Berita Viral

BBM Samarinda Bikin Mogok! Warga Tuding Pertalite Keruh, Gubernur Sebut ‘Normal’, Kenapa? 

Isu mengenai kualitas BBM kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, keluhan datang dari warga Samarinda, Kalimantan Timur.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Dok. Patra Niaga Kalimantan
WARGA KELUHKAN BBM - Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas'ud bersama tim gabungan dan perwakilan PT Pertamina Patra Niaga tinnjau SPBU Karang Asam, Samarinda, Sabtu (5/4/2025). 

TRIBUNPADANG.COM - Isu mengenai kualitas BBM kembali menjadi perhatian publik.

Kali ini, keluhan datang dari warga Samarinda, Kalimantan Timur.

Beberapa warga mengungkapkan bahwa kendaraan mereka sempat mengalami masalah setelah mengisi bahan bakar.

Arifin (38), warga Jalan Juanda, mengaku motornya mendadak mogok tak lama setelah mengisi Pertalite.

“Saya biasa isi di SPBU Karang Asam. Minggu lalu motor saya mogok, padahal baru ganti oli. Setelah dicek, katanya bahan bakarnya keruh,” ujarnya Minggu, (6/3/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: VIRAL Mobil Mogok Akibat Pertamax Tercampur Air di Solo, Pertamina Berikan Klarifikasi & Ganti Rugi

Senada dengan Arifin, warga Karang Asem Ulu bernama Linda (42), juga mengeluhkan hal serupa.

“Mobil saya sempat tersendat dan sulit dihidupkan. Suami saya sampai kuras tangki karena takut BBM-nya tercampur air,” kata Linda.

Ia berharap pihak SPBU dan Pertamina lebih rutin mengecek kualitas bahan bakar.

Sementara itu, Pemerintah Kalimantan Timur dan pihak PT Pertamina Patra Niaga menyatakan, semua BBM telah melewati proses quality control sebelum disalurkan.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas’ud bersama tim gabungan dan perwakilan PT Pertamina Patra Niaga turun langsung ke SPBU Karang Asam, Samarinda, Sabtu (5/4/2025), untuk mengecek kualitas bahan bakar menyusul keluhan masyarakat terkait dugaan masalah BBM.

Pengecekan dilakukan terhadap tangki timbun Pertalite dan Pertamax guna memastikan tidak ada kontaminasi yang memengaruhi kualitas BBM.

“Kami ingin pastikan tidak ada benda asing, seperti air, yang bisa menurunkan mutu BBM. Dan hasilnya, setelah dicek, clear, tidak ada kontaminasi,” kata Rudi di lokasi.

Densitas BBM yang diuji disebut masih dalam batas normal, yakni berkisar antara 0,70–0,75.

Gubernur juga menanggapi laporan masyarakat terkait kendaraan mogok, yang menurutnya belum tentu disebabkan oleh kualitas BBM.

“Penyebab kendaraan mogok bisa dari banyak hal, seperti perawatan yang kurang, oli dan filter yang tidak diganti, bahkan karena banjir yang sempat terjadi di beberapa wilayah,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved