Kuliner
Sajian Makanan Viral: Antara Menu Sehat, atau Sekadar Godaan Sesaat
BEBERAPA tahun terakhir, fenomena makanan viral semakin marak di berbagai platform media sosial. Berbagai hidangan unik dan inovatif muncul silih
BEBERAPA tahun terakhir, fenomena makanan viral semakin marak di berbagai platform media sosial. Berbagai hidangan unik dan inovatif muncul silih berganti.
Alhasil, menarik perhatian masyarakat dengan tampilan yang menggoda dan klaim manfaat kesehatan yang menggiurkan.
Namun, apakah makanan viral ini benar-benar menyehatkan atau hanya sekadar tren sesaat yang didorong oleh strategi pemasaran?
Salah satu faktor utama yang membuat makanan viral begitu cepat populer adalah kekuatan media sosial.
Berjutaan pengguna aktif, platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan makanan baru.
Video singkat yang menampilkan makanan dengan warna mencolok, tekstur unik, serta klaim kesehatan yang menarik, dapat dengan mudah menarik perhatian dan menggugah rasa penasaran banyak orang.
Selebriti dan influencer turut berperan dalam mempercepat penyebaran tren ini dengan memberikan testimoni atau merekomendasikan produk tertentu.
Meski banyak makanan viral yang diklaim sehat, penting untuk meneliti kandungan sebenarnya sebelum mengonsumsinya.
Beberapa tren makanan memang menggunakan bahan alami dan kaya nutrisi, seperti smoothie bowl yang dibuat dari buah-buahan segar, oatmeal kekinian, atau minuman dengan tambahan kolagen dan protein.
Namun, tak sedikit pula makanan viral yang tinggi gula, kalori, dan zat aditif, tetapi tetap dipasarkan sebagai pilihan sehat.
Misalnya, beberapa varian minuman boba yang diklaim lebih sehat karena menggunakan susu nabati, tetap mengandung kadar gula yang tinggi dan tidak ideal untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Selain aspek kesehatan, banyak makanan viral yang bertahan hanya dalam waktu singkat.
Fenomena ini terjadi karena daya tarik utamanya lebih mengandalkan keunikan visual atau konsep baru, bukan pada manfaat jangka panjang.
Contohnya, beberapa tahun lalu, dalgona coffee menjadi tren besar di awal pandemi, tetapi kini sudah jarang ditemukan dalam menu kafe.
Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik makanan viral sering kali bersifat sementara dan mudah tergantikan oleh tren baru.
Nasi Padang & Nasi Kandar, Dua Hidangan Serumpun yang Serupa di Mata, Berbeda di Rasa |
![]() |
---|
Lontong Khas Malaysia-Indonesia: Menu Varian Kuah Lodeh dan Kering Atau Darat, Sayur, Gulai dan Kari |
![]() |
---|
Kue Lapis Beras Padang dan Kuih Talam Malaysia: Dua Warisan Manis Serumpun |
![]() |
---|
Laris Manis! Keripik Sanjai Bukittinggi Jadi Oleh-Oleh Wajib Wisatawan |
![]() |
---|
Pisang Panggang Santan Gabin Bukittinggi Bikin Meleleh di Lidah, Warisan Rasa dari Dapur Minang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.