Update Kasus Gigitan Anjing di Padang, Dinas Pertanian: Hewannya Sudah Ditangkap, Diperiksa ke Labor

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Update kasus gigitan anjing di Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (23/1/2025).

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengatakan bahwa ada satu orang digigit anjing liar di Kelurahan Korong Gadang.

"Untuk kejadian Kelurahan Korong Gadang, Padang, untuk anjingnya sudah dapat sekitar pukul 13.30 WIB," kata Yoice Yuliani, saat dihubungi TribunPadang.com.

Disampaikannya,untuk satwa ini akan dikirim untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium terkait apakah positif rabies atau tidak.

Yoice Yuliani juga menyebutkan adanya satu orang yang sedang berjalan tiba-tiba digigit anjing.

"Korbannya sedang jalan, tiba-tiba digigit anjing di Kawasan Lubuk Begalung, Padang. Namun, untuk anjingnya belum ditemukan," katanya.

Akibat adanya laporan kasus gigitan anjing ini, Dinas Pertanian Kota Padang langsung menggelar vaksinasi Hewan Pembawa Rabies (HPR).

Baca juga: Kasus Gigitan Anjing di Kuranji Padang, Rabies Juga Dilaporkan di Kecamatan Lubuk Begalung

Untuk hari ini telah dilaksanakan di Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji. Selanjutnya di Kawasan Kecamatan Lubuk Begalung, Padang.

"Bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan kera tolong tidak dilepasliarkan," katanya.

Yoice Yuliani juga berharap kepada masyarakat yang menemukan adanya kasus gigitan hewan liar untuk segera melapor ke Dinas Pertanian.

Sedangkan untuk manusianya dibawa ke Puskesmas. Selain itu, untuk penanganan sementara sebelum dibawa ke Puskesmas bisa dicuci lukanya dengan air mengalir.

Kata dia, dicuci dengan air mengalir agar tidak cepat jalan ke otak.

"Bagi masyarakat yang punya peliharaan anjing, kucing, dan kera untuk rutin memberikan vaksinasi," ujar Yoice Yuliani.

Sebelumnya, Lurah Kuranji, Syafrizal, membenarkan adanya empat orang warganya yang digigit anjing di Kelurahan Kuranji, Kota Padang, Sumbar.

"Korbannya ada satu orang perempuan dan tiga orang laki-laki," kata Syafrizal, Kamis (23/1/2025).

Untuk korban diketahui berinisial M (40) berjenis kelamin perempuan yang digigit pada bagian tumit sebelah kanan pada tanggal 13 Januari 2025.

Selanjutnya berinisial DMP (10) digigit pada bagian betis sebelah kanan pada tanggal 16 Januari 2025. Kemudian, inisial TH (10) digigit di bagian betis sebelah kiri pada tanggal 18 Januari 2025.

Terakhir, inisial A (10) yang digigit pada bagian paha kanan dan betis kiri pada tanggal Januari 2025.

"Kejadiannya sudah lebih satu minggu yang lalu, untuk anjingnya sudah mati dan sudah dikirim ke labor," kata Syafrizal.

Ia menyebutkan untuk bangkai anjing diperiksa di Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Veteriner Bukittinggi.

Setelah hasil pemeriksaan bangkai anjing keluar, Syafrizal menyebutkan bahwa hewan tersebut terkonfirmasi positif rabies.

Sedangkan untuk manusianya yang terkena gigitan anjing sudah dibawa ke Puskesmas agar mendapatkan perawatan dengan disuntik Vaksin Anti Rabies.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Polisi Tembak Polisi di Mapolres Solok Selatan: Saksi Dihadirkan di Adegan Awal

"Untuk korban sudah ditangani, hanya ada satu orang yang sempat takut melaporkan ke orang tuanya bahwa telah digigit anjing," katanya.

Namun, untuk satu korban gigitan anjing itu sudah dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies di Puskesmas.

"Cuma tindak lanjut, kita akan melakukan sosialisasi bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing, kera, anjing," katanya.

Pihaknya sudah memberikan himbauan kepada masyarakat melalui RT dan RW, bagi yang mempunyai hewan peliharaan untuk dilakukan vaksinasi Hewan Pembawa Rabies (HPR).

Kalau masyarakat bersedia, kita menyediakan suntik rabies secara gratis yang sudah disediakan oleh Dinas terkait.

"Saat ini kita masih menunggu dari RT dan RW untuk mengumpulkan warganya agar mau melakukan suntik vaksin rabies kepada hewan peliharaannya," pungkasnya.