Pilkada 2024
Mimpi Jadi Tentara Berujung Walikota, Cerita Yota Balad Walikota Terpilih Pariaman Pilkada 2024
Siapa kira Wali Kota terpilih di Pilkada 2024 Kota Pariaman, Yota Balad memiliki cita ingin menjadi tentara semasa kecilnya
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM,PARIAMAN – Siapa kira Wali Kota terpilih di Pilkada 2024 Kota Pariaman, Yota Balad memiliki cita ingin menjadi tentara semasa kecilnya.
Cita tersebut disampaikan anak bungsu dari tujuh bersaudara tersebut saat ditemui TribunPadang.com, di rumahnya, pasca menjalani rutinitas sebagai pasangan calon yang unggul dalam hasil rekapitulasi perolehan suara KPU Kota Pariaman.
Seperti halnya saat masa kampanye, setelah muncul hasil perolehan suara, hari-hari Yota sudah hampir menjadi milik masyarakat Kota Pariaman.
Sambil menunggu adzan maghrib, pria bertubuh gempal dan tinggi itu, bercerita tentang sejumlah kenangan masa kecilnya pada TribunPadang.com.
Menarik dari cerita pria kelahiran 2 Agustus 1977 itu, ternyata ia sejak kecil memang sudah ada niatan untuk menjadi kepala daerah.
Baca juga: Profil Yota Balad, Wali Kota Pariaman Terpilih Pilkada 2024: dari Ruang Sekda ke Balai Kota
Hanya saja cita-cita itu rencananya akan ia wujudkan jika sudah menjadi tentara, dimana saat masa Yota tumbuh, banyak kepala daerah berlatar belakang tentara (orde baru).
“Kalau sejak kecil memang rencana hati bisa jadi tentara, waktu sudah jadi tentara harapannya bisa jadi bupati Padang Pariaman,” ujarnya, menjelaskan bahwa saat cita itu muncul Kota Pariaman masih belum menjadi daerah otonom.
Mengingat citanya tersebut, mata Yota berkelindan ke arah atas, tiba-tiba ia teringat ternyata dari kecil sudah terbesit rencana untuk menjadi kepala daerah dalam dirinya.
“Berarti sudah terbesit juga dari dulu rencana ini (jadi kepala daerah),” ujarnya tertawa kecil, sambil membenarkan posisi duduknya.
Cita ayah tiga anak itu menjadi tentara sempat ia coba wujudkan saat menjalani tes Akabri tahun 1995, tapi garis tangannya tidak ada di sana, Yota gagal.
Baca juga: Bawaslu Kota Pariaman Temukan Indikasi Pelanggaran Pidana di Hari Pemungutan Suara
Di tahun yang sama mantan Sekda Kota Pariaman tersebut, juga sempat mencoba seleksi STPDN yang saat ini lebih dikenal dengan institut pemerintah dalam Negeri (IPDN), tapi masih belum beruntung.
Anak dari pensiunan PNS itu, mengaku tes IPDN yang ia jalani bukan karena ingin mengikuti jejak ayahnya, tapi merupakan pengaruh dari seniornya saat menjadi atlet tenis Padang Pariaman.
Benar, pria berbadan bongsor tersebut merupakan seorang atlet tenis yang menjadi langganan untuk mewakili Padang Pariaman di masa mudanya.
Ragam prestasi sebagai atlet tenis pernah dicapainya, yang paling membekas baginya adalah saat memperoleh medali perunggu di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sumbar tahun 1994.
Tenis juga rupanya yang membuat Yota melanjutkan Pendidikan tinggi di IPDN, hal itu ia wujudkan di tahun 1997, saat menjalani seleksi kedua.
Baca juga: Kalah di Pilkada Padang Pariaman, Suhatri Bur Ajak Masyarakat Dukung Pemenang dan Lupakan Ketegangan
Empat tahun menjalani Pendidikan di IPDN, putra Moechtar M tersebut mulai meniti karirnya sebagai birokrat dengan golongan III A.
“Sejak masuk STPDN cita saya menjadi tentara gugur, saya mulai memiliki cita baru sebagai camat,” ujarnya.
Cita sebagai camat ini muncul, karena faktor lingkungannya di IPDN menyebut bahwa seorang praja belum bisa disebut berhasil kalau tidak pernah menjabat sebagai camat.
Meski cita tentara sudah terkubur rapi, cita Yota menjadi camat tercapai di tahun 2010 saat pemerintahan Mukhlis Rahman- Helmi Darlis.
Bahkan saat menjadi camat Pariaman Tengah, Yota mendapat tantangan dari wali kota saat itu, untuk melanjutkan kepemimpinan Kota Pariaman suatu waktu nanti.
“Tapi saya tidak gubris pembicaraan tersebut, saya hanya mendengarkan saja,” ujarnya.
Saat itu Yota masih belum yakin untuk memunculkan cita-cita baru di hidupnya. Tapi seiring berjalannya waktu, tawaran politik praktis mulai menghampirinya.
Baca juga: Akui Kekalahan di Pilkada Padang Pariaman 2024, Suhatri Bur Ucapkan Selamat Pada JKA-Rahmat Hidayat
Yota mengaku beberapa kali, jelang kontestasi Pilkada, ada saja calon yang hendak meminangnya untuk maju, tapi tidak pernah ia terima.
“Setelah itu saya mulai memikirkan untuk menjadi wali kota, mewakafkan diri untuk masyarakat demi kemajuan Kota Pariaman,”ujarnya.
Motivasinya sebagai wali kota makin mantap ketika mengingat satu pituah orang tuanya untuk menjadi berguna bagi orang lain.
Terlebih selama pengabdiannya di pemerintahan, Yota menilai pemimpin yang ada masih belum ada memaksimalkan potensi masyarakat dalam membangn daerah.
“Soalnya mensejahterakan masyarakat memang peran pemerintah, tapi bagaimana masyarakat bisa Sejahtera kalua mereka sendiri tidak terlibat dan berperan untuk kesejahteraan dirinya,” ujar pecinta jeroan tersebut.
Oleh sebab itu ilmunya sebagai praja IPDN dan pengalamannya di pemerintahan, membuat pria yang lahir dan besar di Pariaman tersebut, bercita ingin mewujudkan pemerintahan yang inklusif mengedepankan kolaborasi dengan seluruh stakeholder dan masyarakat.
Cita menjadi wali kota dan motivasi yang kuat untuk perubahan di tanah kelahirannya, Yota memilih untuk berhenti sebagai ASN dan maju di kontestasi Pilkada 2024, berpasangan dengan Mulyadi.
Pilihannya tersebut ternyata membuahkan hasil, pasangan calon nomor urut tiga itu, melalui rekapitulasi KPU tingkat kota unggul dari dua paslon lainnya.
“Memang saya tidak pernah terpikir akan menjadi wali kota, tapi perjalanan ini adalah Amanah yang dititipkan maha kuasa pada saya. Semoga saya bisa menjalankannya,” ujar Yota sambil melipat tangannya di dada. (*)
KPU Pariaman Kembalikan Rp271 Juta Dana Hibah Pilkada 2024, Bukti Akuntabilitas Anggaran |
![]() |
---|
Anggaran PSU dan Pilkada Ulang di 26 Daerah Capai Rp719 Miliar |
![]() |
---|
DPR Dorong Gotong Royong Pemerintah Pusat dan Pemda Soal Dana PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Mendagri Tito Minta Daerah Pangkas Pengeluaran Tak Penting untuk Biayai PSU Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Butuh Rp 486,3 Miliar untuk Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.