Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Erupsi Hari Ini, Abu Vulkanik Tak Ganggu Penerbangan di Sumbar

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu (8/3/2025) pagi. Meski terjadi letusan, aktivitas penerbangan di bandara

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Wa Grup
ERUPSI GUNUNG MARAPI: Visualisasi Gunung Marapi saat terjadi erupsi, Sabtu (8/3/2025) pagi. Meski terjadi letusan, aktivitas penerbangan di bandara sekitar dipastikan tidak terdampak. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu (8/3/2025) pagi. Meski terjadi letusan, aktivitas penerbangan di bandara sekitar dipastikan tidak terdampak.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi melaporkan erupsi terjadi pukul 10.41 WIB. Petugas PGA, Ahmad Rifandi, menyebut kolom abu tidak terlihat karena tertutup kabut.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan mengatakan arah angin di sekitar kawasan Gunung Marapi Sumbar mengarah ke Timur Laut.

"Berikut informasi SIGMET terbaru Gunung Marapi berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 8 Maret 2025 pukul 11.20 WIB hingga pukul 17.20 WIB. Teramati sebaran debu Abu Vulkanik Gunung Marapi pada tanggal 8 Maret 2025 pukul 10.50 WIB pada ketinggian hingga 12.000 Kaki bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 20 knot dan diprakirakan intensitasnya melemah," jelasnya.

"Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini. Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test," pungkasnya.

Baca juga: Dijanjikan Upah Rp13 Juta per Kg, 4 Kurir Bawa 7 Paket Besar Sabu dari Aceh ke Sumbar

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang bermukim di sekitar lemba atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Baca juga: DPR Dorong Gotong Royong Pemerintah Pusat dan Pemda Soal Dana PSU Pilkada 2024

Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved