Solok Selatan

Wabub Yulian Efi Genjot Percepatan Penurunan Stunting di Solok Selatan, Ada 686 Keluarga Jadi Target

Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi apresiasinya atas capaian penurunan angka stunting di Solok Selatan. Kemiskinan ekstrem turut jadi fakto

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Pemkab Solok Selatan
RAKOR PENURUNAN STUNTING- Rapat Koordinasi (Rakor) Periode I Tingkat Kabupaten Solok Selatan yang digelar di Aula Sarantau Sasurambi, Padang Aro, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (24/4/2025). Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi menyampaikan apresiasinya atas capaian penurunan angka stunting yang cukup signifikan. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan kembali menegaskan komitmennya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah.

Hal ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Periode I Tingkat Kabupaten Solok Selatan yang digelar di Aula Sarantau Sasurambi, Padang Aro, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (24/4/2025).

Dalam rakor bertajuk Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi, menyampaikan apresiasinya atas capaian penurunan angka stunting yang cukup signifikan.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2024, prevalensi stunting di Solok Selatan turun drastis dari 31,7 persen menjadi 14,7 persen.

Baca juga: Hadiri Musrenbang RKPD Sumbar 2026, Wabup Yulian Efi: Untuk Dorong Kesejahteraan Masyarakat

“Capaian ini tentu sangat menggembirakan, bahkan sudah jauh lebih baik dibandingkan angka nasional sebesar 31,5 persen dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 23,6 persen,” ujar Yulian Efi.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa angka hanyalah indikator.

“Hal yang paling penting bukan sekedar angka, tetapi percepatan nyata di lapangan demi menghasilkan SDM yang unggul untuk masa depan Solok Selatan,” tegasnya.

Yulian turut menyinggung pentingnya penanganan kemiskinan ekstrem yang turut menjadi faktor risiko stunting.

Baca juga: Pemkab Solok Selatan Sumbar Sebar 4.113 Paket Sembako Murah Jelang Lebaran 2025

"Dalam hal ini, sinergi berbagai pihak dinilai krusial untuk mencapai target pembangunan kesehatan yang berkelanjutan," ungkapnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Erawati menjelaskan, setelah proses verifikasi data, saat ini terdapat 686 Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang menjadi target prioritas.

“Upaya kita tidak hanya fokus pada intervensi gizi, tetapi juga intervensi non-gizi. Prosesnya terus berjalan di lapangan,” ungkap Erawati.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Solok Selatan.

“Semoga melalui rakor ini kita mendapat pencerahan dan semakin solid dalam menyelesaikan kasus stunting di daerah kita,” harapnya. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved