Kabupaten Agam
Ngalau Tarang Agam Saksi Perang Belasting 1908, Gua Jadi Tempat Mufakat Pejuang Lawan Belanda
Gua ini bukan sekadar objek wisata, tetapi saksi bisu perjuangan masyarakat lokal melawan Belanda saat perang Belasting. Pejuang memanfaatkan Ngalau T
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyimpan gua bersejarah bernama Ngalau Tarang.
Gua ini bukan sekadar objek wisata, tetapi saksi bisu perjuangan masyarakat lokal melawan Belanda saat perang Belasting. Pejuang memanfaatkan Ngalau Tarang sebagai lokasi penting.
Lokasi tepatnya di perbatasan Jorong Bansa, Nagari Kamang Tangah Anam Suku dan Jorong Babukik, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam.
Ngalau Tarang menyuguhkan pemandangan gua dengan keindahan stalaktif dan stalagmit yang memukau di bagian dalam gua.
Stalaktif dan stalagmit merupakan formasi batuan yang terbentuk di gua, namun dengan arah pertumbuhan yang berbeda.
Baca juga: Kunjungi Keluarga Korban Serangan Buaya, Bupati Pasaman Barat Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Stalaktit tumbuh dari langit-langit gua ke bawah, sedangkan stalagmit tumbuh dari lantai gua ke atas.
Keduanya terbentuk dari pengendapan mineral, terutama kalsium karbonat dari air yang menetes melalui celah-celah batuan.
Di balik keindahannya, ternyata di dalam gua mempunyai misteri yang belum banyak diketahui orang.
Gua tersebut memiliki kedalaman atau panjang 50 meter dan mempunyai akses jalan yang melingkar.
"Kedalaman gua sekitar 50 meter. Sedangkan luasnya kira-kira setengah hektar atau 500 Meter per segi," ungkap Wali Nagari Kamang Tangah Anam Suku Zulkhiyar, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: Pemko Padang akan Mulai Program Makan Bergizi Gratis, Targetkan 45.500 Siswa Dalam Satu Hari

Berdasarkan cerita Zulkhiyar, gua tersebut memiliki 4 pintu masuk. Akses pertama di dekat plang bertuliskan "Welcome To Geopark Geosite Ngalau Tarang".
Akses kedua berada di samping kanan dari pintu utama. Sementara itu, dua pintu masuk lagi terdapat di bagian belakang objek wisata Ngalau Tarang.
"Sedangkan jika kita masuk ke dalam gua sangat lapang. Namun saat dilihat dari luar, samping kiri dan kanan seperti lorong yang diapit bebatuan," ungkap pria berumur 55 tahun itu.
Kondisi lapang di dalam gua itu, dahulunya digunakan oleh masyarakat sebagai lokasi untuk bermufakat saat perang kamang.
"Di dalam gua yang lapang, digunakan masyarakat untuk rapat atau bermufakat pada Perang Kamang," tutur Zulkhiyar.
Baca juga: Viral Grup FB Fantasi Sedarah Jadi Wadah Predator Anak, SAPDA: Cerminan Kondisi Masyarakat Indonesia
Perang Kamang sendiri terjadi pada 15 Juni 1908. Gua Ngalau Tarang inilah yang dijadikan masyarakat sebagai benteng pertahanan.
Perang Kamang dikenal dengan perang Belasting atau perang pajak.
Ketika itu, menurut penjelasan Zulkhiyar, masyarakat di Kamang tidak senang dengan penerapan pajak yang terlalu tinggi oleh Pemerintahan Belanda.(*)
Pembangunan Sumur Bor di PGRM Agam Diizinkan, Donatur Diminta Pastikan Pembebasan Tanah Hibah |
![]() |
---|
Wali Jorong PGRM Agam Kena SP1 dari Camat Akibat Buntut Perobekan Surat Hibah Sumur Bor |
![]() |
---|
Kebutuhan Air Bersih Menipis, Warga PGRM Agam Sangat Berharap Bantuan Sumur Bor dari Donatur |
![]() |
---|
Kronologi Perseteruan Warga dan Wali Jorong PGRM Agam, Dinilai Arogan saat Meminta Masukan |
![]() |
---|
Buntut Perobekan Surat Hibah Sumur, Masyarakat Desak Wali Jorong PGRM Agam Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.