Kabupaten Pasaman Barat
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pasaman Barat Upayakan Stabilitas Harga Jagung
Kabupaten Pasaman Barat diketahui merupakan salah satu daerah penghasil dan penyumbang jagung di Provinsi Sumatera Barat. Jumlahnya mencapai 40 persen
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Kabupaten Pasaman Barat diketahui merupakan salah satu daerah penghasil dan penyumbang jagung di Provinsi Sumatera Barat. Jumlahnya mencapai 40 persen dari total kebutuhan jagung di Sumatera Barat.
Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menggalakkan budidaya komoditi jagung tersebut.
Salah satunya adalah memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit yang sedang tahap peremajaan untuk ditanami jagung dengan sistem tumpang sari.
“Sebenarnya untuk penanaman jagung dengan sistem tumpang sari telah dilakukan sejak awal proses replanting di Pasaman Barat yaitu sekitar enam tahun yang lalu,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Doddy San Ismail didampingi Kepala Dinas Perikanan Zulfi Agus dan Kepala Dinas Sosial Randy Hendrawan seusai penanaman jagung bersama Polres Pasaman Barat, Jumat (3/1/2025) sore.
Disampaikan, bahwa potensi di lapangan itu bisa sampai lima hektar untuk lokasi integrasi sawit dengan jagung. Oleh karena itu, menurutnya petani atau pelaku jagung tidak perlu khawatir terhadap hasil panen.
Baca juga: Marak Aksi Tawuran di Kota Padang, Polisi: Ketika Dicegah, Pelakunya Lari ke Wilayah Lain
“Jika kita laksanakan proses good farming yang baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Insya Allah itu produksinya bisa sampai empat atau lima ton per hektarnya,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa sistem integrasi tumpang sari itu sudah terlebih dahulu dianalisa oleh ahli maupun Litbang dari Kementerian Pertanian.
“Hari ini, Pasaman Barat ditargetkan untuk kegiatan integrasi tumpang sari di lahan kering kelapa sawit ini, itu ditargetkan 3.866 hektar,”ungkapnya.
Harapannya, angka itu bisa tercapai dengan semaksimal mungkin dengan potensi produksi bisa mencapai 20.000 ton.
Sedangkan untuk targetnya, mungkin sekitar dua kali tanam kedepannya di tahun 2025 atau bahkan harapannya bisa mencapai tiga kali tanam dengan potensi dan kondisi cuaca yang baik.
Baca juga: Ganggu Pelayanan Publik, Ombudsman Sumbar Minta Persoalan Trans Padang Segera Diselesaikan
“Kedepannya Pasaman Barat ini ada potensi-potensi produksi di lahan kelapa sawit, milik perusahaan kelapa sawit yang akan dilakukan proses replanting. Termasuk upaya stabilitas harga tengah kita upayakan,” imbuhnya.
Pasalnya, untuk stabilitas harga pemerintah saat ini tengah membangun pabrik silo pengeringan jagung dan juga akan bekerja sama dengan Bulog untuk menyerap jagung yang ditanam oleh masyarakat dengan perkiraan jumlah mencapai 3.800 sampai 6.500 ton.
“Kedepan kita akan jajaki upaya untuk dilakukan MoU bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi maupun perusahaan jagung yang ada di Sumatera Barat untuk penyerapan hasil jagung tersebut, sehingga terciptanya stabilitas harga,” pungkasnya.
| Lima Guru Pasaman Barat Raih Penghargaan GTK Sumbar 2025, Dua Melaju ke Tingkat Nasional |
|
|---|
| Polres Pasaman Barat Gelar Apel Gabungan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana |
|
|---|
| Tim Polres Pasbar dan Ditreskrimsus Polda Sumbar Sasar PETI di Muara Mangkisek Talamau Pasaman Barat |
|
|---|
| Mayat Mr X Ditemukan di Kebun Sawit Pasaman Barat, Kapolres: Tim INAFIS Olah TKP dan Pulbaket |
|
|---|
| Razia Polres Pasaman Barat Tak Temukan Aktivitas PETI, Hanya Pondok Kosong dan Lubang Bekas Tambang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Tanaman-Pangan-dan-Holtikultura-Pasaman-Barat-Doddy-San-Ismail.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.