Update Kasus Gigitan Anjing di Padang, Dinas Pertanian: Hewannya Sudah Ditangkap, Diperiksa ke Labor

Untuk korban diketahui berinisial M (40) berjenis kelamin perempuan yang digigit pada bagian tumit sebelah kanan pada tanggal 13 Januari 2025.

Selanjutnya berinisial DMP (10) digigit pada bagian betis sebelah kanan pada tanggal 16 Januari 2025. Kemudian, inisial TH (10) digigit di bagian betis sebelah kiri pada tanggal 18 Januari 2025.

Terakhir, inisial A (10) yang digigit pada bagian paha kanan dan betis kiri pada tanggal Januari 2025.

"Kejadiannya sudah lebih satu minggu yang lalu, untuk anjingnya sudah mati dan sudah dikirim ke labor," kata Syafrizal.

Ia menyebutkan untuk bangkai anjing diperiksa di Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Veteriner Bukittinggi.

Setelah hasil pemeriksaan bangkai anjing keluar, Syafrizal menyebutkan bahwa hewan tersebut terkonfirmasi positif rabies.

Sedangkan untuk manusianya yang terkena gigitan anjing sudah dibawa ke Puskesmas agar mendapatkan perawatan dengan disuntik Vaksin Anti Rabies.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Polisi Tembak Polisi di Mapolres Solok Selatan: Saksi Dihadirkan di Adegan Awal

"Untuk korban sudah ditangani, hanya ada satu orang yang sempat takut melaporkan ke orang tuanya bahwa telah digigit anjing," katanya.

Namun, untuk satu korban gigitan anjing itu sudah dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies di Puskesmas.

"Cuma tindak lanjut, kita akan melakukan sosialisasi bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing, kera, anjing," katanya.

Pihaknya sudah memberikan himbauan kepada masyarakat melalui RT dan RW, bagi yang mempunyai hewan peliharaan untuk dilakukan vaksinasi Hewan Pembawa Rabies (HPR).

Kalau masyarakat bersedia, kita menyediakan suntik rabies secara gratis yang sudah disediakan oleh Dinas terkait.

"Saat ini kita masih menunggu dari RT dan RW untuk mengumpulkan warganya agar mau melakukan suntik vaksin rabies kepada hewan peliharaannya," pungkasnya.