Mayat Dalam Karung

Tangan Diborgol, Ayah Hadiri Pemakaman Siswi Korban Pembunuhan di Tanah Datar Dikawal Petugas Lapas

 Sebuah pemandangan tak biasa terlihat saat pemakaman CNS (15), korban pembunuhan di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab,

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
SS Situlang Chanel
MAYAT DALAM KARUNG - Ayah CNS (15), yang masih menjalani hukuman penjara, hadir di pemakaman dengan tangan diborgol. Kedatangan ayah korban, yang mengenakan baju tahanan berwarna biru, diiringi oleh sejumlah petugas dari Lapas Sijunjung. 

TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR -  Sebuah pemandangan tak biasa terlihat saat pemakaman CNS (15), korban pembunuhan di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Ayah korban, yang masih menjalani hukuman penjara, hadir di pemakaman dengan tangan diborgol.

Berdasarkan video yang dilihat TribunPadang.com, kedatangan ayah korban, yang mengenakan baju tahanan berwarna biru, diiringi oleh sejumlah petugas dari Lapas Sijunjung.

Ia datang  datang ke rumah duka dengan menggunakan mobil bertuliskan Transpas Sijunjung.

Ayahnya datang menggunakan baju tahanan warna biru dengan kedua tangan sambil diborgol dan diiringi oleh sejumlah petugas.

Baca juga: Heboh Tato di Tangan Mayat dalam Karung di Tanah Datar Sumbar, Ibu Korban: Itu Henna

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, ayah dari korban sebelumnya terjerat kasus peredaran narkotika.

"Iya benar kemarin ayahnya datang diantar oleh petugas Lapas sekira pukul 16.00 WIB," kata salah seorang warga sekitar, Acun, Jumat (21/2/2025).

"Ayahnya kalau tidak salah terlibat kasus narkotika," sambungnya.

Selain itu, kata Acun, ayah korban sebelumnya divonis selama enam tahun kurungan penjara.

Acun juga menyebutkan bahwa ayah korban kabarnya akan selesai masa penahanan pada bulan Mei 2025 mendatang.

Baca juga: Fakta Mengejutkan Sebelum Tewas, CNS Ambil Tangkapan Layar Status WhatsApp Berisi Ancaman Pembunuhan

"Kalau tidak salah vonisnya enam tahun, kabarnya  juga akan keluar bulan Mei nanti," ujarnya.

Selanjutnya, kata Acun, setelah melihat anaknya dikuburkan, sekira pukul 19.00 WIB ayah dari korban langsung dibawa kembali ke Lapas Sijunjung.

Keluarga Ungkap Ancaman Pembunuhan

Keluarga korban mengungkap adanya tangkapan layar berisi ancaman pembunuhan sebelum korban ditemukan tewas dalam karung, Jumat (21/2/2025).

Korban ditemukan di pinggir jalan daerah Tabek Bunta, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Rabu (19/2/2025). Jenazah telah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Kamis (20/2/2025).

Ibu korban, Liza Delka, menyampaikan bahwa gambar dengan tulisan berupa nama di tangan anaknya bukanlah tato, melainkan terbuat dari henna. 

Liza Delka selaku orang tua korban menyampaikan bahwa anaknya sedang berada di tempat neneknya dan sempat memasak gorengan dari Magrib hingga pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Awal Mula Ibu Tahu Anaknya Jadi Korban Pembunuhan di Tanah Datar Sumbar

Namun, ternyata korban tidak tidur di rumah neneknya yang hanya bersebelahan dengan rumahnya. Akhirnya, pada pagi hari korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terbungkus karung.

Liza Delka mengatakan, untuk lokasi rumahnya dari lokasi penemuan jenazah anaknya berjarak sekitar 10 kilometer.

Untuk perkara ini masih dalam penyelidikan dari Polres Tanah Datar. Liza Delka menyebutkan bahwa anaknya memiliki banyak teman dekat. Semua kontak dari teman dekat korban telah diberikan kepada pihak kepolisian.

"Semalam itu dia (korban) ada melakukan tangkapan layar sebuah status di WhatsApp salah satu orang, intinya hendak melakukan pembunuhan. Ada seseorang mau membunuh, kalau tidak salah isi tulisannya itu, kalau kau berani macam-macam denganku, akan ku bunuh kau," ujar Liza Delka.

Ia menyampaikan, korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pernah curhat kepada adiknya. Dimana ada teman dekatnya pernah mengajak berkelahi dengan membawa pisau.

Baca juga: Siswi Ditemukan Tewas dalam Karung di Tanah Datar, Keluarga Kenali dari Gambar Henna di Tangan

"Hanya itu saja yang saya tahu dari cerita adiknya. Kalau untuk korban anaknya patuh, penurut, dan tidak banyak cerita. Saat berada di rumah dan kalau mau cerita, ya yang penting-penting saja," ujar Liza Delka.

Sebagai orang tua, Liza Delka berharap agar orang yang telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia segera dapat diamankan oleh pihak kepolisian. Ia juga memohon doa agar anaknya meninggal dunia dalam kondisi Khusnul Khotimah.

"Hanya itu harapan saya, meminta doa kepada semua dan seluruh masyarakat Indonesia. Dan, semoga untuk pelakunya dapat secepatnya tertangkap, karena telah membunuh anak saya," pungkasnya. (*)
 
 


 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved