Berita Viral

BBM Samarinda Bikin Mogok! Warga Tuding Pertalite Keruh, Gubernur Sebut ‘Normal’, Kenapa? 

Isu mengenai kualitas BBM kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, keluhan datang dari warga Samarinda, Kalimantan Timur.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Dok. Patra Niaga Kalimantan
WARGA KELUHKAN BBM - Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas'ud bersama tim gabungan dan perwakilan PT Pertamina Patra Niaga tinnjau SPBU Karang Asam, Samarinda, Sabtu (5/4/2025). 

Dia menyatakan, pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen melakukan pengecekan berkala dan acak ke SPBU untuk menjamin mutu BBM.

“Kalau ada kendala, laporkan. Kami siap tindak lanjuti,” tegas Rudi.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Edi Mangun, menyatakan bahwa semua BBM telah melewati proses quality control sebelum disalurkan.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan keluhan melalui Pertamina Call Center 135.

Berita Lain

Kecurangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-16712, Jalan Alternatif Sentul, Bogor, Jawa Barat terungkap.

Di mana SPBU ini untung Rp 3 miliar lebih per tahun karena kecurangan tersebut.

Pengelola SPBU diduga mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan pertamax menggunakan perangkat elektronik yang dioperasikan dengan remote kontrol dan sakelar otomatis.

Ini seperti yang diungkap Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri.

Pengelola SPBU diduga mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan pertamax menggunakan perangkat elektronik yang dioperasikan dengan remote kontrol dan sakelar otomatis.

"Keuntungan dari kecurangan ini, tiap tahun mereka mendapat keuntungan Rp 3,4 miliar," kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung, Rabu (5/3/2025), melansir dari Kompas.com.

Saat ini, pengawas SPBU, Husni Zainun Arun, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk pemilik SPBU.

"Tinggal nanti kita gali, lakukan pendalaman, berapa tahun dia sudah beroperasional SPBU ini sehingga kita tahu keuntungan total mereka selama ini. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah," ujar Nunung.

Dugaan kecurangan ini pertama kali terendus pada Rabu (5/3/2025) siang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved