Lebaran 2025

Penukaran Uang Baru di Bukittinggi Turun Drastis Hanya Rp5 Miliar, Sebelumnya Rp12 Miliar

Total penukaran uang baru di Kota Bukittinggi pada momen Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Dok. Bank Nagari
PENUKARAN UANG BARU : Sejumlah masyarakat saat menukar uang baru ke Bank Nagari Cabang Bukittinggi beberapa waktu lalu. Pihak Bank mencatat terjadi penurunan jumlah penukaran uang baru pada momen hari raya Idul Fitri 1446 H daripada tahun sebelumnya. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Total penukaran uang baru di Kota Bukittinggi pada momen Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Bank Nagari Cabang Bukittinggi mencatat total penukaran uang baru hanya sepertiga dari tahun lalu.

Wakil Pimpinan Bank Nagari Cabang Bukittinggi, Roni Apladiva, mengatakan bahwa pada tahun ini total penukaran uang baru hanya sepertiga dari tahun sebelumnya, yaitu berkisar 4 hingga 5 miliar.

"Kita di Bank Nagari Bukittinggi melaksanakannya selama tiga hari, yaitu pada tanggal 18 Maret 2025 dari Bank Indonesia yang sebelumnya masyarakat mendaftar dulu melalui aplikasi dengan kuota 100 orang," jelasnya.

"Kemudian kita dari Bank Nagari juga membuka pelayanan penukaran uang baru selama dua hari pada tanggal 20 dan 21 Maret dengan membatasi sebanyak 100 orang per hari dengan jumlah yang juga dibatasi, sehingga semua masyarakat kita bisa dapat semuanya," sambungnya.

Baca juga: Satlantas Padang Panjang Batasi Operasional Angkutan Barang Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran

Selama dua hari penukaran, Roni mengatakan total uang yang ditukarkan yaitu di kisaran Rp 4 miliar hingga Rp. 5 miliar. Jumlah ini jauh daripada tahun sebelumnya yang berkisar Rp. 12 miliyar hingga Rp. 15 miliar.

"Mungkin karena efisiensi atau tidak ada mencetak lagi ya, jadi uang yang akan ditukarkan pun sedikit untuk tahun ini," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk menukar uang baru, itu terlihat dari masyarakat yang sudah mengambil nomor antrian dari subuh.

"Karena kebiasaan masyarakat kita itu pada momen hari raya Idul Fitri tentunya menukarkan uangnya ke uang yang baru, yaitu memberikan uang tersebut ke anak-anak atau yang biasa disebut THR," katanya.

"Kalau kita lebih memfokuskan agar masyarakat semuanya dapat jatah, walaupun sedikit atau banyaknya, sehingga kita batasi dengan pecahan Rp.2 ribu, Rp. 5 ribu, Rp. 10 ribu dan Rp. 20 ribu, dengan maksimal Rp. 1,7 juta pada hari pertama dan Rp. 1,2 di hari kedua," sambungnya.

Baca juga: Pemko Bukittinggi Pastikan Stok Aman dan Harga Stabil Jelang Idul Fitri 2025

Roni juga menyebutkan rata-rata masyarakat menukarkan uang dengan pecahan Rp. 2 ribu dan Rp. 5 ribu.

"Kebanyakan yang pecahan Rp. 2 ribu dan Rp. 5 ribu, yang pecahan Rp. 10 ribu dan Rp. 20 ribu juga ada beberapa," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved