Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi di Sumbar Sembilan Kali Erupsi Sepanjang Maret 2025, Warga Diminta Waspada

Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi mencatat bahwa sepanjang Maret 2025, Gunung Marapi telah mengalami sembilan kali erupsi.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
WAG
ERUPSI GUNUNG MARAPI : Visualisasi Gunung Marapi saat terjadi erupsi, Minggu (16/3/2025) pagi. Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi mencatat bahwa sepanjang Maret 2025, Gunung Marapi telah mengalami sembilan kali erupsi. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu (22/3/2025) pagi.

Erupsi terjadi pukul 08.42 WIB dengan durasi 1 menit 2 detik, namun tinggi kolom abu tidak teramati.

Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi mencatat bahwa sepanjang Maret 2025, Gunung Marapi telah mengalami sembilan kali erupsi.

Petugas PGA Marapi, Teguh Purnomo, menyebutkan aktivitas gunung ini masih tinggi dan masyarakat diminta tetap waspada.

"Erupsi Gunung Marapi terjadi pada 22 Maret 2025 pukul 08.42 WIB. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati," ujar Petugas PGA Marapi, Teguh Purnomo, dalam laporan tertulis yang diterima TribunPadang.com.

Teguh menjelaskan bahwa erupsi berlangsung sekitar 1 menit 2 detik dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 30,5 milimeter.

"Durasi erupsi sekitar 1 menit 2 detik dengan amplitudo maksimum 30,5 milimeter," tambahnya.

Baca juga: Waspada Hujan Lebat! BMKG Prediksi Sebagian Besar Sumbar Diguyur Hujan Hari Ini

Saat ini, status Gunung yang terletak diantara Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini berada pada level II atau waspada. 

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawah atau beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi aliran lahar dingin yang dapat terjadi di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi.

"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar," jelas Teguh.

Bagi warga yang terpapar hujan abu, disarankan untuk mengenakan masker untuk melindungi saluran pernapasan.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk memakai masker yang dapat menutupi hidung dan mulut guna menghindari gangguan pernapasan," tutupnya.(Muhammad Afdal Afrianto/TribunPadang)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved