PMK di Sumbar
Tiga Sapi Mati Akibat PMK di Padang Pariaman Sumbar, 627 Kasus Terdata
Sebanyak tiga sapi mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Selain ternak terjangkit, peternak juga harus mengisolasi ternak yang keluar masuk ke dalam kandang.
"Jadi kalau baru membeli ternak jangan langsung digabungkan, isolasi dulu," ujarnya.
Selain isolasi, kebersihan kandang juga harus menjadi perhatian para peternak, agar virus penyebab PMK tidak berkembang biak.
"Peternak harus pintar dengan meningkatkan kebersihan kandangnya dan harus melakukan disinfeksi melalui penyemprotan disinfektan untuk pembunuhan hama," tuturnya.
Baca juga: Waspada Wabah PMK, Distan Padang Ingatkan Peternak Jaga Kebersihan Kandang
Lebih lanjut peternak juga harus memperhatikan kesehatan ternaknya dengan memberi makanan bernutrisi tinggi dan bervitamin.
"Tujuannya agar stamina dan kondisi ternak lebih prima tidak mudah terpapar PMK," sebutnya.
Ia menyebut kondisi PMK saat ini sebenarnya sudah tidak seperti pertama kali muncul di Padang Pariaman.
Ia menilai para peternak Padang Pariaman sudah paham akan penyakit ini, sehingga bisa melakukan antisipasi dini.(*)
Akibat PMK, Kawin Suntik Ternak di Padang Pariaman Turun pada 2024 |
![]() |
---|
2.000 Dosis Vaksin PMK Ternak di Kabupaten Solok Tersalurkan, Upaya Tambahan Diajukan |
![]() |
---|
Kasus PMK di Kabupaten Solok Nol, 143 Ternak Sembuh 100 Persen, Tidak Ada Ternak yang Mati |
![]() |
---|
Dinas Pertanian Kabupaten Solok Sumbar Gencarkan Edukasi Cegah PMK pada Ternak |
![]() |
---|
Dinas Pertanian Solok Sumbar Percepat Vaksinasi PMK, Sudah 662 Dosis Disuntikkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.