Kabupaten Agam

Ngalau Tarang Agam Saksi Perang Belasting 1908, Gua Jadi Tempat Mufakat Pejuang Lawan Belanda

Gua ini bukan sekadar objek wisata, tetapi saksi bisu perjuangan masyarakat lokal melawan Belanda saat perang Belasting. Pejuang memanfaatkan Ngalau T

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
Dok. merantaublogspot
MISTERI NGALAU TARANG - Situasi di dalam gua Ngalau Tarang, Jorong Bansa, Nagari Kamang Tangah Anam Suku, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Arsip sejarah saat Perang Kamang, di mana masyarakat berkumpul di dalam gua Ngalau Tarang. Wali Nagari Kamang Tangah Anam Suku, Zulkhiyar sebut di dalam gua Ngalau Tarang sangat lapang dan dulunya dijadikan tempat bermufakat oleh masyarakat saat Perang Kamang, Kamis (15/5/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyimpan gua bersejarah bernama Ngalau Tarang.

Gua ini bukan sekadar objek wisata, tetapi saksi bisu perjuangan masyarakat lokal melawan Belanda saat perang Belasting. Pejuang memanfaatkan Ngalau Tarang sebagai lokasi penting.

Lokasi tepatnya di perbatasan Jorong Bansa, Nagari Kamang Tangah Anam Suku dan Jorong Babukik, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam.

Ngalau Tarang menyuguhkan pemandangan gua dengan keindahan stalaktif dan stalagmit yang memukau di bagian dalam gua.

Stalaktif dan stalagmit merupakan formasi batuan yang terbentuk di gua, namun dengan arah pertumbuhan yang berbeda.

Baca juga: Kunjungi Keluarga Korban Serangan Buaya, Bupati Pasaman Barat Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Stalaktit tumbuh dari langit-langit gua ke bawah, sedangkan stalagmit tumbuh dari lantai gua ke atas.

Keduanya terbentuk dari pengendapan mineral, terutama kalsium karbonat dari air yang menetes melalui celah-celah batuan. 

Di balik keindahannya, ternyata di dalam gua mempunyai misteri yang belum banyak diketahui orang.

Gua tersebut memiliki kedalaman atau panjang 50 meter dan mempunyai akses jalan yang melingkar.

"Kedalaman gua sekitar 50 meter. Sedangkan luasnya kira-kira setengah hektar atau 500 Meter per segi," ungkap Wali Nagari Kamang Tangah Anam Suku Zulkhiyar, Kamis (15/5/2025).

Baca juga: Pemko Padang akan Mulai Program Makan Bergizi Gratis, Targetkan 45.500 Siswa Dalam Satu Hari

OBJEK WISATA SEJARAH - Penampakan objek wisata sejarah
OBJEK WISATA SEJARAH - Penampakan objek wisata sejarah "Ngalau Tarang" di Jorong Bansa, Nagari Kamang Mudiak 6 Suku, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Kamis (15/5/2025). Kondisi Ngalau Tarang tampak tidak terawat, mulai dari jalan hingga ke dalam gua. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Berdasarkan cerita Zulkhiyar, gua tersebut memiliki 4 pintu masuk. Akses pertama di dekat plang bertuliskan "Welcome To Geopark Geosite Ngalau Tarang".

Akses kedua berada di samping kanan dari pintu utama. Sementara itu, dua pintu masuk lagi terdapat di bagian belakang objek wisata Ngalau Tarang.

"Sedangkan jika kita masuk ke dalam gua sangat lapang. Namun saat dilihat dari luar, samping kiri dan kanan seperti lorong yang diapit bebatuan," ungkap pria berumur 55 tahun itu.

Kondisi lapang di dalam gua itu, dahulunya digunakan oleh masyarakat sebagai lokasi untuk bermufakat saat perang kamang.

"Di dalam gua yang lapang, digunakan masyarakat untuk rapat atau bermufakat pada Perang Kamang," tutur Zulkhiyar.

Baca juga: Viral Grup FB Fantasi Sedarah Jadi Wadah Predator Anak, SAPDA: Cerminan Kondisi Masyarakat Indonesia

Perang Kamang sendiri terjadi pada 15 Juni 1908. Gua Ngalau Tarang inilah yang dijadikan masyarakat sebagai benteng pertahanan.

Perang Kamang dikenal dengan perang Belasting atau perang pajak.

Ketika itu, menurut penjelasan Zulkhiyar, masyarakat di Kamang tidak senang dengan penerapan pajak yang terlalu tinggi oleh Pemerintahan Belanda.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved