Keluarga Pelajar SMK di Agam Sempat Minta Pelaku untuk Antar Korban Pulang, Namun Tak Dihiraukan

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Seorang pria berinisial AR (21) yang sebelumnya membawa kabur anak dibawah umur berinisial YA (16) pelajar di salah satu SMK di kawasan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ternyata sempat dihubungi oleh pihak keluarga untuk mengantarkan korban pulang.

Salah seorang paman korban berinisial AM, menjelaskan hilangnya korban berawal dari pamit keluar sebentar untuk membeli obat ke Pakan Kamih.

"Awalnya ia mengirimkan pesan kepada ibunya bahwa ingin pergi membeli obat ke Pakan Kamih. Kemudian sorenya ia kembali mengirimkan pesan lagi kepada ibunya bahwa akan pergi berbuka bersama temannya," jelasnya saat diwawancarai, Jumat (14/3/2025).

"Namun sudah sampai pukul 21.00 WIB ia masih belum pulang, kemudian dicoba untuk menelfon nomornya tapi tidak aktif. Besoknya ibunya mendapat telfon dari nomor baru, isi percakapannya bahwa kemenakan kita ini dibawa kerja di Kabupaten Pasaman, dengan seorang ibu yang membawa korban bekerja dan akan disekolahkan," sambungnya.

Selanjutnya, kata AM, ia pun mencoba minta tolong kepada pihak berwajib untuk melacak keberadaan orang yang menghubungi ibunya tersebut.

Kemudian, setelah ditelusuri, ternyata di dapati lokasi korban bersama pelaku yang saat itu sedang berada di Kota Padang Panjang melalui hasil penelusuran pihak berwajib dan rekaman CCTV yang diterima oleh pihak kepolisian.

"Kami pun pergi ke Kota Padang Panjang untuk mencoba mencarinya. Kami pun berkoordinasi dengan Babhinkamtibmas untuk mencari pelaku," katanya.

Baca juga: Bawa Kabur Pelajar SMK Agam ke Batam, Kekasih Akui Sudah Lakukan Hubungan Suami Istri

"Tapi kami terkejut ketika tahu dari rekaman CCTV tersebut ternyata kemenakan kita ini pergi bersama seorang pria," katanya.

Setelah itu, AM bersama pihak keluarganya mencoba menghubungi nomor tersebut dan meminta agar pelaku mengantarkan kemenakannya pulang.

"Tapi pelaku ini selalu berdalih kalau ia sudah mengantarkan kemenakan kita dengan mengatakan bahwa sudah diantarkan untuk naik busa atau travel," jelasnya.

"Kita tunggu, kita tunggu tapi tak ada juga kepastian dari kemenakan kita ini. Karena merasa dipermainkan, kita pun melaporkan kejadian ini ke polisi," sambungnya.

AM beserta keluarga besarnya pun bersyukur karena pihak kepolisian bisa membantu menemukan kembali kemenakannya.

Ia pun mengucapkan terimakasih atas segala usaha dan upaya kepada seluruh pihak yang sudah turut serta membantu mencari kemenakannya hingga ditemukan.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News