Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: 71 Pelanggar Ditilang dalam 4 Hari di Pasbar, Harga Cabai Merah di Sijunjung Turun
Mulai dari berita tentang 71 Pelanggar Ditilang dalam 4 Hari di Pasbar hingga berita tentang Harga Cabai Merah di Sijunjung Turun.
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM - Berita populer TribunPadang.com sepanjang Kamis (13/2/2025) kembali bisa Anda baca.
Ada sejumlah berita populer Sumbar yang terjadi sepanjang akhir pekan kemarin.
Mulai dari berita tentang 71 Pelanggar Ditilang dalam 4 Hari di Pasbar hingga berita tentang Harga Cabai Merah di Sijunjung Turun.
Berikut selengkapnya berita Populer Sumbar sepanjang Kamis (13/2/2025):
71 Pelanggar Ditilang dalam 4 Hari di Pasbar
Sebanyak 71 pengendara di Pasaman Barat, Sumatera Barat ditilang dalam empat hari pelaksanaan Operasi Keselamatan Singgalang 2025.
Mayoritas pelanggaran yang ditemukan adalah tidak menggunakan helm dan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL).
"Dari 71 pelanggar yang terjaring dalam operasi keselamatan itu mayoritas pelanggaran tidak menggunakan helm dan kendaraan ODOL," kata Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto melalui Kasat Lantas AKP Rina Aryanti kepada tribunpadang.com di Simpang Empat, Kamis (13/2/2025).
Disampaikan, bahwa selain melakukan penindakan pihaknya dalam melakukan operasi keselamatan ini berfokus kepada edukasi dan imbauan.
"Kepada pengendara kita imbau agar lebih sadar dalam berlalu lintas, namun tetap ada penindakan jika ditemukan pelanggaran yang dapat menjadi penyebab kecelakaan dan fatalitas kecelakaan," ungkapnya.
Baca juga: 12 Perusahaan di Pasaman Barat Raih Penghargaan Zero Accident
Ia menambahkan, bahwa harapannya dengan dilaksanakannya operasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas, menekan angka kecelakaan lalulintas dan fatalitas korban serta mengurangi jumlah pelanggaran.
Disamping itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam membudayakan tertib berlalulintas dan mematuhi aturan dan menyebarkan informasi keselamatan di media sosial.
"Masyarakat juga kita minta untuk mendukung kegiatan edukasi keselamatan berkendara di komunitasnya serta melaporkan pelanggaran lalulintas atau kecelakaan kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Karena menurutnya, operasi keselamatan itu bukan sekadar kegiatan rutin kepolisian, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan budaya tertib berlalulintas demi keselamatan bersama.
Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan agar masyarakat lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas, bukan karena takut ditilang, tetapi karena memahami pentingnya keselamatan.
Baca juga: Tanpa HGU dan Izin Lingkungan, PT Agrowiratama Pasaman Barat Tetap Beroperasi di Lahan Muaro Kiawai
"Juga untuk menekan angka kecelakaan secara signifikan terutama yang berakibat fatal seperti meninggal dunia atau luka berat, karena Pasaman Barat berada pada urutan kedua tertinggi angka kecelakaan se Sumatera Barat," jelasnya.
Kedepan, AKP Rina Aryanti berharap terbangunnya budaya keselamatan dalam berlalulintas di tengah masyarakat. Sehingga tertib berlalulintas itu bukan lagi sekedar aturan tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
"Akhirnya setiap pengendara diharapkan bisa lebih memahami bahwa mereka tidak hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tetapi juga terhadap keselamatan orang lain di jalan," tegasnya.
Terakhir, disampaikan bahwa yang menjadi prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran dalam operasi keselamatan ini seperti tidak memakai helm, balap liar/ugal-ugalan, melawan arus, boncengan lebih dari satu orang, mengemudi dalam keadaan mabuk, kendaraan ODOL, pengendara dibawah umur, tidak menyalakan lampu di malam hari, knalpot brong dan mobil pribadi yang digunakan untuk angkutan umum (travel gelap) serta kendaraan yang menggunakan lampu tambahan tidak sesuai standar.
Harga Cabai Merah di Sijunjung Turun
Harga cabai merah di Pasar Sijunjung berangsur-angsur turun dari seminggu yang lalu.
Pantaun TribunPadang.com, saat berkunjung ke Pasar Sijunjung, Kamis (13/2/2025) harga cabai merah berkisar Rp55 ribu sekilo.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Sijunjung, Lia mengatakan harga cabai mengalami penurunan.
“Seminggu yang lalu harga cabai merah berkisar Rp80 ribu sekilo sekarang sudah turun menjadi Rp55 ribu sekilo,” ungkapnya.
Dijelaskan Lia, penyebab harga cabai merah mengalami penurunan karna stok cabai dari daerah luar sudah masuk.
Berbagai stok cabai merah sudah masuk apalagi cabai dari Lampung.
“Kualitas cabai luar daerah hampir sama dengan cabai kampung mungkin tingkat kepedasan yang agak berbeda,” kata Lia.
Baca juga: 24 Puskesmas di Padang Siap Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat saat Ulang Tahun
Kemudian cuaca sudah mulai membaik sehingga kemungkinan gagal panen petani cabai semakin rendah.
Berbeda dari sebulan atau dua bulan yang lalu cuaca musim hujan hingga banyak cabai petani menjadi busuk.
Lanjut Lia, harga cabai yang sudah turun berdampak pada pembelian masyarakat yang berangsur-angsur naik.
“Ketika cabai mahal kemarin, masyarakat rata-rata membeli setengah kilo saja sekarang sudah menjadi sekilo bahkan ada yang beli untuk stok kedepannya,” tutupnya.(*)
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
4 BERITA POPULER SUMBAR: Gubernur Mahyeldi Lantik Sejumlah Kadis & Polemik Pemindahan Honorer Solok |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Sidang Polisi Tembak Polisi Ditunda dan Warga Segel Kantor Nagari di Pasbar |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Viral Jaksa Selingkuh, Laka Beruntun dan Diva Aurel Bikin Presiden Goyang |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Klarifikasi Pendaki di Gunung Talang dan Diva Aurel Tampil di Istana Negara |
![]() |
---|
BERITA POPULER SUMBAR: Keunikan Pawai Alegoris, Wako Pariaman Pastikan PBB Tak Naik & Kasus Curanmor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.