Teluk Luas, Kota Padang, Minggu (28/5/2025). Puluhan armada dari luar Kota Padang datang membantu pemadaman (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Budi menambahkan, api akhirnya berhasil dipadamkan setelah sekitar 12 jam upaya pemadaman dilakukan.

"Api padam setelah sekitar 12 jam. Bahkan sempat padam namun kembali menyala sebelum akhirnya berhasil dijinakkan lagi," katanya.

Baca juga: 22 Warga Menginap di Tenda Pengungsian Akibat Rumahnya Terdampak Kebakaran Pabrik Karet di Padang

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved