Penganiayaan Anak di Padang Pariaman

Tak Cuma Kalah Judol, Ayah Tiri di Padang Pariaman Juga Nyabu Sebelum Aniaya Bayi hingga Patah Kaki

Seorang ayah tiri berinisial BND (33) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) diamankan setelah menganiaya anak tirinya yang berusia dua tahun.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Kapolres Padang Pariaman bersama tersangka ayah tiri yang aniaya anak tiri hingga kritis dalam jumpa pers, Selasa (24/12/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN – Seorang ayah tiri berinisial BND (33) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) diamankan setelah menganiaya anak tirinya yang berusia dua tahun. 

Hasil tes urine menunjukkan, BND positif menggunakan narkoba jenis sabu satu hari sebelum kejadian.

Hal ini disampaikan langsung Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir setelah pihaknya melakukan tes urine pada pelaku.

BND merupakan ayah tiri dari korban yang baru menikah dengan ibu korban November 2024, ia diamankan pihak kepolisian di rumah istrinya.

Penangkapan BND dilakukan berdasarkan laporan dari ibu korban atas dugaan kekerasan pada anak.

Baca juga: Kalah Judi Online Pemicu Ayah Tiri Aniaya Balita di Padang Pariaman hingga Patah Kaki

"Saat kami amankan di rumah, kami temukan ada Bing di lokasi, kondisi bong itu seperti siap digunakan," ujar Kapolres, Selasa (24/12/2024).

Ternyata saat dilakukan pemeriksaan benar saja pelaku baru menggunakan narkotika jenis sabu satu hari sebelum kejadian.

Kapolres menyebut, pengaruh narkotika yang digunakan tersangka juga menjadi penyebab BND melakukan tindakan kekerasan pada anak tirinya.

"Jadi selain kalah judol waktu kejadian, pengaruh narkotika membuat tersangka kurang tidur sehingga emosionalnya tidak stabil dan berbuat semena-mena," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kisah tragis bayi dua tahun di Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang dianiaya ayah tirinya harus mendapat perawatan lebih lanjut dari dokter bedah otot kaki dan tulang.

Baca juga: Ayah Tiri Aniaya Bayi 2 Tahun di Padang Pariaman Diamankan Polisi, Korban Alami Patah Tulang

Dokter Jaga RSUD Parit Malintang Tri Purwo, saat dikonfirmasi mengatakan, posisi pasien saat ini sudah dirujuk pihaknya ke RS Unand untuk perawatan lebih lanjut.

Tri Purwo menerangkan, saat pasien datang ke RSUD Parit Malintang, pihaknya menemukan tulang paha kiri patah, jejas di bagian dada dan sesak nafas.

"Langkah pertama kami kemarin adalah memberikan oksigen pada pasien karena ada pengurangan saturasi oksigen," ujarnya.

Setelah mendapatkan oksigen pihak rumah sakit melakukan rontgen pada sejumlah tubuh korban sebelum mengambil tindakan medis.

Setelah mendapat tindakan medis, Tri mengaku kondisi pasien sudah kembali stabil meski harus dibantu tabung oksigen untuk bernafas.

Baca juga: Ibu Histeris! Bayi 2 Tahun Sekarat Dianiaya Ayah Tiri di Padang Pariaman saat Ditinggal ke Pasar

Kendati sudah stabil, pihak rumah sakit tetap memberi rujukan pada keluarga pasien untuk mendapat penangan lebih lanjut melalui dokter spesialis otot dan tulang di rumah sakit di Kota Padang.

Ia menerangkan patah tulang di bagian paha korban secara media terjadi karena ada hantaman benda tumpul atau tekanan yang bersifat putaran.

Sebelumnya diberitakan, Sambil terisak Melissa harus membawa bayinya bersama tetangga ke RSUD Parit Malintang, bayinya yang masih berumur dua tahun itu, sudah hampir dibilang sekarat, pasca ia tinggal sesaat untuk belanja kebutuhan rumah tangga,Senin (23/12/2024).

Saat dihubungi TribunPadang.com, Melissa menjabarkan kronologis kejadian penganiayaan bayinya berlangsung sangat cepat.

Ia menyebut bayi itu dia iya oleh suaminya yang merupakan bapak tiri dari bayi tersebut, saat ia pergi belanja ke pasar.

Baca juga: Akses Jalan Rusak Parah, Warga Rurapatontang Pasaman Barat Sering Terhambat Sakit dan Kelahiran

"Sekitar pukul 05.00 WIB, bayi saya sudah bangun dan sempat bermain sebentar dengan saya sambil memanggil nama saya," ujarnya memaparkan kejadian yang sangat membuatnya terpukul.

Selang setengah jam bermain dengan bayinya sambil bersiap-siap, meninggalkan bayinya pada suaminya untuk pergi ke pasar, membeli santan.

Hanya tiga puluh menit Melissa belanja di pasar, saat kembali ke rumah ia mendapati bayi sudah dalam kondisi sekarat.

"Nafasnya sudah satu-satu, raut wajahnya menahan sakit seperti orang kritis. Serta kondisi kakinya sudah seperti remuk," ujarnya tersedu di balik telepon.

Melihat kondisi itu, Melissa langsung bertanya pada suaminya berinisial BND, hanya saja suaminya bersikeras tidak melakukan apa-apa pada anaknya.

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah, Dua Anak Tewas Hanyut di Kawasan Lori Lubuk Minturun, Kota Padang Sumbar

Kecurigaan Melissa pada suaminya sangat mendasar karena sang bayi ditinggal bersama BND, akibatnya Melissa sempat cek cok dengan suaminya yang tidak mau mengaku.

"Karena tidak ada kejelasan saya langsung bawa anak ke rumah sakit. Di rumah sakit baru jelas apa saja yang dialami oleh anak saya," ujarnya.

Ia menyebut, bagian paha kiri bayinya patah, dan ada luka lebam dibagian dada yang diduga dilakukan oleh suaminya.

Saat ini Melissa mengaku, bayinya sudah berada di RS Unand untuk perawatan lebih lanjut, ke dokter spesialis tulang.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved